Danone

Danone Pertahankan Proyeksi Penjualan

(Business Lounge – Global News) Perusahaan multinasional yang terkenal dengan produk-produk seperti yogurt Activia dan air mineral Evian, Danone, mengumumkan bahwa mereka tetap mempertahankan proyeksi pertumbuhan penjualan untuk tahun ini meskipun terjadi peningkatan dalam volume dan penjualan. Dalam laporan keuangan terbarunya, perusahaan ini menyebutkan bahwa mereka mengharapkan pertumbuhan penjualan yang setara dengan 3% hingga 5% untuk keseluruhan tahun, meskipun pasar makanan dan minuman global menghadapi tantangan yang tidak sedikit.

Danone melaporkan bahwa untuk kuartal pertama 2025, penjualannya meningkat secara signifikan, dengan volume produk yang terjual juga mengalami lonjakan. Produk-produk utama seperti yogurt Activia dan air mineral Evian berhasil mencatatkan hasil yang positif, sejalan dengan tren peningkatan permintaan konsumen akan produk yang lebih sehat dan berkualitas tinggi. Di pasar Eropa dan Asia, penjualan produk dairy dan air mineral mengalami peningkatan permintaan yang cukup kuat, sedangkan pasar Amerika Utara mencatatkan hasil yang lebih moderat namun tetap positif.

Menurut Reuters, Danone melihat bahwa perubahan pola konsumsi, yang cenderung lebih memprioritaskan produk sehat dan alami, semakin menguntungkan bagi mereka, terutama dalam kategori produk dairy dan air mineral. Dalam hal ini, Evian dan Activia menjadi andalan utama yang mendongkrak penjualan, sementara produk-produk lainnya seperti susu bubuk dan makanan bayi juga mencatatkan pertumbuhan.

Salah satu sumber utama pertumbuhan yang signifikan bagi Danone berasal dari pasar Asia, di mana permintaan terhadap produk-produk dairy dan kesehatan tumbuh pesat. Di negara-negara seperti China dan India, konsumen semakin beralih ke produk yang lebih bergizi dan mudah didapatkan, seperti yogurt dan susu olahan. Sementara itu, di Eropa, Danone juga mencatatkan hasil yang kuat di pasar-pasar utama seperti Prancis, Jerman, dan Inggris, meskipun inflasi harga bahan baku dan logistik menjadi tantangan yang tak bisa dihindari.

Pada saat yang sama, Danone juga terus mengembangkan portofolio produknya dengan meluncurkan produk baru dan varian yang lebih sesuai dengan tren diet sehat. Inovasi produk ini dianggap sebagai kunci untuk menjaga daya saing perusahaan di pasar yang semakin kompetitif, terutama dengan adanya persaingan dari merek-merek lokal yang juga mengutamakan bahan-bahan alami dan organik.

Namun demikian, meskipun perusahaan mencatatkan kenaikan dalam volume dan penjualan, mereka tetap menghadapi beberapa tantangan yang berkaitan dengan inflasi harga bahan baku dan biaya logistik yang semakin tinggi. Peningkatan harga energi, bahan baku plastik, dan logistik telah menambah biaya produksi, meskipun Danone berhasil menyesuaikan harga produk mereka untuk sebagian besar pasar.

Seperti yang dilaporkan oleh Bloomberg, perusahaan ini berupaya menyeimbangkan antara mempertahankan margin keuntungan dan menjaga daya beli konsumen di pasar yang semakin tertekan oleh inflasi. Oleh karena itu, meskipun ada kenaikan harga produk, Danone tetap berusaha menjaga kualitas dan inovasi produk untuk memastikan konsumen tetap memilih produk mereka.

Danone juga mengonfirmasi bahwa mereka akan tetap fokus pada keberlanjutan dan tanggung jawab sosial sebagai bagian dari strategi pertumbuhan jangka panjang. Di tengah peningkatan kesadaran konsumen terhadap isu lingkungan dan kesehatan, Danone terus berinvestasi dalam teknologi ramah lingkungan dan inisiatif keberlanjutan, seperti pengurangan plastik sekali pakai dan pengelolaan sumber daya air yang lebih efisien.

CEO Danone, Antoine de Saint-Affrique, dalam konferensi pers menyebutkan bahwa strategi perusahaan tidak hanya berfokus pada pertumbuhan penjualan, tetapi juga pada pencapaian tujuan jangka panjang yang berkelanjutan. “Kami berkomitmen untuk mengurangi jejak karbon kami dan memastikan bahwa produk kami dapat terus memenuhi harapan konsumen yang semakin cerdas dalam memilih produk yang ramah lingkungan,” kata Saint-Affrique.

Selain itu, perusahaan juga berfokus pada peningkatan kualitas produk dan ekspansi ke pasar-pasar yang masih berkembang. Di Afrika, misalnya, Danone telah memulai proyek-proyek untuk memperkenalkan produk dairy yang lebih terjangkau dan bergizi, dengan tujuan untuk mengatasi masalah gizi buruk yang masih tinggi di beberapa wilayah.

Danone menghadapi tantangan yang tidak kecil, prospek masa depan perusahaan tetap positif. Dalam laporan keuangan tahunannya, mereka memperkirakan bahwa meskipun ada tekanan biaya, mereka dapat mempertahankan margin keuntungan berkat meningkatnya volume penjualan dan produk-produk yang lebih berorientasi pada kesehatan.

Menurut Financial Times, proyeksi pertumbuhan penjualan yang sehat antara 3% hingga 5% pada 2025 ini didorong oleh strategi inovasi dan perluasan pasar. Danone diperkirakan akan terus mengalami pertumbuhan di pasar-pasar berkembang seperti Asia dan Afrika, yang memiliki populasi besar dan permintaan produk sehat yang terus meningkat. Sementara itu, di pasar Barat, meskipun ada tantangan inflasi dan ketidakpastian ekonomi, Danone berhasil mempertahankan posisi pasar yang kuat berkat loyalitas pelanggan dan portofolio produk yang beragam.

Kinerja positif di tengah tantangan global ini menunjukkan bahwa Danone tidak hanya memiliki strategi yang tepat untuk menghadapinya, tetapi juga kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan pasar yang cepat. Dengan fokus pada produk inovatif, keberlanjutan, dan pengelolaan biaya yang efisien, perusahaan ini tampaknya siap menghadapi dinamika pasar yang terus berubah di masa depan.

Meskipun tantangan biaya dan inflasi logistik menjadi hambatan bagi banyak perusahaan, Danone tetap optimis dengan prospek pertumbuhannya di 2025. Strategi mereka untuk terus berinovasi, menjaga keberlanjutan, dan ekspansi ke pasar yang berkembang sepertinya akan terus mendongkrak kinerja jangka panjang. Bagi konsumen, ini berarti mereka dapat terus menikmati produk-produk berkualitas yang sudah dikenal luas, sementara bagi investor, Danone menunjukkan bahwa mereka memiliki kapasitas untuk bertahan dan berkembang meskipun berada di tengah ketidakpastian ekonomi global.