(The Manager’s Lounge – Quality)
Cause-effect diagram
Cause & effect diagram, diajukan pertama kali oleh Kaoru Ishikawa pada sekitar tahun 60-an. Ishikawa merupakan orang yang merintis quality management di Kawasaki, dan ia adalah salah satu tokoh di manajemen modern. Diagram cause & effect bertujuan untuk menganalisa seluruh potensi sebab atau input, yang dapat menghasilkan dampak tertentu atau output.
Diagram ini dapat menjadi perangkat untuk menelusuri penyebab terjadinya variasi dalam proses. Sebab (cause) diatur sesuai dengan tingkat kepentingannya, sehingga dapat memperlihatkan hubungan dan hierarki dari berbagai event. Sehingga, dengan demikian Anda dapat mengetahui dimana sumber masalah yang paling signifikan, untuk kemudian dilakukan peningkatan.
Sebab(cause) dalam diagram cause & effect biasanya terdiri dari 4 macam,yang disebut juga `4M` diantaranya: `Materials`, `Machines`, `Manpower` dan `Methods`. Ini biasanya untuk bisnis manufaktur. Sementara untuk bisnis administrasi dan jasa maka sebabnya adalah: `equipment`, `policy`, `prosedur` dan `people`.
C&E diagram, selain disebut sebagai Ishikawa diagram juga lebih popular dengan nama fishbone diagram, karena bentuknya yang menyerupai tulang ikan. Jadi, masalah utama yang mendasar dituliskan di bagian kanan, atau kepala ikan. Kemudian, dari tulang ikan tersebut gambarkan cabang-cabang yang berpotensi menjadi sumber permasalahan. Biasanya ini ditentukan berdasarkan hasil brainstorming tim, yang memberikan saran-saran mengenai permasalahan.
Selanjutnya dari beberapa masalah utama tersebut, dapat dipecah lagi menjadi sub-masalah yang lebih spesifik lagi. Kedalaman dari fishbone ini bisa mencapai empat hingga lima level. Setelah fishbone ini selesai disusun, kemudian kita dapat melihat permasalahan dengan lebih menyeluruh, sehingga dapat dianalisa apa yang sebenarnya menjadi sumber permasalahan utama. Selanjutnya, dari sini baru kemudian diambil tindakan yang sesuai untuk meningkatkan kinerja proses.
Contoh fishbone diagram:
Flowchart
Flowchart merupakan suatu perangkat yang memberikan gambaran mengenai urutan dari langkah-langkah dalam suatu proses, sehingga suatu proses bisa lebih mudah untuk dipahami. Flowchart seringkali pula disebut dengan Flow Diagram, Process Deployment Flow, dan Process Flowchart.
Elemen-elemen yang terdapat pada flowchart diantaranya adalah: serangkaian langkah, input dan output, keputusan yang diambil, orang yang terlibat, waktu hingga evaluasi. Proses ini juga bisa meliputi berbagai macam proses, entah itu manufaktur, jasa, administrasi, hingga proyek.
Manfaat flowchart salah satunya adalah untuk menganalisa dan mendefinisikan proses, supaya langkah dan keputusan dijabarkan lebih detail. Sehingga, dengan demikian melalui proses pada flowchart ini kita dapat melihat potensi masalah. Flowchart juga sangat bermanfaat sebagai perangkat komunikasi yang dapat menghindarkan dari kesalahpahaman yang mungkin terjadi tanpa adanya gambaran jelas dari flowchart.
Contoh flowchart:
Scatter diagram
Scatter diagram merupakan diagram yang biasanya digunakan untuk mengukur jenis maupun besar hubungan sebab-akibat diantara kedua variabel. Diagram yang juga biasa disebut scattergram atau scatterplot ini biasanya dibentuk menggunakan software di komputer.
Pada scatter diagram, satu variabel diplot di sumbu horizontal, dan variabel lainnya diplot di sumbu vertikal. Pattern dari titik-titik pada diagram ini dapat menunjukkan bentuk hubungan keduanya. Scatter diagram memang biasanya digunakan untuk melihat hubungan sebab akibat, namun bisa juga menggambarkan bahwa dua variabel ini berasal dari sebab yang sama namun tidak diketahui, atau suatu variabel merupakan substitusi dari variabel lainnya.
Intinya sama, scatter diagram juga berusaha untuk menemukan sebab dari suatu masalah. Melalui scatter diagram, Anda juga dapat mendesain sistem kontrol yang memastikan bahwa upaya peningkatan kualitas berjalan dengan baik dan berkesinambungan.
Contoh scatterplot:
Demikian adalah tujuh perangkat quality yang utama yang biasa digunakan dalam rangka untuk meningkatkan proses dan kualitas. Perangkat-perangkat ini membantu supaya proses dan kualitas berjalan dengan konsisten sehingga meminimalisir variasi.
Rinella Putri/RP/TML