Apple

Belajar dari Strategi Business Apple

(Business Lounge – Manage Your Business) Kepopuleran Apple memang tidak perlu diragukan lagi. Kejutan yang selalu diluncurkan pada tanggal 9 September setiap tahunnya, telah menjadi sebuah acara yang dinanti-nantikan dunia. Padahal acara seperti ini sama saja dengan sebuah acara jumpa pers yang diselenggarakan oleh berbagai brand lainnya. Namun Apple telah mampu mengubah sebuah acara jumpa pers menjadi sebuah acara tahunan yang bersifat global dan demikian hidup.

Para pencinta iPhone pun akan rela antri berjam-jam demi untuk mendapatkan iPhone keluaran terbaru. Inilah sebuah fenomena yang telah diciptakan Apple saat ini. Bagaimana Apple telah mempromosikan dirinya memang patut mendapatkan acungan ibu jari. Berikut adalah beberapa hal yang dapat kita pelajari dari Apple:

1. Tidak terpengaruh pada berbagai kritik

Ketika Steve Jobs memulai debutnya dengan iPad, para kritikus seperti mengantri untuk memberikan penilaian negatif dan berasumsi bahwa iPad akan gagal. Namun fakta berkata sebaliknya, iPad menjadi sebuah terobosan besar bagi Apple. Steve Jobs tidak peduli pada semua yang dikatakan para pengkritik dan ia tidak mengikuti saran mereka. Ia melakukan apa yang memang dipandangnya merupakan jalan baginya tanpa peduli berapa biaya yang harus dikeluarkannya. Sebagai seorang pengusaha, Anda akan mendengar banyak orang memberitahu pendapat mereka untuk Anda ikuti. Tidak ada salahnya untuk mendengarkan, namun Andalah yang memutuskan apa yang akan Anda lakukan.

2. Mengubah sesuatu yang biasa menjadi sesuatu yang luar biasa

Ketika para penggemar PC terus bereksperimen dengan membangun sistem mereka sendiri dan membangun hardware standar untuk aplikasi standar, Apple melakukan yang lain. Apple merintis tidak hanya fitur dari sistem operasi standar dan sistem komputer, tetapi sekaligus menciptakan kembali desain lain yang kemudian melahirkan iMac nan cantik, Macbook Air nan indah, dan tentu saja iPhone yang menakjubkan. Ketika yang lain fokus pada satu aspek yang sama, Apple berfokus pada seluruh produk, dan itu menjadi sebuah kekuatan.

3. Apple memiliki strategi harganya sendiri.

Dalam banyak kasus, orang akan berlomba untuk memiliki harga yang lebih murah dan semakin rendah untuk memenangkan persaingan. Sekali lagi, Apple mengabaikan standar dengan tidak hanya menghargai teknologi mereka dua kali lipat lebih tinggi dari para pesaingnya, tetapi juga tetap mempertahankan harga itu. Apakah Apple berhasil? Ya, Apple berhasil. Ada dua hal yang perlu digarisbawahi yaitu Apple membuat produk yang baik untuk para pencintanya yang selalu menunggu produknya dan Apple membenarkan harganya dengan memberikan fitur dan manfaat yang tidak tertandingi. Pelanggan pun akan dengan senang hati membayar seberapa pun harga yang ditawarkan untuk mendapatkan kualitas yang tak tertandingi.

4. Apple berkomunikasi dalam bahasanya sendiri

Jika diperhatikan, Apple tidaklah membahas istilah-istilah seperti megabyte, gigahertz, atau istilah lainnya yang belum tentu dipedulikan oleh para pencintanya. Apple membahas spesifikasi produk dengan bahasanya sendiri seperti “tepi ke tepi kaca”, “layar retina”, dan “LED backlighting” dan ini lebih mudah dipahami oleh audiensnya. Namun bukan berarti Apple menghilangkan istilah-istilah tersebut, tetapi Apple berupaya untuk menarik peminatnya untuk memiliki kemauan untuk mengetahui lebih lagi sebelum sama sekali.

5. Apple menawarkan sebuah pengalaman

Apple berupaya untuk memberikan sebuah pengalaman pada penggunanya yang tidak ditawarkan oleh brand lainnya dan pengalaman tersebut bukan saat pembeli membeli produk Apple yang kemudian berakhir di meja kasir, melainkan pengalaman tersebut baru saja dimulai saat si pengguna justru mulai membuka kardusnya dan menggunakan produknya. Pengalaman yang ditawarkan adalah pengalaman yang akan berlangsung terus menerus bersama dengan si pengguna.

6. Memilih untuk bersikap eksklusif

Apple telah membangun kaumnya sendiri dan ini bukan rahasia lagi. Sebagian merasa bahwa ini merupakan sebuah kesombongan, tetapi siapa yang peduli? Apple menyadari benar bahwa ia melayani penonton yang elit, dan inilah kenyataannya, jadi tidka perlu untuk merendah sehingga menurunkan standar yang ada, bukan?

7. Pentingnya memiliki sebuah nama.

Apple tidak menawarkan MP3 player, tetapi Apple menawarkan iPod. Apple tidak menawarkan smartphone, Apple menawarkan iPhone. Apple menawarkan iTunes sebagai penyedia musik, iPad yang kemudian menjadi tren menjadi perangkat tablet masa depan.

IPhone bukanlah ponsel pertama, tetapi telah direkayasa untuk menjadi begitu unik sehingga Anda tidak dapat menggantikannya. IMac bukanlah yang pertama, tetapi menjadi satu-satunya yang penting.

Ke-7 hal di atas perlu untuk Anda pertimbangkan untuk Anda terapkan sebagai sebuah strategi pada business Anda.

nancy/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image : Business Lounge

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x