BP

BP Perkirakan Kenaikan Produksi Hulu, Peringatkan Lemahnya Hasil Perdagangan Minyak

(Business Lounge – Global News) Raksasa energi Inggris, BP Plc, mengatakan bahwa pihaknya memperkirakan peningkatan pendapatan dari produksi hulu yang lebih tinggi pada kuartal ketiga tahun ini, namun memperingatkan bahwa hasil perdagangan minyak kemungkinan akan lebih lemah dibandingkan periode sebelumnya. Pernyataan ini menandai prospek campuran bagi perusahaan yang masih berupaya menyeimbangkan antara ketidakpastian pasar energi global dan strategi transisi menuju energi rendah karbon.

Dalam pembaruan operasional terbarunya, BP mengatakan produksi di segmen hulu akan meningkat dibandingkan kuartal kedua, berkat kinerja yang kuat dari proyek-proyek gas dan minyak di Amerika Serikat, Timur Tengah, dan Afrika. Perusahaan sebelumnya memperkirakan bahwa produksi hulu kuartal ketiga akan sedikit lebih rendah, namun hasil aktual menunjukkan performa yang lebih baik dari ekspektasi.

Namun, optimisme tersebut diimbangi dengan peringatan bahwa hasil dari perdagangan minyak—divisi yang selama ini menjadi penyumbang utama keuntungan BP—akan turun karena volatilitas harga dan lemahnya refining margins. “Kami melihat hasil perdagangan minyak yang lebih lemah dibandingkan kuartal sebelumnya, di tengah dinamika pasar yang lebih datar dan tekanan pada margin,” kata BP dalam pernyataannya yang dikutip Bloomberg dan Reuters.

Analis menilai bahwa kinerja BP di segmen produksi hulu kemungkinan menjadi pendorong utama pertumbuhan laba pada kuartal ini. “Output minyak dan gas BP meningkat berkat proyek-proyek besar di Teluk Meksiko dan Azerbaijan yang beroperasi penuh setelah perawatan,” ujar Biraj Borkhataria, analis dari RBC Capital Markets. “Namun, divisi perdagangan mereka menghadapi tekanan setelah musim panas yang tenang di pasar energi global.”

Hasil ini menunjukkan bahwa strategi BP untuk memfokuskan kembali pada produksi energi tradisional—setelah periode ambisius menuju dekarbonisasi—mulai memberikan hasil finansial yang nyata. CEO BP, Murray Auchincloss, yang baru menjabat setelah pengunduran diri Bernard Looney, telah menekankan pendekatan yang lebih “seimbang” antara minyak, gas, dan investasi energi bersih.

“Pasar energi global masih sangat fluktuatif, tetapi operasi hulu kami menunjukkan ketahanan dan efisiensi yang kuat,” ujar Auchincloss dalam sebuah pernyataan internal. Ia menambahkan bahwa BP tetap berkomitmen untuk “mengoptimalkan aset minyak dan gas yang ada sembari mempercepat investasi di bidang energi terbarukan.”

Segmen gas dan energi rendah karbon BP juga menunjukkan peningkatan kinerja, terutama di bisnis gas alam cair (LNG) yang mendapat dukungan dari permintaan tinggi di Eropa dan Asia. Proyek LNG Tangguh di Indonesia dan proyek di Oman dilaporkan mencatat volume pengiriman yang lebih tinggi, berkontribusi pada pertumbuhan laba segmen tersebut.

Namun, di sisi lain, divisi refining dan perdagangan BP tidak sekuat sebelumnya. Para trader menghadapi kondisi pasar yang lebih sempit, di mana fluktuasi harga minyak mentah Brent yang lebih kecil mengurangi peluang arbitrase. Selain itu, permintaan bahan bakar jet dan solar di Eropa melemah karena aktivitas ekonomi yang melambat dan musim panas yang lebih sejuk dari perkiraan.

“BP dikenal memiliki salah satu tim perdagangan paling kuat di industri ini, tetapi kuartal ini menunjukkan bahwa bahkan raksasa perdagangan pun tidak kebal terhadap kondisi pasar yang lemah,” kata Lydia Rainforth, analis energi di Barclays. Ia menambahkan bahwa margin penyulingan yang turun sekitar 15% dari kuartal sebelumnya akan berdampak langsung pada arus kas perusahaan.

Harga minyak mentah Brent sempat turun ke sekitar 82 dolar AS per barel pada September sebelum pulih kembali ke kisaran 85 dolar pada awal Oktober. Sementara itu, margin penyulingan global menurun karena pasokan bahan bakar dari Asia meningkat dan konsumsi di Eropa tertahan oleh inflasi serta biaya energi tinggi.

BP juga menghadapi biaya tambahan dari program pemeliharaan terjadwal di beberapa kilang utamanya di Eropa dan Amerika Serikat. Meski demikian, manajemen mengatakan bahwa dampak finansial dari kegiatan tersebut telah diperhitungkan dalam panduan kuartalan.

Kinerja BP di segmen energi terbarukan dan low-carbon solutions masih relatif kecil dibandingkan kontribusi dari bisnis minyak dan gasnya. Namun, perusahaan tetap melanjutkan investasinya di sektor tersebut, termasuk proyek tenaga angin lepas pantai di Inggris dan AS, serta pengembangan biofuel di Jerman dan Belanda.

Beberapa investor menilai bahwa keseimbangan strategi baru BP—yang lebih realistis dibandingkan target dekarbonisasi agresif sebelumnya—telah mengembalikan kepercayaan pasar. Saham BP naik sekitar 12% sejak awal tahun, sejalan dengan kenaikan harga energi global.

Namun, tekanan terhadap kinerja jangka pendek tetap tinggi, terutama karena kompetitor seperti Shell dan TotalEnergies mencatat hasil perdagangan yang lebih kuat pada kuartal yang sama. “BP mungkin tertinggal sedikit dalam hasil perdagangan, tetapi kompensasinya datang dari peningkatan produksi yang lebih tinggi,” kata Rainforth.

Secara keseluruhan, BP memperkirakan arus kas bebas (free cash flow) akan tetap solid berkat disiplin modal dan fokus pada efisiensi biaya. Perusahaan menargetkan pengurangan utang bersih menjadi di bawah 20 miliar dolar AS pada akhir tahun, serta melanjutkan program pembelian kembali saham (share buyback) senilai 1,75 miliar dolar AS per kuartal.

Sementara itu, para analis menilai bahwa tantangan utama BP pada kuartal mendatang adalah menjaga momentum produksi tanpa meningkatkan emisi secara signifikan. “BP sedang berjalan di garis tipis antara profitabilitas dan komitmen lingkungan,” kata Neil Beveridge dari Bernstein Research. “Investor ingin melihat bahwa mereka bisa melakukan keduanya secara berkelanjutan.”

Dengan kondisi pasar yang masih tidak menentu—terutama terkait geopolitik dan permintaan energi global—BP tampaknya memilih strategi konservatif: memperkuat fondasi bisnis minyak dan gas sembari secara bertahap memperluas portofolio energi hijau.

Pernyataan terbaru ini menunjukkan bahwa meski menghadapi tekanan di sektor perdagangan, BP masih dalam posisi kuat untuk menutup tahun dengan kinerja keuangan yang solid, berkat produksi hulu yang tangguh dan pengelolaan modal yang disiplin.