(Business Lounge – Business Today) – Pemegang saham mulai khawatir dengan masa depan BlackBerry, terlebih dengan meratapi saham yang terus mengalami penurunan. Nama baru, perusahaan lama yang sama, yaitu BlackBerry mengalami kerugian pada kuartal ke satu tahun 2014.
Dengan meluncurkan sistem operasi baru BlackBerry 10 (BB10), sebagian besar dari pemegang saham mungkin bersikap apatis terhadap masa depan perusahaan, tapi CEO BlackBerry berani mengklaim bahwa akan terjadi pemulihan setelah peluncuran handset BB10.
Investor Inginkan Perubahan Manajemen
Saham BBRY telah mencapai puncaknya kembali pada Januari 2013 di tengah harapan bahwa BB10 bisa mengembalikan BlackBerry pada pemulihan. Harga saham mencapai nilai yang tinggi yaitu USD 18,49, meningkat tiga kali lipat dari sekitar USD 6 pada akhir 2012. Tapi sekarang harga saham telah melayang turun ke harga USD 9,55 pada minggu ini.
Kegagalan Throsten Heins dalam pekerjaannya, menimbulkan kemarahan investor menjelang pertemuan pemegang saham tahunan. Jhon Goldsmith, wakil kepala ekuitas di Montrusco Bolton, memiliki 1,5 juta saham dari BBRY sekitar USD 15 juta dari total investasi. Dengan marah mengatakan kepada Reuters hilangnya keuntungan di kuartal satu menandakan lonceng kematian untuk BlackBerry.
Godlsmith mengatakan bahwa dirinya menyukai perangkat BB10 dan berpikir bahwa manajemen akan mampu melakukan perubahan besar. Namun, bila dibandingkan dengan Apple dan Samsung, maka Goldsmith mengatakan kalau perusahaan seperti sedang berhadapan dengan raksasa besar.
CEO Thorsten Heins mengakui bahwa BB kemungkinan akan mencatat kerugian lain di kuartal ke dua tahun 2014, namun dirinya meyakinkan bahwa perusahaan sudah berada di jalur yang benar dan para pemegang saham harus percaya akan hal itu.
Melihat kondisi perusahaan yang memprihatinkan, banyak investor yang menginginkan perubahan manajeman, baik secara keseluruhan atau sebagian. Segala jalan sepertinya harus diambil baik untuk perombakan kepemimpinan atau meningkatkan penjualan untuk membawa perubahan besar yang diperlukan. Jadi apakah akhirnya pemegang saham akan mencopot Thorsten Heins sebagai CEO karena kegagalannya di kuartal pertama ini? Kita tunggu saja keputusan para investor dalam rapat pemegang saham perusahaan.
pic : n4bb
(EF/JA/VBN, BL)