(Business Lounge-Idea) Ide besar kadang muncul dari situasi yang sederhana tetapi berulang. Lauren Gropper menyaksikan bagaimana perlengkapan makan sekali pakai seperti sendok, garpu, gelas plastik, dan piring busa menjadi bagian dari keseharian dalam berbagai kegiatan profesional dan pribadi. Limbahnya menumpuk, tidak terlihat langsung, tetapi memiliki dampak jangka panjang terhadap lingkungan.
Kondisi tersebut membangkitkan pertanyaan mendasar yang kemudian menjadi misi pribadi Gropper Apakah mungkin menciptakan perlengkapan makan sekali pakai yang tidak berakhir sebagai polusi plastik Puluhan tahun masyarakat menggantungkan diri pada solusi yang nyaman namun merusak lingkungan Kini Gropper bertekad untuk mengubah kenyamanan itu menjadi kesempatan untuk membuat sesuatu yang lebih baik
Bermodalkan latar belakang dalam desain lingkungan dan kesadaran ekologis yang mendalam Lauren Gropper mendirikan Repurpose pada 2010 dengan misi tunggal Menggantikan produk plastik sekali pakai dengan perlengkapan makan yang berbahan dasar tanaman Produk Repurpose dirancang untuk terurai secara hayati bukan dalam ratusan tahun tetapi hanya dalam hitungan minggu atau bulan ketika dikomposkan dengan benar
Repurpose memproduksi piring mangkuk gelas dan alat makan sekali pakai yang terbuat dari bahan seperti jagung tebu dan bambu. Seluruh bahan bersumber dari sumber yang dapat diperbarui dan bebas dari toksin Produk-produknya kini tersebar luas di jaringan ritel besar di Amerika Serikat termasuk Target CVS dan Whole Foods
Namun mendirikan perusahaan ramah lingkungan di tengah dominasi industri plastik bukan hal mudah Di awal perjalanan Gropper menghadapi keraguan dari investor skeptisisme dari pasar dan tantangan operasional dalam membangun rantai pasok yang sesuai nilai-nilai keberlanjutan Banyak yang mempertanyakan apakah produk seperti itu bisa bersaing secara harga dan performa
Gropper menanggapi tantangan tersebut dengan pendekatan yang fokus pada desain dan komunikasi Ia memahami bahwa konsumen tidak hanya ingin membeli sesuatu yang hijau Mereka juga menginginkan produk yang indah fungsional dan terasa premium. Repurpose menjawab itu dengan desain minimalis modern dan kemasan yang menarik tanpa meninggalkan prinsip lingkungan
Selama satu dekade terakhir kesadaran konsumen terhadap dampak plastik meningkat secara signifikan Gelombang regulasi di kota-kota besar yang melarang sedotan dan tas plastik mempercepat adopsi produk alternatif Repurpose termasuk dalam gelombang pertama yang hadir dengan solusi praktis dan siap pakai
Pada tahun 2021 Repurpose menerima pendanaan sebesar 16 juta dolar dari sejumlah investor yang fokus pada dampak sosial dan lingkungan Dana tersebut digunakan untuk memperluas lini produk memperkuat distribusi nasional dan berinvestasi dalam pengembangan bahan baku baru yang lebih efisien dan cepat terurai
Selain menjual produk perusahaan juga aktif dalam kampanye edukasi publik Melalui media sosial blog dan kemitraan dengan komunitas Repurpose memperkenalkan konsep ekonomi sirkular dan pentingnya transisi dari konsumsi linear Gropper percaya bahwa perubahan besar dimulai dari tindakan kecil seperti memilih gelas yang benar
Menurut studi terbaru pasar perlengkapan makan sekali pakai berbasis tanaman menunjukkan pertumbuhan tahunan lebih dari 10 persen GlobalData memperkirakan pasar ini akan mencapai nilai lebih dari 20 miliar dolar pada 2027 dengan Amerika Utara dan Eropa sebagai pasar utama Di dalam lanskap tersebut Repurpose telah menempatkan diri sebagai pemimpin segmen rumah tangga dan perkantoran
Meski kompetisi meningkat Gropper percaya kekuatan Repurpose terletak pada konsistensi misi dan kualitas produk Beberapa pesaing mungkin mencoba masuk ke pasar hijau dengan lini produk terbatas atau hanya bersifat kosmetik Namun Repurpose sejak awal dibangun dengan pendekatan menyeluruh mulai dari pemilihan bahan desain hingga distribusi rendah karbon
Perusahaan ini juga sedang mengembangkan inisiatif komposasi komunitas bekerja sama dengan kota-kota besar dan fasilitas pengelolaan sampah Tujuannya adalah memastikan bahwa produk yang terurai benar-benar masuk ke jalur pengomposan bukan tempat sampah biasa yang akhirnya berakhir di TPA atau insinerator
Gropper menjelaskan bahwa salah satu tantangan terbesar saat ini bukan hanya menciptakan produk yang berkelanjutan tetapi membangun infrastruktur yang mendukung Siklus hidup produk harus ditutup dengan cara yang bertanggung jawab Jika tidak maka produk yang bisa dikomposkan pun akan tetap menjadi limbah
Perubahan pola konsumsi juga tampak dari pergeseran preferensi generasi milenial dan Gen Z Survei oleh First Insight menunjukkan bahwa lebih dari 70 persen konsumen muda bersedia membayar lebih untuk produk yang etis dan ramah lingkungan Repurpose menjawab kebutuhan itu dengan produk-produk yang menyampaikan pesan keberlanjutan secara jelas
Selain fokus pada konsumen individu perusahaan juga memperluas layanannya ke bisnis katering perkantoran sekolah dan acara besar Banyak organisasi mulai menetapkan kebijakan nol plastik dan memilih perlengkapan makan kompos sebagai bagian dari strategi ESG mereka
Untuk pasar ekspor Repurpose masih dalam tahap eksplorasi dengan peluang besar di Kanada Inggris dan Jepang Namun Gropper menyadari bahwa logistik dan regulasi bisa sangat berbeda di setiap negara Oleh karena itu ekspansi internasional akan dilakukan secara bertahap dengan mitra lokal yang memiliki visi serupa
Perjalanan Repurpose menunjukkan bahwa industri yang tampak kecil seperti perlengkapan makan sekali pakai ternyata memiliki pengaruh besar terhadap rantai konsumsi global Dengan mengganti sesuatu yang kita gunakan setiap hari perusahaan ini membuktikan bahwa inovasi tidak harus datang dari sektor teknologi tinggi saja
Gropper tetap menjadi CEO dan wajah publik perusahaan tetapi ia juga membentuk tim yang beragam dengan pengalaman di desain produksi pengembangan bahan dan rantai pasok. Tim inilah yang menurutnya menjadi kekuatan utama Repurpose dalam menavigasi tantangan pasar yang terus berubah
Dalam salah satu wawancara terbarunya Gropper mengatakan bahwa keberhasilan Repurpose bukan hanya soal omzet atau distribusi luas tetapi soal mengubah cara orang berpikir tentang kenyamanan dan konsekuensinya
Kita terbiasa berpikir bahwa kenyamanan harus datang dengan harga lingkungan Tetapi kenyamanan yang bijak bisa diciptakan tanpa harus mengorbankan masa depan
Di tengah dunia yang semakin mencari solusi konkret untuk krisis iklim kisah Repurpose memberi pelajaran penting Inovasi tidak selalu dimulai dari laboratorium canggih Kadang cukup dengan bertanya Mengapa kita tidak melakukan hal ini dengan cara yang lebih baik

