(Business Lounge Journal – News and Insight) Seperti telah ramai diberitakan bahwa gerhana matahari total yang akan terjadi pada minggu ini hanya dapat disaksikan dari Indonesia dan Samudera Pasifik Utara, maka berita ini pun cukup menjadi perhatian para ilmuwan dunia untuk diamati. Membutuhkan waktu sepanjang 375 tahun untuk sebuah kejadian gerhana matahari total dapat berulang di tempat yang sama.
Lintasan yang dilalui gerhana matahari total akan dimulai saat kerucut bayangan bulan yang gelap yang disebut umbra ini jatuh di Samudera Hindia bagian timur pada Rabu (9/3) diperkirakan pada pukul 07.17 wib (atau 00.17 GMT) dan hanya dalam waktu 2 menit kemudian, bayangan ini akan menyapu Sumatera bagian tengah lalu menyelimuti banyak pulau-pulau kecil di Bangka dan Belitung dan bergerak terus melintasi Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur. Selanjutnya bayangan akan bergerak ke Sulawesi Utara dan terus bergerak menyeberangi Laut Maluku lalu melewati Halmahera hingga bergerak pada perairan terbuka di Samudera Pasifik bagian selatan. Jadi benar-benar hanya Indonesialah yang akan menyaksikan gerhana matahari total ini.
Para Pemburu Gerhana
Di selat Makasar, bayangan ini pun akan disambut oleh lebih dari seribu pemburu gerhana fanatik yang telah bersiap di sebuah kapal pesiar. Di sini kegelapan total diperkirakan akan berlangsung selama 2 menit dan 45 detik. Kapal pesiar ini dikabarkan akan bersifat mobile untuk dapat mencari titik terbaik menikmati gerhana matahari total nan menakjubkan ini.
Seperti sebuah kapal pesiar yang dimiliki oleh perusahaan kerjasama Amerika dan Inggris yang berbasis di Seattle telah memulai perjalanannya dari Singapura sejak Selasa (1/3) lalu dan akan tepat berada di Selat Makasar pada Rabu (9/3) kemudian akan melanjutkan perjalanannya ke Pulau Komodo, lalu menuju Pelabuhan Lembar di Lombok, juga Tanjung Benoa dan kemudian kembali menuju Singapura dan akan tiba di sana pada Kamis (17/3). Untuk petualangan ini, Anda cukup membayar hampir USD 2,000 atau sekitar 26 juta rupiah per orang.
Dimulai Rabu dan Berakhir pada Selasa
Namun uniknya, jalur gerhana matahari total kali ini akan melintasi batas garis penanggalan sebelah timur, sehingga gerhana matahari total yang akan dimulai pada Rabu pagi (9/3) dan setelah kira-kira tiga perempat perjalanan maka gerhana matahari total ini akan bergerak ke arah timur laut dan melintasi batas garis penanggalan sebelah barat Hawaii. Sehingga gerhana matahari total akan terlihat di Samudera Pasifik sebelah utara Hawaii pada sore hari tanggal 8 Maret 2016. Fenomena ini dianggap sebagai sebuah kejadian yang unik dan tidak biasa, sebab GMT dimulai pada Rabu (9/3) dan berakhir pada Selasa (8/3). Seperti diulas oleh Space.com bagaimana keadaan bumi kita yang dua pertiganya terdiri dari air, maka sebagian besar gerhana terjadi pada daerah yang tidak berpenduduk.
Bayangan akan meninggalkan permukaan Bumi pada 03.36 GMT atau pada pukul 10.36 WIB, sekitar 900 mil di daerah timur laut dari Kepulauan Hawaii. Secara keseluruhan, umbra bulan akan terlihat selama 3 jam dan 21 menit dan digambarkan akan seperti krayon hitam yang ditarik sepanjang 8,800 mil atau sekitar 14,200 km dengan rata-rata lebar mencapai 78 mil atau sekitar 125 km.
Hal ini pun banyak dimanfaatkan oleh maskapai penerbangan untuk menjual moment menikmati gerhana matahari di ketinggian.
Bagaimana Menyaksikan Gerhana Matahari Total
Penting untuk mengingat bahwa Anda tidak dapat melihat langsung fenomena alam ini dengan mata telanjang dan tidak dapat juga melihatnya dengan menggunakan kacamata hitam biasa. Anda membutuhkan kacamata dengan filter yang dirancang khusus untuk melihat matahari secara langsung saat gerhana matahari total terjadi. Alternatif lain adalah dengan menggunakan kaca pelindung yang biasa digunakan tukang las. Kecuali pada saat matahari tertutup total, maka untuk sesaat mata Anda akan aman untuk memandangke atas.
Jika Anda menggunakan alat bantu yang tidak sesuai maka akibatnya mata Anda dapat mengalami kerusakan secara permanen bahkan kebutaan walaupun Anda hanya melihatnya pada sepersekian detik saja. Begitu juga teleskop dan teropong haruslah dilengkapi dengan filter khusus sebelum dapat digunakan secara aman.
citra/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image : NASA, Space, Flickr – jimnista