Comfort Zone Decrease Energy Creativity

(Business Lounge Journal – Human Resources)

Bukankah selama kita bekerja, kita sangat perlu untuk memberikan kontribusi terbaik kita kepada perusahaan? Hal ini sangatlah wajar, mengingat perusahaan adalah tempat kita memperoleh penghasilan dan keuntungan lainnya selain dalam bentuk uang, seperti komunitas dan keuntungan non finansial lainnya.

Nah, untuk menghasilkan kontribusi yang terbaik, tentu saja kita sangat memerlukan energi yang prima dan ide-ide yang kreatif untuk menciptakan inovasi-inovasi baru yang dinamis dan dapat bersaing dengan kompetitor. Pikiran kita adalah salah sumber utamanya untuk menciptakan sesuatu yang baru atau mengembangkan yang sudah ada menjadi lebih berinovatif.

Namun demikian, entahkah kita menyadarinya, entahkah tidak, kondisi nyaman ternyata bisa menjadi musuh energi dan kreatifitas kita. Berada dalam kondisi seperti ini di posisi kita, di lingkungan kantor kita atau di divisi atau di bawah kepemimpinan atasan kita saat ini, tidak boleh dibiarkan. Kondisi ini dapat membuat kita “malas tidak kentara”.  Jika kita tidak menghadapi tantangan baru, maka kenyaman itu akan menggerus energi kita, baik kita sadar atau tidak. Kita cenderung menjadi santai dan hanya melalukan tanggung jawab rutin kita sehari-hari. Ini sangat berpengaruh pada pikiran kita yang juga cenderung kurang digunakan dengan baik. Seperti kita ketahui, bahwa kemampuan otak kita harus diasah setiap waktu. Semakin diasah ia semakin menghasilkan.

Inilah salah satu tanggung jawab HR Team untuk mengukur tingkat semangat dan kreatifitas karyawannya. Penting untuk segera melakukan CRASH PROGRAM sebelum hal ini terjadi. Banyak perusahaan maju sama sekali tidak membiarkan kondisi ini sehingga setiap karyawannya dipicu untuk terus berpikir dan menghasilkan kinerja yang baik. Tidak cukup hanya dengan melakukan rutinitas KPI. Untuk crash program ini, semua elemen perusahaan harus terlibat, dari level Manajemen sampai dengan karyawan. Konsep dan strateginya bisa jadi dipikirkan dan disiapkan oleh Manajemen, namun pelaksanaannya harus melibatkan keseluruhan karyawan di semua jenjang.

1. Siapkan proyek pengembangan bisnis yang dinamis

Sertakan beberapa rencana dalam persiapan proyek untuk menghindari segala kemungkinan yang berpotensi menghambat pencapaiannya.

2. Bentuk tim khusus untuk proyek atau target yang lemah dalam pencapaiannya

Jangan terlalu cepat atau terlalu lambat dalam memberhentikan proyek yang lambat menghasilkan. Lakukan pantauan secara terperinci dalam kurun waktu yang tertentu yang disepakati tim dan manajemen.

3. Lakukan penilaian yang fair terhadap seluruh karyawan tanpa kompromi atau pilih-pilih.

Ini sangat penting agar tidak terjadi kerancuan atau bahkan asas tidak percaya.

4. Ciptakan kondisi yang berkompetisi namun FUN di lingkungan kerja

Kompetisi yang dikemas dengan menarik akan menjadi penyemangat yang membuahkan energi dan sinergi bagi karyawan untuk selalu berkarya.

5. Berlakukan Reward and Punishment yang pantas secara konsisten

Bagian ini yang menyempurnakan suatu kompetisi yang sehat. Bagi yang berhasil akan semakin semangat dan yang belum berhasil, akan terpacu untuk berhasil di tahapan berikutnya.

Melva Emsy Simalango/VMN/BL/Partner in Management and Technology Services, Vibiz Consulting Group

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x