(Business Lounge Journal – Interview Session)
Masalah PHK masih juga ramai dibicarakan setelah tahun lalu ada banyak raksasa teknologi melakuka pengurangan secara besar-besaran. Penasaran apakah tahun ini akan kembali marak dengan adanya Pemutusan Hubungan Kerja, Business Lounge Journal sempat berbincang dengan Donald Wihardja, CEO MDI Ventures dan Edward Tirtanata, CEO and Co-Founder Kopi Kenangan.
Donald berujar bahwa PHK sebenarnya adalah rightsizing. Bisa saja sebuah startup sebelumnya melakukan apa yang disebutnya dengan “bakar duit”. Misalnya, dengan cepat-cepat melakukan ekspansi ke berbagai pulau bahkan negara. Padahal bisa saja saat ini customer-nya masih kecil. Namun hal ini tidak menjadi sesuatu yang dipertimbangkan.
Namun ketika sudah mendapatkan tuntutan untuk profit, sementara sudah terlanjur melakukan ekspansi, maka mau tidak mau karyawan yang sudah direkrut harus dilepaskan. Inilah yang dimaksud dengan rightsizing. Sebuah perhitungan yang sebenarnya atas berapa orang karyawan yang dibutuhkan.
Donald pun berujar, “Saya juga mau, ekspektasi market to be fair dong. Mereka jangan disalahkan untuk me-rightsize bisnis mereka.” Bagi Donald, melakukan rightsizing adalah sebuah tindakan yang lebih bertanggung jawab daripada mereka tetap berjalan dengan semua tim yang ada dan kemudian 3 bulan berikutnya mereka pun bangkrut.
Ujar Donald, “Jadi mereka musti me-rightsize company-nya ke number of employee yang benar-benar diperlukan untuk menjalankan apa yang profitable untuk mereka.”
Ketika hal yang sama ditanyakan oleh Business Lounge Journal kepada Edward Tirtanata, maka ia mengatakan bahwa semua perusahaan startup pasti pernah melakukannya. Namun ia menegaskan, “tapi tidak ada lay off yang di luar ruang dari Bisnis as Ussual.” Edward sekali lagi menegaskan bahwa itu adalah hal yang normal. Tetapi tentu saja Kopi Kenangan tidak akan melakukan mass lay off.