(The Manager’s Lounge – Leadership), “Gangguan bukanlah merupakan sebuah seni,” kata Mr. Martin, “Ada suatu penelitian yang dilakukan lebih dari 60 tahun dan hasilnya menunjukkan cara bagaimana kita dapat menggerakkan orang secara efektif. Kita harus mempelajari ilmu pengetahuan.” Parminder Bahra.
Belajar Untuk Tidak Menjadi Gangguan Bagi Orang Lain
Sekitar setiap pengunjung ketiga pada halaman “contact us” Kayak.com menemui sebuah nomor telepon. Melakukan panggilan tersebut memindahkan sebuah gangguan telepon besar di dalam kantor software engineering perusahaan travel tersebut, dimana itu adalah sebuah jawaban oleh seorang pengembang yang suka melakukan apapun.
Manajer website tersebut mengatakan bahwa panggilan itu membuat pengembang berhubungan dengan situs tersebut dan membantu menyelesaikan berbagai masalah dengan cepat. Cara ini juga menunjukkan pentingnya sebuah gangguan sebagai sebuah alat manajemen.
Karyawan sering berharap manajer untuk lebih sedikit pengertian, tetapi orang cenderung mengasosiasikan kata “pengertian” dengan kata “baik”. Sedikit tekanan kesusahan yang diarahkan dengan baik dapat menjadi suatu hal yang baik dalam membuat pekerja untuk fokus kepada tugas yang mungkin mereka pilih untuk lupakan, dan untuk meningkatkan produktivitas keseluruhan.
Diberikan bahwa para pengembang sering kali memilih program – program untuk orang, kata pendiri Kayak Paul English, membuat mereka setuju secara langsung dengan pertanyaan pelanggan membuat mereka diremehkan.
Sekali mereka mendengar keluhan yang sama dua atau tiga kali, engineer harus berhenti dan memperbaiki kode – kode tersebut. Sebagai bonus tambahan, setelah menjalankan giliran tugas nya untuk pelayanan pelanggan, seorang engineer dapat melewatkan telepon itu – sejauh sejalan dengan lingkup peraturannya – menyerahkan tugas kepada bawahan nya yang lain untuk dijalankan.
Perusahaan lain telah menemukan cara baru mengganggu pekerja untuk kinerja yang lebih baik. Misalnya, beberapa cafe, termasuk di dalamnya Au Bon Pain, menjanjikan pelanggan makanan gratis apabila kasir tidak memberikan bon / struk. Itu adalah salah satu cara membuat pelanggan yakin bahwa kasir benar – benar mendata transaksi dan tidak mencuri uang tersebut.
Pada banyak kasus, kasir membayar makanan gratis itu, bukan perusahaannya-sebuah gangguan, tapi efektif, alasan untuk memonitori diri sendiri.
Anda mungkin berpikir bahwa dengan membayar pekerja untuk kinerja yang lebih baik akan tercapai daripada gangguan telepon dan bon makan siang. Jika Kayak membayar pengembang untuk menemukan masalah, mereka pasti akan menemukannya, tapi mungkin bukan dengan cara yang diinginkan oleh manajer.
Seorang kakek dari teman memberikan sebuah contoh umum dari angkatan darat czarist Rusia yanag mencoba untuk memerangi masalah kutu diantara gerombolannya dengan menawarkan gaji pada pencari kutu. Dia mengantisipasi orang – orang itu memburu parasit – parasit itu satu per satu hingga mereka punah.
Tetapi dia bahkan mendapatkan investasi yang lebih besar, sebagaimana para tentara itu mencetak skor dari kutu – kutu untuk di jual kepada kawan, membuat semua orang dapat mendapatkan penghasilan melalui kebaikan hati.
Dengan cara yang sama,jika anda membayar software programmer untuk menemukan masalah di dalam program mereka, mungkin akan berakhir dengan gangguan infestasi yang sama. Semua orang menyukai bonus.
Yang paling penting adalah memiliki empati, atau sebuah jendela ke dalam apa yang memotivasi orrang lain. Terkadang, sebuah bonus mungkin dapat efektif. Tapi di waktu lain, itu dapat menjadi sebuah gangguan yang besar.
