Silver Lake

Silver Lake Resmi Rampungkan Akuisisi Impian EA

(Business Lounge – Global News) Silver Lake akhirnya berhasil menutup kesepakatan besar yang telah lama diincarnya, akuisisi raksasa gim Electronic Arts (EA) senilai 55 miliar dolar AS. Bagi Egon Durban, co-CEO Silver Lake, ini adalah pencapaian pribadi sekaligus strategis setelah bertahun-tahun menilai EA terlalu mahal untuk dibeli. Durban, yang sudah lama mengenal CEO EA sebagai tetangga di Hawaii, memandang kesepakatan ini sebagai salah satu tonggak penting dalam sejarah perusahaan investasi teknologi tersebut.

Langkah ini tak lepas dari peran Jared Kushner, pendiri Affinity Partners sekaligus menantu mantan Presiden Donald Trump. Kushner, yang membangun firmanya pada 2021 dengan dukungan awal 2 miliar dolar AS dari Public Investment Fund (PIF) Arab Saudi, menjembatani hubungan antara Silver Lake dan PIF. Koneksi tersebut mempercepat terjadinya kesepakatan yang akhirnya diumumkan pada Senin.

PIF sendiri sudah memiliki hampir 10 persen saham di EA dan dikenal sebagai salah satu investor besar di sektor gim global. Putra Mahkota Mohammed bin Salman, yang secara pribadi dikenal sebagai penggemar gim, dipandang mendukung langkah agresif ini. “Gim akan terus merebut perhatian konsumen,” kata seorang sumber yang dekat dengan proses diskusi. Visi itu sejalan dengan keyakinan Silver Lake bahwa sektor teknologi, khususnya hiburan interaktif, akan tetap menjadi salah satu mesin pertumbuhan utama.

Durban dan timnya di Silver Lake memimpin strategi penawaran terbesar yang pernah ada, dengan komitmen ekuitas sekitar 36 miliar dolar AS. PIF akan menjadi pemegang saham mayoritas, Silver Lake mengambil porsi minoritas substansial, sementara Affinity Partners mendapatkan sekitar 5 persen kepemilikan. Bagi Affinity, ini merupakan lompatan besar dari portofolio sebelumnya yang relatif kecil, termasuk investasi 150 juta dolar AS di perusahaan bahan bangunan QXO serta Dubizzle, situs iklan baris di Uni Emirat Arab.

Kesepakatan EA menjadi titik balik penting bagi Silver Lake. Perusahaan ini sempat mengakui bahwa strategi mengambil saham minoritas pasif di sejumlah perusahaan teknologi saat pandemi tidak semuanya berjalan baik. Kini, Silver Lake kembali ke akar strateginya: taruhan besar di sektor teknologi dengan dampak transformasional. Sebelum ini, Durban membantu mendalangi transaksi besar seperti privatisasi Dell senilai 24,4 miliar dolar AS pada 2013 dan penjualan VMware ke Broadcom senilai 61 miliar dolar AS yang menghasilkan keuntungan lebih dari 7 miliar dolar AS bagi Silver Lake.

Tidak semua langkah Durban berjalan mulus. Investasinya di William Morris Endeavor, kini bernama Endeavor, menghadapi sejumlah hambatan. Silver Lake mendukung upaya IPO perusahaan itu dua kali, sukses pada percobaan kedua, sebelum akhirnya memprivatisasi lagi beberapa tahun kemudian. Namun, catatan Durban tetap dipandang impresif. Gregg Lemkau, co-CEO BDT & MSD, menyebut Durban memiliki kemampuan unik dalam membangun relasi dengan tokoh kunci dan mendorong terwujudnya kesepakatan yang tampak mustahil. “Dia bermain di level berbeda,” kata Lemkau.

EA, dengan franchise ikonik seperti Madden NFL, The Sims, dan Battlefield, menjadi incaran lama Durban. Sumber yang dekat dengan proses mengatakan Durban sudah bertahun-tahun mencari celah untuk membeli EA, tetapi selalu terganjal harga. Momentum baru tercipta ketika Kushner mempertemukan Silver Lake dengan PIF, yang memang tengah mencari kesepakatan besar di sektor hiburan digital. Diskusi dimulai pada musim semi dan semakin intensif setelah Hari Buruh sebelum akhirnya diumumkan ke publik.

Akuisisi ini juga menempatkan Silver Lake kembali di panggung utama industri investasi teknologi global. Dengan aset kelolaan sekitar 110 miliar dolar AS, Silver Lake memperkuat reputasinya sebagai investor teknologi terkemuka. Durban, 52 tahun, yang bergabung setelah karier awal di Morgan Stanley, kini dikenal sebagai wajah perusahaan dalam kesepakatan bernilai besar.

Sementara itu, EA akan memasuki fase baru di bawah kepemilikan gabungan PIF, Silver Lake, dan Affinity. Walaupun struktur manajemen tidak diumumkan secara rinci, kesepakatan ini diperkirakan membuka ruang bagi ekspansi agresif EA di pasar global, termasuk potensi kolaborasi lebih luas dengan industri gim di Timur Tengah dan Asia.

Langkah ini juga mencerminkan meningkatnya peran dana kekayaan negara, khususnya dari Arab Saudi, dalam industri hiburan digital. Dengan investasi besar di gim, film, dan olahraga, PIF memperkuat ambisinya menjadikan kerajaan sebagai pusat global hiburan masa depan. Bagi Silver Lake, kemitraan dengan PIF memastikan akses modal besar untuk kesepakatan teknologi bernilai jumbo.

Bagi Durban, keberhasilan ini adalah pembuktian. Setelah bertahun-tahun mencari celah untuk mengakuisisi EA, ia akhirnya menyelesaikan apa yang disebut banyak orang sebagai “white whale” Silver Lake. Kini, dengan kesepakatan 55 miliar dolar AS yang akan tercatat dalam sejarah industri, Durban sekali lagi menunjukkan bahwa dalam dunia investasi teknologi, keberanian mengambil risiko besar bisa menghasilkan hasil luar biasa.