(Business Lounge Journal – Medicine)
Belakangan ini beredar video yang menyatakan bahwa hanya perlu memperhatikan kadar trigliserida dan total HDL saja sedangkan indikator lain tidak penting. Apakah hal ini benar? Jawabannya adalah TIDAK BENAR. Kesehatan kolesterol membutuhkan pemantauan menyeluruh pada beberapa parameter, bukan hanya dua indikator tersebut. Semua nilai profil lipid sangat penting untuk diperhatikan dan sangat bermakna untuk menentukan diet pagi penderita Dislipdemia atau gangguan profil lipid darah.
Untuk menilai profil kolesterol secara komprehensif, beberapa indikator yang penting diperhatikan antara lain:
- LDL (Low Density Lipoprotein) – Kolesterol “jahat” yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
- HDL (High Density Lipoprotein) – Kolesterol “baik” yang membantu mengangkut kolesterol dari pembuluh darah ke hati untuk diproses.
- Trigliserida – Jenis lemak dalam darah yang juga berkontribusi terhadap risiko penyakit jantung.
- Rasio total kolesterol/HDL – Indikator yang menggambarkan keseimbangan antara kolesterol “baik” dan “jahat”.
- Non-HDL kolesterol – Mengukur kolesterol total dikurangi kolesterol HDL, memberikan gambaran lebih komprehensif.
Memantau hanya dua indikator saja (trigliserida dan total HDL) tidak cukup untuk memberikan penilaian yang akurat terhadap profil kolesterol dan risiko kesehatan. Pemeriksaan yang lengkap terhadap semua parameter kolesterol dibutuhkan agar dapat dilakukan penanganan yang tepat.
Namun benar bahwa memperhatikan rasio trigliserida dengan HDL (rasio TG/HDL) adalah penting dalam pemantauan kesehatan kolesterol.
Rasio TG/HDL memberikan informasi tentang keseimbangan antara kolesterol “jahat” (trigliserida) dan kolesterol “baik” (HDL). Rasio ini dapat memberikan indikasi awal mengenai risiko penyakit kardiovaskular.
Nilai rasio TG/HDL yang ideal adalah:
- Rasio TG/HDL < 2
Rasio ini menunjukkan profil kolesterol yang sehat dan risiko rendah untuk penyakit jantung.
- Rasio TG/HDL 2-4
Rasio ini masih dalam batas normal, tetapi perlu diperhatikan karena mulai menunjukkan ketidakseimbangan antara trigliserida dan HDL.
- Rasio TG/HDL > 4
Rasio ini sudah di atas batas normal dan menandakan profil kolesterol yang tidak sehat. Risiko penyakit jantung dan stroke menjadi lebih tinggi.
Beberapa alasan mengapa rasio TG/HDL penting:
- Memberikan gambaran lebih baik tentang keseimbangan kolesterol darah.
- Dapat mendeteksi awal tanda-tanda dislipidemia (gangguan profil lipid).
- Membantu memperkirakan risiko penyakit kardiovaskular.
- Bermanfaat untuk memantau efektivitas pengobatan atau intervensi gaya hidup.
Memperhatikan rasio TG/HDL, selain parameter kolesterol lainnya, sangat direkomendasikan dalam pemeriksaan kesehatan rutin.
Berikut ini adalah beberapa tanda-tanda awal dislipidemia (gangguan profil lipid darah):
- Peningkatan kadar kolesterol LDL (Low-Density Lipoprotein)
LDL yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di dalam pembuluh darah.
- Penurunan kadar kolesterol HDL (High-Density Lipoprotein)
HDL yang rendah mengurangi kemampuan untuk mengangkut kolesterol jahat dari pembuluh darah.
- Peningkatan kadar trigliserida
Trigliserida yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung.
- Rasio kolesterol total/HDL yang tinggi
Rasio ini mengindikasikan ketidakseimbangan antara kolesterol baik dan jahat.
- Peningkatan kadar non-HDL kolesterol
Non-HDL kolesterol mencakup semua kolesterol selain HDL, termasuk LDL.
- Rasio TG/HDL yang meningkat
Rasio yang tinggi menunjukkan ketidakseimbangan antara trigliserida dan HDL.
- Pembentukan lemak berlebih di bawah kulit (lipoma)
Lipoma dapat menjadi tanda awal gangguan metabolisme lemak.
Tanda-tanda awal ini biasanya tidak menimbulkan gejala yang jelas. Oleh karena itu, pemeriksaan laboratorium rutin untuk profil lipid sangat penting untuk mendeteksi dislipidemia sedini mungkin.
Deteksi dan penanganan dislipidemia sejak dini dapat membantu mencegah komplikasi penyakit kardiovaskular di kemudian hari.
Untuk mengukur profil lipid yang terkait dengan risiko penyakit jantung koroner, beberapa komponen pemeriksaan laboratorium yang penting diukur adalah:
- Kolesterol Total
Mengukur total kolesterol dalam darah, termasuk LDL, HDL, dan Trigliserida.
- Nilai normal: Kurang dari 200 mg/dL (5,2 mmol/L)
- Nilai batas tinggi: 200-239 mg/dL (5,2-6,2 mmol/L)
- Nilai tinggi: 240 mg/dL (6,2 mmol/L) atau lebih
- LDL Kolesterol (Low-Density Lipoprotein)
LDL adalah kolesterol “jahat” yang dapat menyumbat pembuluh darah.
