(Business Lounge Journal – News and Insight)
Power bank kini menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup modern, terutama bagi para pelancong bisnis dan digital nomad. Di tengah mobilitas tinggi dan kebutuhan akan konektivitas tanpa henti, perangkat kecil ini menjadi penyelamat di saat baterai perangkat menipis. Namun, di balik kemudahannya, power bank juga bisa menjadi sumber masalah serius jika tidak digunakan atau dikemas dengan benar. Bahkan, beberapa penerbangan dilaporkan mengalami keterlambatan karena pelanggaran aturan membawa baterai lithium-ion di kabin.
Dalam beberapa tahun terakhir, otoritas penerbangan dunia termasuk Federal Aviation Administration (FAA) di Amerika Serikat, serta berbagai maskapai internasional, memperbarui aturan mengenai keamanan baterai lithium. Langkah ini bukan sekadar formalitas, melainkan upaya nyata untuk mencegah risiko kebakaran di udara yang disebabkan oleh thermal runaway—yakni kondisi di mana baterai mengalami panas berlebih, menggelembung, bahkan dapat meledak atau terbakar secara spontan.
Menurut Jack Norton, Senior Director of Electrical Engineering di Belkin, kesalahan paling umum yang dilakukan penumpang adalah membawa power bank tanpa memahami batas keamanan dan regulasi penerbangan. “Tidak semua power bank aman dibawa terbang. Banyak produk murah di pasaran yang tidak melalui uji ketahanan, sertifikasi keamanan, atau validasi pihak ketiga. Padahal, pengujian itu penting untuk memastikan baterai tidak mudah panas atau gagal fungsi,” ujarnya. Norton menambahkan bahwa calon penumpang sebaiknya memilih power bank dari merek terpercaya dengan kapasitas di bawah 100Wh — umumnya setara dengan 20.000–26.000 mAh. Untuk kapasitas di atas itu (hingga 160Wh), beberapa maskapai memperbolehkan dengan izin khusus.
Mengapa Maskapai Memperketat Aturan?
Aturan ini bukan tanpa alasan. Lithium-ion memiliki kepadatan energi tinggi, dan jika rusak atau cacat pabrik, dapat menyebabkan reaksi kimia berantai yang sulit dikendalikan. Karena itu, semua power bank harus disimpan di kabin agar awak pesawat dapat segera menangani jika terjadi kerusakan atau lonjakan panas. Power bank tidak boleh disimpan dalam bagasi tercatat (checked baggage) karena jika terjadi kebakaran di ruang kargo, api sulit terdeteksi dan ditangani.
Selain itu, jumlah power bank yang boleh dibawa biasanya dibatasi dua unit per orang, tergantung kebijakan masing-masing maskapai. Penumpang disarankan memeriksa peraturan terbaru sebelum bepergian, terutama untuk penerbangan internasional atau maskapai yang memiliki rute lintas negara.
Tips Aman Membawa dan Menggunakan Power Bank di Pesawat
Jack Norton juga membagikan beberapa panduan praktis agar power bank Anda tidak menjadi penyebab stres selama perjalanan:
- Simpan di tempat mudah dijangkau. Letakkan power bank di saku tas bagian luar agar mudah diambil saat pemeriksaan keamanan.
- Gunakan pouch pelindung. Ini membantu mencegah goresan, benturan, atau aktifnya tombol daya secara tidak sengaja.
- Jauhkan dari cairan dan benda logam. Hindari meletakkan power bank berdekatan dengan botol minum atau peralatan logam seperti kunci.
- Gunakan kabel pendek dan berkualitas. Kabel yang rusak atau terlalu panjang dapat meningkatkan risiko korsleting.
- Hindari penggunaan berlebihan saat di pesawat. Jika power bank terasa panas, hentikan pengisian daya dan biarkan dingin terlebih dahulu. Jangan meletakkannya di bawah bantal atau selimut karena dapat memerangkap panas.
- Jangan mengisi daya power bank saat penerbangan berlangsung. Gunakan hanya untuk menyalurkan daya, bukan untuk diisi ulang.
Pemeriksaan Sebelum Bepergian
Sebelum berangkat, lakukan inspeksi sederhana: pastikan casing power bank tidak retak, tidak menggembung, tidak bocor, dan port dalam kondisi bersih. Jika perangkat terasa panas meski tidak digunakan, sebaiknya segera diganti. Menghemat dengan membeli produk murah justru bisa berisiko lebih besar bagi keselamatan diri dan penumpang lain.
Membawa power bank dalam penerbangan sebenarnya aman—asal mengikuti aturan yang berlaku dan memilih produk yang tepat. Perangkat yang kecil dan ringan ini memang memudahkan hidup para traveler, namun tanggung jawab keamanan tetap ada di tangan pengguna. Dengan memahami kapasitas, aturan maskapai, dan cara penyimpanan yang benar, Anda bisa menikmati perjalanan dengan tenang tanpa khawatir pemeriksaan bandara atau risiko teknis di udara.
Seperti yang disampaikan Norton, “Power bank adalah alat bantu, bukan sumber bahaya—selama kita tahu cara memperlakukannya dengan benar.”