Empat Kesulitan Terbesar yang Dihadapi Setiap Pengusaha

(Business Lounge Journal – Entrepreneurship)

Jalan menuju sukses sebagai wirausahawan dapat mengambil berbagai bentuk, dan apa pun jalan yang akan dipilih, kesulitan akan selalu ada. Sangat mudah untuk menjadi sedikit skeptis ketika melakukan bisnis. Sebenarnya, itu tidak mudah — dan itu bukan untuk semua orang. Dibutuhkan kerja keras dan tekad untuk berhasil, tidak peduli seberapa klise kedengarannya.

Perlu juga  setiap pengusaha mengenali tantangan sebagai hambatan (bottlenecks) — bukan sebagai tanda kegagalan, tetapi sebagai tantangan yang harus diatasi. Untuk mempersiapkan diri menghadapi kesulitan apa pun yang mungkin akan ditemui sepanjang perjalanan berbisnis, berikut ini adalah beberapa tantangan paling umum yang harus dihadapi, disertai dengan tips tentang cara mengatasinya:

  1. Uang tunai mungkin habis, tapi ini bukan berarti kiamat

Uang tunai adalah salah satu elemen paling menantang dalam menjalankan bisnis. Seorang pengusaha harus memastikan cukup uang masuk untuk menjaga semuanya dan semua orang tetap aktif dan bisnis berjalan. Perusahaan sering mengalami saat-saat arus kas atau uang masuk yang rendah, ketika mereka mungkin harus menunda atau membatalkan proyek, mempekerjakan lebih sedikit staf, atau bahkan menutup seluruhnya.

Mengapa wirausahawan akhirnya kehabisan uang? Yah, sebagian besar waktu, itu adalah akibat dari kondisi ekonomi yang melambat seperti sekarang ini, tetapi juga dapat terjadi karena klien bangkrut atau karena upaya pemasaran tidak berjalan sebaik yang diantisipasi pada awalnya. Bisa juga mereka tidak memperkirakan jumlah uang yang mereka perlukan untuk berbagai aspek bisnis mereka.

Ketika seorang pengusaha menemukan dirinya dalam salah satu kondisi bisnis yang sulit, mengelola arus kas harus menjadi prioritas utama. Memang selalu bisa mendapatkan jalur kredit dari bank atau perusahaan pembiayaan lain yang mengenakan suku bunga yang sangat rendah. Namun, mengelola kredit adalah topik berbeda yang akan kita bahas nanti.

  1. Seorang pengusaha tidak bisa menyenangkan semua orang, tetapi bisa belajar dari penentang (complainer)

Sebagai pengusaha cobalah untuk berada di sisi yang benar dari keputusan sendiri. Jika seorang pengusaha melakukan sesuatu yang disukainya, maka mudah untuk meyakinkan diri sendiri bahwa orang akan menginginkan apa yang dia tawarkan. Memang  perlu memastikan bahwa setiap keputusan yang dibuat telah meyakinkan dirinya sendiri.

Penting juga untuk dipahami bahwa adalah normal bagi orang untuk acuh tak acuh terhadap ide atau orang tertentu. Mungkin mereka memiliki pendapat yang sudah ada sebelumnya tentang sebuah bisnis, yang mencegah mereka untuk mempertimbangkannya sepenuhnya bisnis itu.

Misalnya seorang pengusaha ikan telah begitu yakin bahwa ikan kakap Baramundi sangat diminati oleh pelanggan di kota. Namun dapat terjadi bahwa seorang lain yang telah lama punya lata belakang dari pegunungan, melihat hal itu dengan penuh keraguan.

Selain prasangka, pertimbangkan bahwa kurangnya minat orang-orang yang mengeluh, menentang, menilai negatif mungkin juga disebabkan oleh kurangnya keakraban, ketidaktahuan, dan ketakutan. Hal ini harus diungkapkan apa yang menjadi penyebabnya sehingga seseorang itu menantang sebuah ide bisnis dan memberikan solusi.

Diragukan oleh orang lain tidak berarti ide atau bisnis tidak bagus — itu bisa berarti sebuah sinyal bahwa ide tersebut membutuhkan lebih banyak pekerjaan! Keragu-raguan seorang penentang itu baik! Menjadi tanda bahwa ada sesuatu yang hilang dari kesempurnaan sebuah ide.

Letakkan tujuan bisnis secara tertulis untuk menghadapi kritisi

Jelas bahwa semua orang bersemangat menjalankan ide bisnisnya. Jika tidak, maka ia tidak akan melakukannya sejak awal.