- Nilai optimal: Kurang dari 100 mg/dL (2,6 mmol/L)
- Nilai mendekati optimal: 100-129 mg/dL (2,6-3,3 mmol/L)
- Nilai batas tinggi: 130-159 mg/dL (3,4-4,1 mmol/L)
- Nilai tinggi: 160-189 mg/dL (4,1-4,9 mmol/L)
- Nilai sangat tinggi: 190 mg/dL (4,9 mmol/L) atau lebih
3.HDL Kolesterol (High-Density Lipoprotein)
HDL adalah kolesterol “baik” yang membantu mengangkut kolesterol ke hati untuk diproses.
-
- Nilai optimal: 60 mg/dL (1,6 mmol/L) atau lebih
- Nilai rendah: Kurang dari 40 mg/dL (1,0 mmol/L) untuk pria, kurang dari 50 mg/dL (1,3 mmol/L) untuk wanita
4.Non-HDL Kolesterol
Mengukur semua kolesterol selain HDL, termasuk LDL, VLDL, IDL.
5.Apolipoprotein B (Apo B)
Apo B adalah komponen utama kolesterol LDL yang dapat menyebabkan plak.
Memahami Rasio Total Kolesterol
- Rasio Kolesterol Total/LDL Kolesterol < 3,5
Ini merupakan rasio yang ideal dan menunjukkan profil lipid yang sehat.
Nilai rasio di bawah 3,5 mengindikasikan kadar kolesterol LDL yang rendah dibandingkan
kolesterol total.
- Rasio Kolesterol Total/LDL Kolesterol 3,5 – 5,0
– Nilai rasio ini masih dalam batas normal, namun perlu diwaspadai.
– Rasio dalam rentang ini menunjukkan potensi peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.
Semakin tinggi rasio kolesterol total terhadap LDL kolesterol, semakin besar risiko kesehatan jantung dan pembuluh darah. Nilai rasio yang lebih dari 5,0 sudah menunjukkan profil lipid yang tidak sehat dan memerlukan penanganan. Mempertahankan rasio kolesterol total/LDL di bawah 3,5 merupakan target yang direkomendasikan untuk menjaga kesehatan kardiovaskular. Namun, nilai optimal dapat berbeda-beda tergantung kondisi kesehatan individu.
- Rasio Trigliserida (TG)/HDL
Rasio ini memberikan informasi tentang keseimbangan antara trigliserida dan HDL
sebagaimana sudah dituliskan di atas.
4.Rasio Apo B/Apo A-I
Rasio ini mencerminkan keseimbangan antara lipoprotein yang aterogenik (Apo B) dan yang
protektif (Apo A-I).
Pemantauan komprehensif terhadap parameter-parameter di atas memberikan gambaran yang lebih akurat tentang profil lipid seseorang dan potensi risiko penyakit jantung koroner.
Nilai-nilai normal dan batas ambang untuk setiap parameter disesuaikan dengan faktor risiko lain yang dimiliki setiap individu. Konsultasi dengan dokter sangat direkomendasikan untuk interpretasi yang tepat.
Orang yang sudah mengalami gangguan profil lipid darah tentunya memerlukan obat (intervensi farmakologis). Terapi farmakologis untuk dislipidemia (gangguan profil lipid darah) biasanya dilakukan dengan beberapa jenis obat, antara lain:
- Statin (Inhibitor HMG-CoA Reduktase)
– Contoh: simvastatin, atorvastatin, rosuvastatin
– Mekanisme: Menghambat enzim yang berperan dalam sintesis kolesterol LDL, sehingga menurunkan kadar LDL.
– Efektif menurunkan kolesterol total dan LDL, serta meningkatkan HDL.
- Fibrat
– Contoh: fenofibrat, gemfibrozil
– Mekanisme: Mengaktifkan reseptor PPAR-α, yang mengatur metabolisme trigliserida dan HDL.
– Efektif menurunkan trigliserida dan meningkatkan HDL.
- Resin Pengikat Asam Empedu
– Contoh: kolestipol, kolestiramin
– Mekanisme: Mengikat asam empedu di usus, sehingga mengurangi sirkulasi kolesterol.
– Efektif menurunkan kadar LDL.
- Ezetimibe
– Mekanisme: Menghambat penyerapan kolesterol di usus, sehingga menurunkan kadar LDL.
– Dapat digunakan sendiri atau dikombinasi dengan statin.
- Inhibitor PCSK9
– Contoh: evolocumab, alirocumab
– Mekanisme: Menghambat enzim PCSK9 yang berperan dalam degradasi reseptor LDL.
– Efektif menurunkan kadar LDL, terutama pada pasien dengan riwayat penyakit jantung.
Pemilihan terapi farmakologis disesuaikan dengan hasil laboratorium profil lipid pasien, faktor risiko, dan respons terhadap pengobatan. Terapi kombinasi juga dapat dipertimbangkan untuk mencapai target kadar lipid yang diinginkan. Selain itu, modifikasi gaya hidup (diet, aktivitas fisik, dan penurunan berat badan) tetap menjadi komponen penting dalam penatalaksanaan dislipidemia.
Disarankan sebaiknya secara berkala misal enam bulan sekali Anda melakukan pemeriksaan laboratorium untuk profil lipid darah Anda untuk menjaga kesehatan.