(Business Lounge Journal –
Keberhasilan operation management dalam sebuah perusahaan tidak akan dapat terlepas dari bagaimana perusahaan tersebut juga memiliki supply chain yang dapat mendukung. Pada dasarnya apa yang dimaksud dengan operation management merupakan serangkaian kegiatan guna menghasilkan value baik dalam bentuk barang maupun jasa dengan mengubah input menjadi output. Semua kegiatan ini merupakan proses yang tentu saja memerlukan satu atau lebih dari input yang merupakan sumber daya perusahaan yang kemudian diubah dan ditambah nilainya sehingga memberikan output bagi pelanggan.
Supply chains di era teknologi canggih
Kita telah membahas beberapa kali bagaimana kemajuan teknologi berkembang sangat pesat selama masa pandemi ini. Manusia dan intelligent machines pun menjadi sebuah kolaborasi sempurna untuk mencapai hasil bisnis yang mungkin belum pernah terpikir sebelumnya. Misalnya saja bagaimana pendistribusian obat bagi mereka yang terpapar Covid dengan menggunakan drone atau bahkan pemeriksaan pasien dengan menggunakan bantuan robot. Tidak hanya itu, berbagai bisnis seakan berlomba untuk menciptakan teknologi yang dapat meminimalkan kontak. Canggihnya, teknologi seperti AI, digital twins, internet of things (IoT) dan cloud telah memungkinkan perusahaan memprediksi dan memantau dampak dari hampir setiap tindakan yang akan diambil oleh perusahaan.
Ya, kita memang sedang memasuki sebuah era yang baru dalam dunia bisnis. Tidak dapat dielakkan bahwa teknologi digital telah dan akan terus memberikan dampak yang significant pada supply chains dan tenaga kerja yang terkait di dalamnya. Semakin canggih teknologi, maka sudah tentu akan berdampak dengan berkurangnya beberapa fungsi yang semula dikerjakan oleh tenaga manusia.
Sebuah riset pada para Supply Chain Leader
Pada dasarnya Supply Chains merupakan serangkaian kegiatan yang meliputi koordinasi, penjadwalan, dan pengendalian terhadap pengadaan, produksi, persediaan dan pengiriman produk ataupun layanan jasa kepada pelanggan yang mencakup administrasi harian, operasi , logistik dan pengolahan informasi mulai dari customer hingga supplier. Untuk penjelasan singkatnya Supply Chain Management (SCM) adalah mekanisme yang menghubungkan semua pihak yang bersangkutan dan proses berubahnya bahan baku menjadi sebuah produk. Pihak yang ikut serta adalah yang bertanggung jawab untuk memberikan barang – barang jadi hasil produksi ke customer pada waktu dan tempat yang tepat dengan cara yang paling efisien.
Accenture, sebuah penyedia jasa profesional multinasional asal Irlandia melakukan sebuah riset yang menyimpulkan bagaimana pertumbuhan intelligent machines serta kecerdasan manusia benar-benar memasuki sebuah era yang baru. Terjadi sebuah perubahan secara fundamental dalam banyak lini proses bisnis perusahaan mulai dari perencanaan, mendapatkan pasokan, produksi, layanan, sampai bagaimana mendaur ulang. Juga di dalam supply chain, ketika perusahaan melibatkan AI, maka segala sesuatu dapat berjalan dengan otomatis sehingga proses pun akan semakin efisien. Akibatnya, para karyawan dapat fokus pada pekerjaan yang lebih berisiko. Sejumlah 86% C-level dari responden mengatakan bahwa mereka telah melakukan investasi dalam skala sedang hingga significant pada AI. Sedangkan 69% dari Chief Supply Chain Officers mengatakan bahwa organisasi mereka akan meningkatkan investasi pada intelligent digital twins pada tiga tahun ke depan.
Hal ini tentu saja membutuhkan beberapa penyesuaian. Para pekerja akan membutuhkan keterampilan yang baru untuk dapat beradaptasi dengan supply chain yang lebih digital dan otomatis. Menurut hasil riset Accenture, saat ini hanya 27% dari responden yang adalah supply chain leader yang setuju bahwa mereka telah memiliki seluruh persyaratan yang dibutuhkan seorang supply chain leader. Tidak dapat dipungkiri bahwa “kefasihan digital” ini kini menjadi lebih penting bagi reputasi dan pertumbuhan perusahaan. Bisnis yang “fasih” secara digital diprediksi akan lebih unggul dalam pelanggan dan tenaga kerja. Tidak hanya itu, perusahaan tersebut tentunya akan lebih memimpin dalam inovasi dan semakin efisien dalam operasionalnya.

Dari data di atas maka dapat kita simpulkan bahwa perusahaan yang semakin “fasih” digital, akan semakin mendapatkan keuntungan. Perusahaan tersebut akan menjadi “a great place to work” bagi banyak talent juga semakin unggul dalam inovasi, dalam tingkat kepuasan pelanggan, dan semakin efisien dalam operasional.
Sebuah perubahan besar sedang terjadi pada peranan supply chain, yaitu meliputi procurement, manufaktur, dan perencanaan.
Procurement
Seorang procurement profesional tidak akan mengikuti career path yang sebelumnya. Saat ini, seorang procurement profesional haruslah memiliki keterampilan untuk menganalisa berbagai informasi yang dihasilkan AI serta harus dapat menggunakan teknologi digital untuk memecahkan masalah bisnis. Beberapa kompetensi yang harus mereka miliki adalah memiliki jiwa wirausaha, dapat berkolaborasi, analitis, berorientasi bisnis, memiliki keterampilan yang kuat dala, storytelling dan komunikasi. Mereka juga harus bisa bermitra dengan ekosistem yang terkait dengan fungsinya.
Manufaktur
Algoritma AI akan sangat membantu manager pabrik untuk mengoptimalkan operasional pabrik. Digital twins akan memberikan kesempatan untuk menguji skenario di seluruh operasional sehingga dapat mengelola risiko. Dengan ketersediaan informasi lebih lanjut, para pekerja manufaktur dapat memahami kondisi yang ada sehingga dapat membuat keputusan yang tepat.
Perencanaan
Saat ini, sebagian besar keputusan perencanaan dibuat secara manual oleh manusia. Namun ke depannya, algoritma AI akan dapat mengambil alih sebagian besar pengambilan keputusan. Walaupun, semuanya akan bergantung kepada manusia apakah akan mengindahkan peringatan atau usulan yang disajikan oleh teknologi. AI dapat mengintegrasikan data secara akurat memprediksi hasil dan mengidentifikasi tren dan pola yang tidak bisa dilakukan manusia.
Selain itu, melibatkan teknologi untuk menggantikan fungsi manusia, ke depannya dipandang cukup menguntungkan. Masih ingat bagaimana banyak perusahaan harus merumahkan karyawannya pada awal pandemi kemarin? Ini sangat berdampak pada seluruh perekonomian yang ada. Ke depannya, intelligent automation akan membantu perusahaan untuk lebih resilient terhadap berbagai hambatan. Intelligent machines akan memampukan perusahaan untuk bertumbuh tanpa harus memperbanyak tenaga kerja mereka. Ya, sebuah perubahan besar sedang terjadi hari ini. Transisi supply chain menjadi lebih digital sedang bergerak dengan cepat dan akan semakin berdampak pada banyak perusahaan.