(Business Lounge – World News) – Perdana Menteri Yingluck meraih kepercayaan mayoritas,” ungkap Somsak Kiatsuranont. Dikatakannya, 297 suara mendukung Yingluck, 134 suara menentang. Hasil ini sudah diduga, mengingat Partai Pheu Thai (Bagi Thailand) yang dipimpin Yingluck merupakan mayoritas di Dewan Perwakilan Rakyat dalam parlemen Thailand.
Pengambilan suara itu dipicu tuduhan-tuduhan korupsi. Di parlemen, mantan Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva yang kini memimpin oposisi menuding Yingluck menghambur-hamburkan dana pajak rakyat. Tudingnya, biaya jaminan harga pembelian beras yang diberikan pemerintah itu telah menembus 11,5 milyar dolar dalam dua tahun. Menurut dia, ini telah menguras anggaran pemerintah.
Bersamaan dengan voting di parlemen Thailand, jalan-jalan Bangkok penuh dengan pengunjuk rasa. Para demonstran yang sudah 4 hari berunjuk rasa, kini mulai menduduki sejumlah kantor pemerintahan.
Pengunjuk rasa pada hari Rabu (27/11/13) berhasil menerobos masuk sebuah kompleks gedung pemerintahan. Kini sedikitnya sudah empat kementrian yang dikepung. Aksi protes juga berlangsung di luar ibukota. Di kawasan selatan Thailand, berlangsung demo di 25 balai kota propinsi. Namun banyak pengamat menilai, aksi di kawasan luar kota terancam kegagalan, karena rata-rata pendukung partai Puea Thay yang memerintah berasal dari sini.
Meski protes ini telah melebar, Yingluck mengatakan pemerintah tidak akan memakai kekerasan untuk menangani demo. Thailand masih belum dapat melupakan tragedi protes antipemerintah 2010 silam. Demo yang berlangsung selama sembilan minggu itu menewaskan sekitar 90 orang, usai militer turun tangan dalam membubarkan protes.
Kelompok pendemo lainnya di Bangkok tersebar ke beberapa kementerian, Rabu, dan meminta pegawai negeri untuk meninggalkan pekerjaan mereka.
Awalnya demo besar-besaran ini bertujuan memblokir undang-undang amnesti yang membuka jalan bagi abang Yingluck, Thaksin Shinawatra untuk mendapatkan amnesti. Namun setelah berhasil menyisihkan undang-undang itu, para pengunjuk suara beralih haluan. Kini para demonstran ingin mendongkrak pemerintahan Yingluck. Perdana Menteri Yingluck Shinawatra dituduh sebagai boneka bagi kakaknya, Thaksin yang mendapat dukungan luas dari rakyat pedesaan, namun dibenci oleh kalangan elit dan menengah.
Namun sejumlah pengamat menilai bahwa kelompok oposisi tidak memiliki rencana kuat saat meluncurkan aksi protes. Banyak demonstran merasa bahwa aksi protes damai mereka bisa mendesak pemerintah Thailand untuk mundur.
(ic/ic/bl)
Foto : Antara