(Business Lounge Journal – News and Insight)
Tidak ada seorang pun yang dapat memperkirakan bagaimana pandemi telah begitu hebat seolah menghentikan perputaran dunia. Orang tidak lagi mengenal apakah pagi, siang, atau bahkan malam menjadi waktu yang tepat untuk beraktifitas. Semua kembali belajar dari nol sambil terus mengamati apa yang sedang terjadi dari masing-masing kediaman. Airbnb adalah salah satu yang mendapatkan dampak yang hebat, sebab pandemi telah membuat sebagian besar penduduk dunia bertahan di rumah mereka masing-masing. Tidak ada perjalanan, tidak ada liburan, sehingga tidak ada juga yang akan pergi ke Airbnb.
Seperti yang juga dikatakan oleh Brian Chesky, salah satu pendiri dan CEO Airbnb: “Saya tidak tahu bahwa saya akan membuat keputusan 10 tahun dalam 10 minggu,” kata Chesky dalam wawancara baru-baru ini dengan The Wall Street Journal.
Pada Mei tahun ini, dalam emai terbukanya, Chesky mengatakan bagaimana PHK telah berdampak pada 1.900 karyawan atau 25 persen dari tenaga kerja Airbnb. Selain itu, ribuan pekerja pun dialihkan ke departemen pemasaran. Selain itu, Airbnb juga kembali memperlengkapi dan melatih tenaga kerjanya pada fokus yang menurut Chesky belum pernah dilakukan sejak Airbnb didirikan. Ada tiga hal penting yang menjadi fokus utama Airbnb:
1. Dengarkan semua pelanggan
Ini bukan hanya terkait pada para pelanggan yang menginap tetapi juga para pemilik properti. Ketika Airbnb memutuskan untuk mengembalikan uang yang telah tamu bayarkan ketika pandemi dimulai, perusahaan menghadapi reaksi keras dari pemilik properti yang marah. Chesky pun mencoba meringankan dampak tersebut dengan tetap memberikan biaya sepertiga dari masa inap yang dibatalkan kepada pemilik property dengan dana yang dipinjamkan oleh perusahaan investasi Silver Lake dan Sixth Street.
“Kami bukan apa-apa tanpa pemilik rumah. Anda adalah sumber kehidupan kami,” demikian dikatakan Chesky dalam wawancara dengan The Wall Street Journal. Ini adalah sebuah ingat-ingatan untuk menjaga hubungan yang baik dengan para pemilik rumah.
2. Gunakan data untuk mendorong keputusan Anda.
Saat negara bagian melonggarkan pembatasan perjalanan, Airbnb melihat peningkatan reservasi di area lokal. Lebih dari setengah pemesanan Airbnb pada bulan Agustus berada dalam jarak berkendara – 300 mil – dari lokasi tamu. Jadi Airbnb menyesuaikan algoritme rekomendasinya untuk menampilkan lebih banyak penginapan lokal. Dengan memanfaatkan tren industri dan data dari konsumen mereka, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan tetap selaras dengan apa yang diinginkan dan dibutuhkan pelanggan.
3. Jangan takut untuk mengambil langkah “mundur”.
Airbnb memiliki rencana besar untuk ekspansi sebelum pandemi melanda, yaitu dengan mengembangkan sebuah fitur yang memungkinkan pengguna untuk memesan tempat untuk beberapa aktivitas seperti mengadakan wine tastings class juga kelas membuat tembikar. Seiring dengan mengakuisisi hoteltonight.com pada tahun lalu, Airbnb juga berencana menambahkan hotel pada platformnya. Namun pandemi telah memaksa Chesky untuk mengesampingkan rencana tersebut. Model bisnis utama Airbnb adalah menghubungkan pemilik rumah dengan penyewa untuk jangka pendek. Ketika pandemi terjadi, maka kembali ke model bisnis awal menjadi pilihan yang lebih tepat daripada melanjutkan rencana ekspansi. Dengan perampingan dan perputaran, Airbnb dapat tetap bertahan selama pandemi dan setelah mengalami penurunan pendapatan sebesar 66,5 persen dari tahun ke tahun pada kuartal kedua, Airbnb kembali melaporkan keuntungan pada kuartal ketiga.
RB/VMN/BLJ