(Business Lounge – Business Today) – Hari Rabu kemarin diumumkan oleh Pemerintah Taiwan bahwa sedang dilakukan investigasi terhadap Xiaomi Inc. karena adanya dugaan ancaman keamanan cyber (dunia maya). Proses penyelidikan ini diperkirakan akan selesai dalam waktu tiga bulan dan hasilnya akan menentukan nasib dari perusahaan itu. Hanya saja dalam penyelidikan ini tidak disebutkan apakah juga dilakukan investigasi mengenai adanya kemungkinan produk Xiaomi dijual di bawah harga pasar Taiwan.
Sebuat situs terkemuka di Taiwan mempublikasikan pada hari Selasa kemarin bahwa beberapa smartphone yang dikeluarkan Xiaomi secara otomatis akan mengirimkan data dari pemakai ponsel itu ke server pusat dari Xiaomi yang berlokasi di Beijing. Hal tersebut menyebabkan timbulnya indikasi pelanggaran akan keamanan.
Belum ada pernyataan terkait dengan kasus ini dari pihak Xiaomi. Publik sangat cepat memberikan perhatian pada kasus ini dan juga membuat publik diingatkan akan teknologi dari pengawas perusahaan Tiongkok yang selama ini lebih berorientasi pada pasar di luar negeri.
Kasus ini semakin menjadi besar dengan adanya kekuatiran Beijing akan potensi ancaman keamanan cyber dari luar. Terlebih lagi saat ini Tiongkok sudah menjadi negara yang memiliki perekonomian terbesar kedua di dunia. Seringkali Beijing dan juga perusahaan-perusahaan yang berasal dari negara itu dituduh menjadi mata-mata terhadap industri dan juga melakukan kejahatan cyber.
Produk dari Xiaomi sendiri sudah menjangkau sampai ke beberapa negara Asia lainnya seperti Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura dan India. Masih diperkirakan Xiaomi juga akan menjangkau pangsa pasar di Meksiko, Brazil dan Thailand.
Layanan pesan singkat yang sekarang sedang populer dan sangat disukai masyarakat Jepang, Line, juga terkena tuduhan keamanan. Layanan dari Naver Corp Korea Selatan ini akan dilarang digunakan pada komputer yang terkait dengan tugas-tugas pemerintah karena alasan keamanan. Dilansir dari Reuters, pihak Line mengatakan bahwa sedang dilakukan penyelidikan terkait dengan tuduhan tersebut. Hanya tidak dijelaskan dengan rinci bagaimana berjalannya penyelidikan tersebut.
Arum/Journalist/VM/BL
Editor: Iin Caratri