(Business Lounge – Finance) UKM merupakan segmen usaha mikro yang tahan terhadap krisis ekonomi karena lebih fleksibel dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan besar dimana manajemennya sangat rumit dan tidak fleksibel.
Kepala Ekonom PT Bank Mandiri, Destry Damayanti menyatakan, bahwa bila di UKM misalnya terjadi suatu goncangan ekonomi yang membuat naiknya harga bahan baku, maka pengusaha UKM dapat berhenti untuk berproduksi dulu. Sedangkan bagi perusahaan besar, hal ini tidak dapat dilakukan, mengapa? Karena perusahaan besar atau korporasi memiliki kontrak yang harus dilakukan, jadi sekalipun bahan baku naik, mau tidak mau harus membeli dan harus tetap berproduksi, walau itu berarti merugi.
Sebenarnya produk sektor mikro sama saja dengan sektor formal sehingga mikro haruslah punya keunikan. Kreativitas sektor mikro sangat penting. Banyaknya perbankan yang meningkatkan penyaluran pinjaman terhadap UMKM disebabkan pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya jumlah kalangan kelas menengah.
“Tumbuhnya kelas menengah karena pertumbuhan ekonomi yang cukup merata merupakan potensi kekuatan ekonomi baru sehingga sektor kredit mikro banyak dikembangkan perbankan,” kata Destry.
Masyarakat kelas menengah banyak yang membutuhkan kredit untuk mengembangkan usaha. Dengan besarnya potensi pasar yang ada,maka perbankan dapat mengambil peluang dengan meningkatkan penyaluran kredit mikro, sehingga kenaikan porsi kredit mikro perbankan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi karena akan memberikan lebih banyak kesempatan pada UMKM untuk berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.
Philip Swan, analis Vibiz Consulting menambahkan apa yang dikemukan oleh Destry itu benar. Karena memang saat ini sektor perbankan memang mulai membidik segmen mikro ini.
Persaingan semakin ketat bukan hanya didominasi pemain2 besar segmen mikro seperti BRI, Bank Danamon juga dipenuhi bank2 lain spt BTPN, Mega Shariah, Bank Mandiri, dll.
Mengapa segmen mikro ini sangat diminati? Karena menurut Philip Swan ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, yaitu :
1. Segmen ini terbukti mempunyai daya tahan yg kuat melewati kondisi ekonomi baik maupun saat krisis.
2. Memberikan nilai tambah kepada masyarakat, khususnya yg bergerak di sektor mikro/UMKM sehingga dengan masuk ke segmen ini, bank mengambil peranan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
3. Keuntungan bank NIM (Net Interest Margin, utk segmen ini relatif lebih tinggi dibandingkan segmen lainnya.
4. Jika dikelola dgn baik, NPL atas segmen ini relatif kecil, stabil, dan tersebar, sehingga risiko usaha bank yg bergerak di bidang ini dapat diukur dan dimanage dgn baik.
(IC/IC/BL)