Ray Fisman dan Tim Sullivan. Mr. Fisman adalah Profesor Social Enterprise Keluarga Lambert dan co-director dari Program Social Enterprise di Sekolah Bisnis Columbia. Mr. Sullivan adalah direktur editorial pada Harvard Business Review Press. Buku mereka, “The Org : The Underlying Logic of The Office,” diterbitkan Januari.
Melakukan Kembali “To-Do List”
Anda mungkin menggunakan beberapa versi dari daftar apa yang harus dilakukan untuk melacak segala sesuatu yang anda harus lakukan. Semacam daftar sepertinya adalah ide yang baik, tetapi itu hanya seperti katalog tugas dan tidak menolong anda menyelesaikan tugas – tugas itu. Kemungkinan besar bahwa mereka akan tetap tidak menyelesaikan jauh lebih lama daripada yang anda inginkan.
Penelitian beberapa dekade tentang mengejar tujuan menunjukkan bahwa ketika tiba saatnya untuk eksekusi, ada dua perangkap besar yang terus menahan kita dari melakukan hal – hal yang hendak kita lakukan.
Pertama, kita tidak cukup spesifik mengenai apa yang seharusnya terjadi, tindakan – tindakan yang harus kita lakukan untuk mencapai tujuan kita.
Jika tujuan anda adalah membuat kesan baik di hadapan atasan kita, anda harus mengolah itu menjadi rangkaian tindakan, seperti merencanakan sebuah rapat mingguan atau menyelesaikan laporan tepat waktu.
Sebuah daftar apa saja yang harus kita lakukan akan selalu membantu kita, sepanjang daftar tersebut berisikan tindakan spesifik daripada tujuan – tujuan yang samar.
Tapi masalah keduanya yang tidak dapat diselesaikan oleh daftar tersebut adalah menemukan kesempatan untuk bertindak. Apakah anda benar – benar tidak memiliki waktu untuk menyelesaikan tugas itu hari ini? Tidak ada kesempatan kapanpun untuk membalas panggilan telepon? Anda kemungkinan besar memiliki waktu, namun barangkali terlalu asik dengan sesuatu yang lain atau hanya lupa sampai pada saatnya sudah terlambat.
Tidak hanya putuskan apa yang harus anda lakukan, tapi juga putuskan kapan dan dimana anda akan lakukan itu sebelumnya. Gambaran umum mengenai jikalau-maka suatu rencana akan seperti ini : jika – terjadi, maka yang harus saya lakukan adalah – .
Sebagai contoh : Ketika pukul tiga sore. Hari ini, saya akan berhenti melakukan apa saja yang sedang saya lakukan dan kemudian melakukan rencana itu; Ketika hari Senin, Rabu, atau Jumat, saya akan pergi ke gym sebelum bekerja: Pada Selasa pagi saya akan memeriksa semua laporan.
Penelitian menunjukkan perencanaan seperti ini melatih otak anda untuk siap dengan segala tindakan pada waktu tertentu.
Pada tingkat alam bawah sadar, anda sebenarnya mengamati lingkungan anda secara aktif, menunggu situasi tersebut (mis., Jam 3 sore) untuk terjadi.
Jadi anda akan seperti selalu memperhatikan jam tiga sore. Ketika itu terjadi, dan ambillah kesempatan untuk melakukan tindakan yang ada dalam rencana anda.
Dengan setiap tindakan pada daftar yang harus anda lakukan, tambahkanlah waktu dan tempat. Anda dapat memindahkan daftar yang harus anda lakukan ke kalender jika anda menyukainya – hanya saja yakinkan bahwa anda mencocokkan apa yang harus anda lakukan dengan setiap perincian mengenai kapan dan dimana anda akan melakukannya.
Heidi Grant Halvorson. Ms. Grant Halvorson adalah Direktur Asosiasi dari Pusat Ilmu Pengetahuan Motivasi di Sekolah Bisnis Columbia. Dia juga penulis dari “Succeed” dan “Nine Things Successful People Do Differently.”
Sambungan dari : Tips Bagaimana Menjadi Pemimpin yang Lebih Baik di 2013 (Bag.2)
Sambungan dari : Tips Bagaimana Menjadi Pemimpin yang Lebih Baik di 2013 (Bag.1)
(jv/IK/TML)