Fokus ke Otomotif, Panasonic Menutup Pabrik di Beijing

(Business Lounge – Global News) Perusahaan elektronik raksasa Jepang Panasonic Corp. pada hari Kamis  (27/8) mengatakan akan berhenti membuat baterai lithium-ion di pabriknya di Beijing. Sekaligus memberhentikan 1.300 pekerja sebagai bagian dari langkah tersebut, untuk fokus pada produk-margin yang lebih tinggi seperti baterai mobil listrik.

Pabrik Beijing tersebut awalnya memproduksi baterai untuk komputer dan smartphone. Diluncurkan pada tahun 2000 oleh Sanyo Electric Co., dan diambil alih oleh Panasonic pada tahun 2010. Kesepakatan itu gagal membawa banyak pertumbuhan karena munculnya produsen dari Korea Selatan dan perusahaan Jepang tersebut telah menjual beberapa operasi Sanyo. Serta akibat akuisisi Nokia Finlandia oleh Microsoft. Nokia yang menjual bisnis ponselnya kepada Microsoft pada tahun 2014, merupakan pelanggan utama pabrik Panasonic di masa lalu.

Pabrik yang sudah berusia 15 tahun tersebut memproduksi baterai untuk ponsel sederhana dan kamera digital, dimana keduanya semakin dikalahkan oleh smartphone dalam popularitas. Panasonic saat ini mengoperasikan dua pabrik lainnya di Cina untuk memproduksi dan merakit baterai. Pabrik Beijing tersebut direncanakan akan ditutup bulan September depan.

Alasan Penutupan Pabrik

Juru bicara Panasonic─Yayoi Watanabe (dikutip dari reuters.com) mengatakan bahwa pasar global untuk kedua produk tersebut telah menyusut. Ia menambahkan bahwa penutupan itu lebih mengenai tren teknologi global daripada gejolak terbaru yang telah membuat pasar Cina jatuh. Karyawan diberitahu mengenai penutupan tersebut pada akhir bulan Juli.

Penutupan pabrik merupakan bagian dari restrukturisasi Panasonic untuk fokus pada baterai mobil dan sistem rumah hemat energi , dan berencana untuk mengurangi perhatian pada produk elektronik konsumen listrik seperti TV plasma dan smartphone, di mana Panasonic menghadapi persaingan yang ketat dari saingan Asia.

Panasonic berencana untuk memfokuskan sumber daya pada akumulator listrik dan baterai untuk digunakan dalam kendaraan, mengandalkan pertumbuhan permintaan untuk produk.

Perusahaan yang berbasis di Osaka tersebut bertujuan untuk memperluas penjualan baterai untuk kendaraan sebesar 1,8 kali lipat menjadi 700 miliar yen.

Rencana Panasonic untuk Ke depannya

Panasonic, seperti rekan-rekan domestik lainnya, telah bergerak menjauhi produk elektronik konsumen, dan melakukan restrukturisasi bisnisnya untuk fokus pada barang seperti baterai mobil listrik.

Panasonic telah berinvestasi secara agresif dalam pengoperasian baterai, seperti proyek bersama dengan pembuat kendaraan listrik AS─Tesla Motors Inc. untuk mendirikan pabrik besar di Amerika Serikat untuk membuat baterai lithium-ion.

Pada bulan Juni, Panasonic mengatakan akan menginvestasikan sekitar 60 miliar yen (USD 499,83 juta) pada tahun fiskal sampai Maret dalam bisnis otomotif dan pembuatan baterai lithium-ion untuk Tesla Motors Inc.

Panasonic direncanakan untuk memikul 30% sampai 40% dari biaya pembangunan pabrik Gigafactory milik Tesla di Nevada yang senilai USD 5 miliar, yang merupakan kunci utama Tesla Motors Inc. untuk meningkatkan penjualan.

Alvin Wiryo Limanjaya/VMN/BL/Contributor
Editor: Ruth Berliana

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x