(Business Lounge – Global News) Pada hari Senin (17/8), sebuah perseteruan publik atas kendali perusahaan konglomerat Korea-Jepang─Lotte Group telah mendekati kesimpulan, dikarenakan pemegang saham perusahaan induk memutuskan untuk menyetujui rencana manajemen yang dipimpin oleh anak bungsu dari si pendiri. Perselisihan untuk menguasai perusahaan konglomerat itu telah mengkondisikan Shin Dong-bin melawan ayahnya dan kakaknya, dengan tuduhan trik kotor dan berusaha melakukan kudeta.
Lotte adalah konglomerat terbesar kelima di Korea Selatan, dengan pendapatan tahunan sekitar USD 70 miliar atau sekitar IDR 910 triliun. Lotte mengontrol jaringan ritel terbesar di Korea Selatan dan menjalankan dua tim bisbol.
Perseteruhan Antar Keluarga
Shin Dong-bin, telah terlibat dalam sebuah sengketa dengan kakaknya, Shin Dong-joo, menyangkut siapa yang akan mengambil kendali manajemen dari ayah mereka Shin Kyuk-ho yang juga merupakan pendiri dari Lotte. Dong-joo, dikeluarkan dari dewan Lotte Holdings pada bulan Januari dalam sebuah langkah yang secara luas dilihat sebagai keputusan Dong-joo untuk menyerahkan kendali Lotte kepada Dong-bin.
Tetapi di akhir Juli, sang pendiri Kyuk-ho muncul untuk mengubah pemikirannya ketika dia menyatakan dia memecat Dong-bin dan semua dewan Lotte Holdings. Ia menyatakan bahwa tidak pernah mengumumkan Dong-bin sebagai penerusnya. Sehari kemudian, Dong-bin dan para dewan melalukan voting untuk menyingkirkan Kyuk-ho dari posisi ketua dalam sebuah langkah untuk membatalkan keputusannya.
Sementara pada tanggal 29 Juli, Dong-joo yang tidak menerima perbuatan adiknya terhadap ayah mereka, menciptakan dokumen yang ditandatangani oleh ayah mereka yang mengkonfirmasi pemecatan Dong-bin dan menyatakan Dong-joo sebagai kepala Lotte Holdings. Kyuk-ho telah membuat pernyataan publik yang mendukung anak tertuanya, tapi Dong-bin dan wakilnya mengatakan bahwa dokumen tersebut tidak mengikat secara hukum dan ayahnya telah menjadi kebingungan karena usianya yang sudah lanjut.
Karena ketidakpastian ini telah berputar-putar di atas pengelolaan konglomerat, hal ini telah menjadi berita utama harian di Korea Selatan, yang merupakan daerah utama pengoperasian Lotte. Perwakilan Dong-bin telah menuduh Dong-joo memanipulasi ayahnya, hal ini di bantah oleh Dong-joo, sementara kedua belah pihak telah saling menuduh menyembunyikan informasi bisnis dari Kyuk-ho.
Dampak dari Perseteruan
Sengketa ini telah memicu kemarahan dari politisi dan masyarakat atas gangguan yang disebabkan sebagai salah satu bisnis terbesar di Korea Selatan. Selain reputasi, kontroversi tersebut juga membebani harga saham Lotte. Perseteruan atas kendali dari konglomerat Lotte mempertaruhkan 80 unit di Korea – yang mencakup ritel, taman hiburan, hotel dan bahan kimia – dan total aset gabungan dari sekitar USD 90 miliar. Selama tujuh hari terakhir, Lotte Shopping telah jatuh lebih dari 8% sementara Lotte Chimcal turun sebesar 4% dan Lotte HiMart sebesar 2,7%.
Pencapaian Keputusan
Pada hari Senin (17/8) di Tokyo, di mana Lotte didirikan, para pemegang saham memutuskan untuk menyetujui rencana kepemimpinan perusahaan diserahkan kepada Dong-bin. Dengan demikian, pemegang saham muncul untuk memberikan persetujuan mereka kepada saudara termuda, yang memegang gelar CEO, untuk terus memimpin perusahaan.
Nasib Lotte
Lotte di Korea Selatan kemungkinan akan tetap berada di bawah tekanan untuk dapat menyederhanakan struktur manajemen, yang memungkinkan keluarga Shin untuk tetap mengontrol perusahaan konglomerat tersebut melalui web besar kepemilikan saham antara berbagai bisnis. Rincian dari rencana kepemimpinan perusahaan yang disetujui pada hari Senin (17/8) tidak tersedia, tetapi Shin Dong-bin telah berjanji untuk merubah struktur perusahaan Lotte.
Alvin Wiryo Limanjaya/VMN/BL/Contributor
Editor: Ruth Berliana