Jerman Laporkan Keberhasilan Obat Untuk Pasien Ebola

(Business Lounge – News & Insight) Para dokter Jerman pada Jumat (19/12) memberikan rincian tentang bagaimana obat percobaan yang didukung dengan perawatan intensif yang canggih telah membantu menyelamatkan seorang dokter Uganda yang telah diterbangkan dari Sierra Leone karena terjangkit Ebola.

Obat prototipe yang disebut FX06, yang dirancang untuk menghentikan perdarahan, diberikan kepada pasien setelah dokter mendapat otorisasi disetujui khusus dari komite etik rumah sakit itu, demikian dilaporkan dalam The Lancet. “Meskipun pasien masih dalam keadaan kritis, namun kami mampu mendukung tubuhnya untuk mulai memproduksi antibodi sehingga virus dapat dibersihkan oleh pertahanan tubuhnya,” demikian dikatakan Timo Wolf dari University Hospital Frankfurt.

Tim Frankfurt ini bersama dengan pembuat obat percobaan telah mengumumkan penggunaannya pada awal November. Publikasi di The Lancet, jurnal medis peer-review terkemuka, memvalidasi pengumuman ini.

Seorang dokter laki-laki berusia 38 tahun telah diterbangkan ke Frankfurt pada awal Oktober, lima hari setelah timbulnya gejala Ebola, dan dirawat di Biosafety 4, sebuah fasilitas medis dengan tingkat keamanan tertinggi, demikian dikatakan studi tersebut. Dalam waktu tiga hari setelah dirawat, ia menderita kegagalan paru-paru, ginjal, dan saluran pencernaan, serta terjadi pendarahan pada pembuluh darah, ini merupakan ciri infeksi Ebola.

Dia ditempatkan dengan menggunakan ventilator dan alat pencuci darah serta menggunakan antibiotik FX06 selama tiga hari. Merupakan turunan dari peptida fibrin, FX06 dirancang untuk menutup dinding pembuluh darah, yang telah menjadi berpori ketika seseorang terinfeksi oleh virus hemoragik. Obat itu ditemukan di Vienna General Hospital dan dibuat oleh sebuah perusahaan kecil Austria yang disebut MCHE-F4Pharma.

Obat ini sebelumnya telah diuji pada laboratorium tikus yang terinfeksi dengan virus dengue dan juga disertakan dalam sebuah percobaan pada 234 pasien di Eropa untuk menilai potensinya dalam membatasi kerusakan jaringan jantung setelah serangan jantung. Kombinasi perawatan intensif dan obat membantu pasien Uganda ini untuk stabil dan kemudian pulih, demikian dilaporkan para dokter.

Setelah periode observasi selama 30 hari, tidak ada jejak Ebola ditemukan dalam darahnya, dan dia dibebaskan dari rumah sakit untuk kembali ke keluarganya. Namun studi Lancet juga melaporkan sesaat setelah kasus ini, pasien lain dengan Ebola dan perdarahan akut diberikan FX06 di sebuah rumah sakit di kota timur Leipzig Jerman, namun meninggal.

Mengobati kasus Ebola dalam perawatan intensif adalah tugas dengan “tantangan yang kompleks dan khusus,” demikian diperingatkan. FX06 adalah kandidat yang potensial dan diharapkan untuk memerangi penyakit ini, demikian dikatakan penulis.

Lebih dari 6.900 orang tewas dalam epidemi Ebola terbaru yang berpusat pada negara-negara Afrika barat dari Guinea, Liberia dan Sierra Leone, demikian keterangan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (17/12).

uthe/Journalist/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana
Image:

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x