Pulau Vulkanik La Palma yang Selalu Memukau

(Business Lounge Journal – Travel)

Salah satu pulau cantik dunia yang layak dikunjungi adalah La Palma, yang merupakan pulau terbesar kelima dari delapan kepulauan di wilayah Canaria Utama, Spanyol. Pulau La Palma secara resmi dinamakan dalam bahasa aslinya “San Miguel de la Palma”. Bahkan, karena keindahan pulau ini yang sangat menakjubkan, La Palma dijuluki “La Isla Bonita” (si pulau cantik).

Pulau La Palma terbentuk dari proses vulkanik yang diperkirakan telah terjadi sekitar empat juta tahun yang lalu. Letusan gunung di bawah laut membentuk kepulauan Canaria, dan La Palma adalah salah satu pulau termuda. Letusan gunung berapi di bawah laut ini masih terus berlangsung hingga hari ini, membuat pulau La Palma terus berkembang dan sangat mempesona—baik bagi para turis maupun para ilmuwan.

Seperti apa keindahan yang dimiliki La Palma? Tentunya terlihat jelas dari lanskap vulkanik yang menakjubkan. Pulau ini memiliki pegunungan vulkanik yang menjulang tinggi, ditumbuhi pohon-pohon indah di lanskap bertingkat-tingkat yang berpadu dengan lembah hijau dan tanah vulkanik yang khas. Puncak gunung tertinggi di pulau La Palma dinamakan “Roque de los Muchachos”. Dari puncak inilah segala keindahan “La Isla Bonita” terlihat dengan jelas—rangkaian awan bertaburan indah, dan di bawah awan-awan tersebut terbentang lembah-lembah hijau yang mengagumkan. Ditambah lagi dengan ngarai-ngarai yang dramatis, membuat semua turis yang berkesempatan melihatnya merasa sangat beruntung. Memang benar-benar spektakuler menikmati pemandangan lanskap pulau La Palma.Apa lagi yang bisa kita nikmati di pulau cantik ini selain mengunjungi puncaknya? Tentu saja, mengunjungi salah satu tempat andalan lainnya, yaitu Caldera de Taburiente National Park. Tempat ini merupakan jantung geologi “La Isla Bonita”. Kawasan ini berisi tebing-tebing curam dan hutan pinus Canary yang rimbun dan menyegarkan. Rasanya sangat menyenangkan bisa berjalan kaki di antara pepohonan pinus yang tumbuh tinggi dan teratur. Ditambah lagi dengan kehadiran sungai-sungai kecil dan air terjun. Benar-benar pengalaman tak terlupakan bagi banyak orang yang pernah melakukan kegiatan hiking di kaldera indah La Palma. Banyak yang mengatakan bahwa pengalaman ini seperti mengunjungi dunia lain yang sangat indah.

Di bagian utara pulau La Palma terdapat hutan lebat yang dinamakan Hutan Laurel (Laurisilva). Hutan ini dipercaya sebagai hutan kuno yang pernah mendominasi wilayah Eropa Barat. Hutan purba seperti Hutan Laurel ini bahkan pernah menginspirasi berbagai penulis cerita dan pujangga Eropa pada masanya. Banyak turis yang singgah ke hutan lebat dan lembap ini, karena memberikan daya tarik tersendiri bagi pulau vulkanik ini.

Namun, yang paling dominan dari seluruh perjalanan di pulau La Palma adalah terbentuknya medan vulkanik baru dekat Gunung Berapi Tajogaite, yang erupsi pada tahun 2021. Dari sini terlihat dengan jelas lava beku yang membentuk formasi batuan baru, menjadikan tempat ini sebagai salah satu pusat geologi terbaik yang pernah ada di muka bumi. Namun harap diperhatikan, untuk mengunjungi tempat ini diperlukan pemandu berpengalaman yang akan membawa kita melewati rute perjalanan yang aman.

Bila malam tiba, keindahan bintang di langit dapat disaksikan dengan mata telanjang. La Palma disebut sebagai salah satu tempat terbaik untuk mengamati bintang. Di puncak Roque de los Muchachos dibangun kompleks Observatorium Astrofisika. Di tempat ini juga dibuka tur malam hari untuk mengamati benda-benda langit.

Selain itu, La Palma masih menyimpan berbagai keindahan lainnya—mulai dari pemandangan pantai dan laut yang memesona, hingga kota-kota khas yang indah dengan arsitektur bergaya kolonial. Bahkan ibu kota Santa Cruz de la Palma, kota pelabuhan yang menawan, menghadirkan suasana mediterania yang hangat, dengan jalan-jalan berbatu, balkon rumah kayu yang khas, dan atmosfer kota lama yang menenangkan.

Pulau La Palma memang pulau vulkanik yang sangat indah, eksotis, dan spektakuler—surga kecil di ujung Samudra Atlantik yang menanti untuk dijelajahi.

Foto: Claudia McCain