(Business Lounge Journal – Medicine)
Setelah COVID-19 berlalu, dunia masih terus dilanda sakit penyakit. Namun demikian, medis dan paramedis masih terus berusaha memerangi penyakit. Satu tahun terakhir ini penyakit jantung masih menempati urutan nomor satu selain penyakit saluran nafas atas yang juga tidak berhenti, terlebih dengan tingkat polusi udara yang tinggi.
Berikut ini adalah lima penyakit yang terbanyak di dunia selama 1 tahun terakhir pasca pandemi:
1. Penyakit Jantung: Penyakit jantung adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia. Penyakit jantung meliputi berbagai kondisi seperti penyakit arteri koroner, serangan jantung, gagal jantung, aritmia, dan penyakit katup jantung. Penyakit ini dapat disebabkan oleh faktor risiko seperti merokok, diabetes, hipertensi, dan kebiasaan makan yang tidak sehat.
2. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK): PPOK adalah kelompok penyakit yang meliputi bronkitis kronis dan emfisema. Penyakit ini biasanya terjadi akibat paparan terus-menerus terhadap asap rokok atau polusi udara. Gejala utama PPOK adalah kesulitan bernapas, batuk yang berdampak lama, dan produksi dahak yang berlebihan.
3. Stroke: Stroke terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu, baik karena pembuluh darah yang tersumbat atau pecah. Stroke dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otak dan berbagai dampak seperti kelemahan otot, gangguan bicara, kesulitan berpikir, dan masalah koordinasi. Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko stroke adalah tekanan darah tinggi, merokok, diabetes, dan gaya hidup tidak sehat.
4. Penyakit Saluran Pernapasan Atas: Penyakit infeksi saluran pernapasan atas adalah penyakit yang melibatkan infeksi pada hidung, sinus, tenggorokan, atau laring. Contoh penyakit ini termasuk pilek, sinusitis, faringitis, dan laringitis. Selama pandemi COVID-19, infeksi saluran pernapasan atas yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 menjadi sangat umum. Namun setelah pandemi penyakit saluran napas atas yang disebabkan bakteri dan virus lain juga tidak berhenti.
5. Diabetes: Diabetes adalah kondisi kronis yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi. Terdapat dua jenis diabetes, yaitu tipe 1 dan tipe 2. Diabetes tipe 1 disebabkan oleh kerusakan pada sel pankreas yang menghasilkan insulin, sedangkan diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif atau tidak menghasilkan cukup insulin. Diabetes dapat menyebabkan berbagai komplikasi seperti kerusakan organ, gangguan penglihatan, dan penyakit jantung.
Khusus untuk golongan penyakit infeksi saluran nafas atas, beberapa penyakit yang paling umum adalah seperti di bawah ini:
1. Pilek (Rhinovirus): Pilek adalah infeksi virus yang mengenai hidung dan tenggorokan. Gejala pilek meliputi hidung meler, hidung tersumbat, batuk ringan, sakit tenggorokan, dan nyeri kepala ringan. Pilek biasanya tidak berbahaya dan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari.
2. Sinusitis: Sinusitis adalah peradangan pada rongga sinus yang dapat disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Gejala sinusitis meliputi hidung tersumbat atau meler, nyeri wajah, sakit kepala, batuk, dan kelelahan. Sinusitis biasanya dapat diobati dengan obat pereda gejala atau antibiotik jika disebabkan oleh infeksi bakteri.
3. Faringitis (Radang Tenggorokan): Faringitis adalah peradangan pada tenggorokan yang umumnya disebabkan oleh infeksi virus, seperti virus Influenza atau virus Epstein-Barr. Gejala faringitis meliputi tenggorokan kemerahan, sakit saat menelan, batuk, nyeri kepala, dan demam rendah. Umumnya, faringitis sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari dengan istirahat dan perawatan rumah yang tepat.
4. Laringitis: Laringitis adalah peradangan pada pita suara dan laring. Infeksi virus seperti virus influenza atau virus parainfluenza seringkali menjadi penyebab laringitis. Gejala laringitis meliputi suara serak, suara membisik, batuk kering, dan kesulitan bernapas. Laringitis biasanya sembuh dengan istirahat vokal, menjaga kelembaban udara, dan menghindari iritasi pada saluran nafas.
Penting untuk diingat bahwa informasi ini adalah gambaran umum dan dapat berbeda di beberapa wilayah. Jika Anda memiliki gejala yang mencurigakan atau membutuhkan informasi lebih lanjut, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis terlatih lainnya.