Dengan demikian, seharusnya tidak memiliki masalah untuk mengungkapkan tujuan bisnis secara verbal dan kemudian mencatatnya. Jika mengalami kesulitan untuk memulainya, mulailah dengan memvisualisasikan di mana posisi bisnis dalam satu tahun, tiga tahun, lima tahun, dan 10 tahun mendatang dibandingkan dengan posisi saat ini. Melakukan hal ini membuat tujuan bisnis menjadi sangat jelas.

Ini juga menciptakan tolok ukur di sepanjang perjalanan sebuah bisnis sehingga seorang pengusaha dapat merayakan kemenangan kecil dan besar. Simpan tujuan tertulis ini di dekat meja kerja, sehingga setiap saat bisa dilihat. Seperti di cermin kamar mandi atau monitor komputer dan tempat lainnya yang mudah terlihat. Dengan demikian setiap kali kritik muncul, seorang pengusaha memiliki metode untuk tetap fokus dan termotivasi .

  1. Klien belum kunjung datang juga, jadi carilah cara menarik mereka datang

Dalam dunia wirausaha, ada banyak cara klien dapat mempengaruhi sebuah bisnis. Mereka bisa menjadi sumber pengetahuan yang hebat, terutama jika mereka tertarik dengan apa fungsi atau kegunaan sebuah produk ata jasa dan bagaimana cara memakainya. Dengan cara ini, klien dapat menjadi sumber daya yang berharga bagi sebuah perusahaan.

Namun, penting untuk diingat bahwa mereka juga pelanggan yang menginginkan sesuatu dari perusahaan. Jadi, meskipun mereka mungkin berbagi informasi dan memberikan umpan balik yang berharga, mereka mungkin juga mengharapkan hal yang berbeda dari perusahaan dibandingkan para pesaing sebelumnya.

Kesulitannya di sini adalah terserah seorang pengusaha untuk memastikan bahwa harapan mereka terpenuhi dan mereka merasa puas dengan pengalaman mereka dengan bisnis yang kita jalankan. Sebagai seorang pengusaha, memiliki hubungan yang kuat dengan klien adalah kunci untuk tetap kompetitif sambil mengembangkan bisnis.

  1. Kredit sulit dikelola

Kewirausahaan adalah usaha yang berisiko dan kredit bisa menjadi masalah besar. Tapi itu tidak akan menjadi masalah besar jika seorang pengusaha tahu apa yang akan dilakukan.

Sistem kredit sangat mirip pedang bermata dua. Di satu sisi, ini dapat membantu pengusaha mendapatkan sumber daya yang mereka butuhkan untuk memulai dan mengembangkan bisnis mereka. Di sisi lain, itu bisa menjadi penghalang dalam menjaga sebuah bisnis tetap bertahan.

Misalnya, jika seorang pengusaha memiliki pinjaman atau jalur kredit dengan bank, perusahaan harus membayar bunga pinjaman itu setiap bulan. Ini berarti bahwa jika tidak membayar tagihan secara tepat waktu, bank akan mengambil lebih banyak uang dari rekening perusahaan daripada yang seharusnya – dan kemudian menagih lebih banyak bunga untuk uang yang mereka ambil dari rekening kita. Hal ini dapat menyebabkan masalah keuangan yang serius bagi sebuah bisnis.

Untuk mengatasi masalah dengan kredit dan menjaga bisnis dapat berjalan dengan lancar, pahamilah tentang semua opsi yang tersedia untuk sebuah bisnis dan kemudian pastikan bermanfaat bagi perusahaan.

Insight

Memiliki banyak uang tunai di tangan mungkin tampak seperti pertanda baik, tetapi seorang pengusaha juga harus menyeimbangkan antara memiliki jumlah yang berlebihan untuk berjaga-jaga dan tidak memiliki cukup uang tunai. Ketika memiliki terlalu banyak uang tunai, seorang pengusaha mungkin kehilangan peluang investasi yang dapat meningkatkan keuntungannya.

Alih-alih membiarkan seorang penentang menghalangi sebuah bisnis untuk membuat kemajuan, fokuslah untuk mencari tahu di mana lubangnya atau apa yang dikeluhkan dan mengisinya sebelum bergerak maju.

Berikan klien rasa memiliki dan akui pentingnya peran yang mereka mainkan dalam kesuksesan perusahaan.

Jadilah cerdas dalam hal kredit, dan waspadai semua opsi yang tersedia. Selamat mencoba! Salam semangat!