Membuat CV Yang Menarik Perhatian Pemberi Kerja

(The Manager’s Lounge – Human Resources) – Kunci keberhasilan membuat CV (Curriculum Vitae) adalah adanya perbedaan yang memberikan pengaruh kepada si pemberi kerja yang mencari tenaga kerja yang berkualitas. Kebanyakan dari pencari kerja mengcopy CV untuk semua posisi yang dilamar, formatnya sama, isinya sama, awal dan akhirnya sama, akibatnya CV tersebut bukan menjadi alat untuk mempermudah pemberi kerja memilih kandidat, tetapi malah memusingkan bahkan menjengkelkan.

Beberapa waktu lalu, saat perusahaan saya membuka lowongan untuk beberapa posisi, maka begitu banyak aplikasi dan CV yang diterima dan saya menemukan beberapa hal :
• ada pelamar yang mengirimkan CV untuk semua posisi yang ditawarkan, padahal latar belakang pendidikan dan pengalaman si pelamar berbeda jauh dengan posisi yang ditawarkan
• ada juga yang mengirimkan lamaran tujuan di amplop lamaran atau alamat email sudah benar, tetapi pada saat dibuka terlihat tujuan CV tersebut kepada perusahaan lain, sehingga terlihat kurang telitinya pelamar.
Jika dievaluasi, maka para pelamar tersebut biasanya tidak lolos seleksi dan kualifikasi yang dibutuhkan.

Setiap perusahaan pemberi kerja yang mengiklankan lowongan pekerjaan pasti akan menerima ratusan bahkan ribuan lamaran untuk suatu posisi. Untuk mensiasati hal tersebut, maka harus ada perbedaan yang menarik perhatian si pemberi kerja.

Tentunya bukan hanya sekedar menarik perhatian misalnya kertasnya berwarna, atau tulisannya berwarna, atau foto yang besar / bergaya, dll, tetapi lebih dari sekedar itu adalah isi daripada CV tersebut.  Memang benar warna kertas atau tulisan akan menarik perhatian, tetapi ketika dilihat isinya tidak jelas dan tidak ada penekanan yang dikaitkan dengan posisi yang dilamar, maka hal tersebut sama saja, maka CV tersebut akan disingkirkan.

Berikut beberapa langkah untuk membuat CV yang baik :
• Memiliki CV yang detail dan terstruktur (berisi informasi pribadi, pendidikan, pengalaman kerja, skill, dll), sehingga akan mempermudah pemberi kerja mencari dan mencocokkan kualifikasi yang dibutuhkan. Saya sendiri akan memilih membaca CV yang rapih, jelas dan tersusun baik, sedangkan CV yang hanya singkat dan berantakan akan langsung saya singkirkan karena menimbulkan kesan si pelamar tidak sungguh-sungguh untuk menempati posisi tersebut.

• Menyesuaikan CV dengan posisi yang dibutuhkan, yaitu dengan menampilkan kekuatan yang dimiliki oleh pelamar untuk memenuhi kebutuhan kerja tersebut. Misalnya posisi yang dibutuhkan adalah posisi Sales, maka tampilkan terlebih dahulu pengalaman kerja di bidang Sales ataupun pengalaman organisasi yang memiliki banyak network dll. Jadi tidak harus menyusun pengalaman kerja berdasarkan tahunnya, tapi bisa dimulai dari pengalaman kerja yang memang terkait dengan posisi yang dibutuhkan, karena pemberi kerja biasanya akan langsung melihat pengalaman terbaru dari si pelamar yang biasanya ditulis pada posisi awal. Apalagi untuk menseleksi pelamar yang tidak sedikit tersebut harus dilakukan dalam waktu yang cepat, maka bisa saja terlewat apalagi kalau banyak sekali CV yang harus diseleksi.

• Membuat CV sesuai dengan kualifikasi yang dimiliki, jangan ditambah-tambahkan. Pada saat itu memang bisa saja pemberi kerja terkecoh, tetapi cepat atau lambat akan ditemukan kekurangan-kekurangan pada saat interview maupun test. Hal tersebut akan merugikan diri si pelamar, karena hanya akan menghabiskan waktu, malahan dapat mengakibatkan kesan yang buruk bagi si pemberi kerja terhadap si pelamar. Padahal sebagian besar perusahaan biasanya akan menyimpan CV-CV tersebut untuk direferensikan ke posisi lain yang mungkin cocok.

Karena itu pastilah CV yang menarik perhatian pemberi kerja yang akan lolos untuk seleksi selanjutnya yang akan membuka kesempatan si pelamar menempati posisi yang dibutuhkan.

(AS/IK/TML)

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x