(Business Lounge Journal – Human Resources)
Polden Rose, sebuah perusahaan perancang ruang kerja di Inggris melakukan sebuah suvei pada awal tahun ini dan menemukan bahwa 51% dari responden menyatakan bahwa lingkungan kerja mereka memiliki efek negatif pada kesehatan mental mereka, 49% menyatakan bahwa lingkungan kerja mereka memiliki efek negatif pada kesejahteraan mereka, dan 67% melaporkan bahwa mereka sering kali merasa tidak dihargai di tempat kerja mereka. Survei ini memang tidak diadakan di Indonesia, namun hal ini dapat menjadi pembelajaran yang baik bagi kita, bahwa kebutuhan untuk adanya lingkungan kerja yang menyenangkan dan bersemangat telah menjadi sebuah kebutuhan mendasar bagi seluruh karyawan walaupun hal ini bukanlah sesuatu yang diungkapkan secara kata-kata. Namun penting bagi management ataupun pihak SDM untuk memiliki kejelian atas hal ini. Bahkan ada banyak hak yang terkait di dalamnya, mulai dari employee engagement hingga customer satisfaction. Ya benar, ada banyak hal yang mempengaruhinya, namun lingkungan kerja memiliki andil di dalamnya.
Membangun Kebanggaan di Tempat Kerja
Saya memiliki sebuah pengalaman pribadi bagaimana melihat para fresh graduate yang menyatakan kebanggaan mereka ketika pertama kali bergabung dengan bank asing tempat mereka bekerja. Apa saja atribut yang menunjukkan identitas tempat mereka bekerja, dengan bangga mereka kenakan. Bahkan ketika mereka tahu lebih dalam bagaimana canggihnya teknologi yang teraplikasi dalam lingkungan kerja mereka, maka itu membuat mereka bertambah “tidak ingin berpaling ke lain hati” demikian mungkin yang dapat saya gambarkan.
Kebanggaan pada institusi Anda di mulai dari “pandangan pertama” pada lingkungan kerja Anda. Mungkin Anda bersoal masalah budget untuk bagaimana dapat menciptakan sebuah lingkungan kerja yang nyaman bagi karyawan Anda. ketahuilah bahwa ini tidak tergantung pada seberapa cozy tempat kerja yang Anda desain atau seberapa canggih teknologi yang Anda gunakan. Tetapi seberapa Anda mengaplikasikan unsur-unsur kesehatan bagi karyawan Anda, baik itu kesehatan mental, fisik karyawan, dan lingkungan sekitar yang akan mendukung hubungan antara karyawan, hubungan antara atasan dan bawahan, dan hubungan di antara management sendiri.
Membangun Kemudahan di Tempat Kerja
Hal berikutnya yang akan membuat karyawan Anda merasa nyaman bilamana mendapat kemudahan dalam lingkungan kerjanya. Kembali lagi, bahwa ini tidak hanya berbicara mengenai teknologi, tetapi seberapa mudah prosedur yang perusahaan Anda miliki. Beberapa karyawan yang pernah berbincang dan “curcol” dengan saya bahwa di tempat mereka bekerja seolah-olah berlaku “jika bisa dipersulit mengapa harus dipermudah”, demikian dikatakan mereka oleh karena sulitnya mengajukan cuti yang menjadi hak mereka, sulitnya mengajukan reimbursement, bahkan sulit untuk dapat bertemu dengan kepala divisi mereka. Bahkan seorang teman pernah bercerita bagaimana semua karyawan dilarang makan dan minum di meja kerja, namun demikian tidak disediakan tempat yang memadai untuk karyawan dapat duduk santai menikmati makan siangnya. Hanya sebuah tempat ala kadar untuk dapat minum sejenak.
Segala sesuatu terasa sulit, sebab tidak pernah dipikirkan untuk membuat sebuah prosedur baku yang dapat membantu para karyawan. Penting untuk membangun sebuah budaya yang dapat mendobrak tembok-tembok pembatas di antara semua lapisan.
Hal ini juga termasuk seberapa mudah informasi mengenai prosedur dan termasuk berbagai peraturan dapat diakses. Untuk hal ini, jelas dibutuhkan sebuah teknologi sehingga setiap karyawan dapat mengakses berbagai informasi dari mana saja mereka berada. Membangun sebuah portal sering kali menjadi solusinya.
Membangun Kegembiraan di Tempat Kerja
Suasana yang gembira sudah tentu membuat karyawan bersemangat untuk berangkat kerja dan betah berlama-lama berada di tempat kerja. Sudah dapat dipastikan bagaimana tempat bekerja telah menjadi rumah kedua bagi para karyawan, sehingga sangat penting untuk membangun kegembiraan di sana. Tidak ada salahnya untuk melakukan kegembiraan bersama di pagi hari dengan melakukan games kecil, membuat yel-yel, atau sebuah sharing session.
Saya pernah memiliki sebuah pengalaman bagaimana ada sebuah kesepakatan di antara karyawan untuk mengenakan baju dengan warna yang sama pada hari Jumat. Jika Jumat ini semua mengenakan pakaian bernuansa biru, maka minggu depan diatur juga untuk mengenakan putih dan seterusnya. Ditambah lagi acara makan pagi bersama pada Jumat pagi tersebut dengan menu sederhana, tetapi menciptakan sebuah kegembiraan di tempat kerja. Belum lagi undian ulang tahun yang diadakan setiap bulan, di antara semua yang berulang tahun akan diundi satu orang yang berhak mendapatkan libur pada hari ulang tahunnya. Ya, diperlukan kreatifitas untuk menciptakan kebahagian di tempat kerja.
Membangun Kepedulian di Tempat Kerja
Terciptanya lingkungan yang individual hanya akan berdampak pada tingginya angka turn over. Kesendirian di tengah hiruk pikuk pekerjaan sering kali menjadi alasan pengunduran diri. Lalu siapakah yang paling bertanggung jawab untuk membangun kepedulian di tempat kerja? Para pemimpin, sudah tentu menjadi jawabannya. Budaya ini dapat dibangun, dengan memberikan perhatian pada mereka yang sakit, kemalangan, mendapatkan musibah, atau pun mereka yang menempuh hidup baru, memiliki anggota keluarga baru, dan sebagainya.
Susahkah? Sering kali sulit untuk memulainya, namun ketika sebuah budaya telah tercipta, maka ini menciptakan individu yang peduli kepada sesamanya.
Ruth Berliana/VMN/BL/Partner in Management and Technology Services, Vibiz Consulting Group