(Business Lounge Journal – Global News) Apple Inc. telah kehilangan sekitar USD 50 miliar nilai pasar dalam empat hari pertama tahun ini, tetapi broker Wall Street tetap yakin saham akan bangkit kembali. Sementara beberapa broker mengurangi target harga mereka dalam menanggapi laporan melambatnya pengiriman iPhone 6S dan 6S Plus, mereka didukung rekomendasi yang sebagian besar masih optimis.
Saham Apple naik 2,2 persen pada siang hari setelah tiga hari beruntun mengalami penurunan. Namun demikian, Tiongkok tetap menjadi perhatian, setidaknya untuk jangka pendek. Apple mengandalkan Tiongkok sebagai salah satu pasar terbesar yang merupakan ekonomi terbesar kedua di dunia yang mengalami pergolakan baru-baru ini. Hal ini mungkin saja akan merugikan perusahaan. Beberapa pendapat mengatakan bahwa perusahaan seharusnya melihat beberapa kelemahan di Tiongkok yang dapat mempengaruhi perusahaan, demikian seperti dilansir oleh Reuters.
Namun banyak pihak berharap Apple apat memperoleh peningkatkan pendapatan tahun ini dengan kurang dari 4 persen rata-rata. Ini adalah jauh dari 28 persen yang dicapai pada tahun fiskal yang berakhir pada bulan September.
Namun, lebih dari 80 persen dari analis merekomendasi nilai yang lebih tinggi pada saham menjelang adanya optimisme bahwa akan diluncurkannya iPhone 7, yang diharapkan pada semester kedua tahun ini. Sebab pada waktu itu, para pengguna iPhone dengan seri yang lebih awal dapat meng-upgrade iPhone-nya ke seri 7. Hal ini tentu saja dapat meningkatkan penjualan sebesar 40 juta unit pada tahun 2017.
nancy/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image : Business Lounge Journal