(Business Lounge Journal – Culture) Sebuah museum yang diberi nama Museum of Tomorrow atau disebut juga dalam bahasa aslinya Museu do Amanhãakan dibuka pada esok hari, Sabtu (19/12). Museum yang berlokasi di kawasan berkembang puerto maravilha ini dirancang oleh seorang arsitek Spanyol, Santiago Calatrava.
Museum ini dibangun sebagai gagasan yang dipahami sebagai ruang budaya inovatif yang menyikapi masa depan planet ini. Desain museum dipengaruhi oleh budaya lokal dan melalui arsitekturnya, dilakukan suatu eksplorasi hubungan antara kota dan lingkungan alam.
Museum ini meliputi ruang pameran temporer dan permanen seluas 5.000 meter persegi, serta 7.600 meter yang berada di sekitar gedung yang memanjang di sepanjang dermaga dan menghadap alun-alun serta ada bagian yang menghadap ke laut. Pameran permanen akan ditempatkan di lantai atas, dan memiliki atap setinggi 10 meter dengan pemandangan Teluk Guanabara. Tinggi total bangunan terbatas untuk 18 meter, yang menjangkau pemandangan Teluk dari sao bento biara, sebuah situs warisan dunia UNESCO.
Museum ini didirikan dengan tujuan bagaimana memulihkan ruang kota yang berkualitas melalui intervensi drastis dan penciptaan fasilitas budaya seperti museum seni. Hal ini juga yang mendorong penambahan plaza di luar museum yang menciptakan ruang kota yang lebih kohesif dan mencerminkan transformasi lingkungan yang lebih besar, demikian seperti dilansir pada situs resmi museum ini.
Museum ini memiliki atap cantilevering dengan sayap yang besar dan struktur muka bangunan yang luas hampir memenuhi panjang dermaga, menekankan ekstensi ke Teluk Guanabara. Letak bangunan museum ini yang berada di ujung dermaga memberikan pengunjung kesan bahwa museum ini seperti museum apung. Bangunan ini terlihat seperti mengambang di laut, seperti kapal, burung, atau tanaman. Dalam gedung ini juga memungkinkan untuk menampung konferensi atau bertindak sebagai ruang penelitian.
Bangunan ini berorientasi pada arah utara-selatan dan membujur pada sumbu timur-barat dermaga itu, memaksimalkan fitur lansekap berkelanjutan yang terdiri dari kebun, jalan, dan daerah rekreasi sepanjang selatan dermaga. Sebuah jalan taman di sekeliling dermaga akan memungkinkan pengunjung untuk mengelilingi museum, sambil menikmati pemandangan biara sao bento dan Teluk Guanabara. Beberapa ruangan juga ada pada musum tersebut seperti kantor administrasi museum, fasilitas pendidikan, penelitian ruang angkasa, sebuah auditorium, toko museum, restoran, lobi, arsip, penyimpanan, dan area pengiriman.
Bangunan termasuk inisiatif desain yang berkelanjutan, menggabungkan energi alam dan sumber cahaya. Air dari teluk digunakan untuk mengatur suhu internal bangunan – sumber yang juga memasok air untuk kolam di sekitar museum.
Pameran museum ini akan membahas isu-isu termasuk: pertumbuhan penduduk dan harapan hidup yang meningkat, pola konsumsi, perubahan iklim, rekayasa genetika dan bioetika, distribusi kekayaan, kemajuan teknologi, dan perubahan keanekaragaman hayati. Pameran permanen dikuratori oleh fisikawan dan kosmolog Luiz Alberto Oliveira dan dirancang oleh Ralph Appelbaum, dengan arahan artistik dari Andres Clerici.
citra/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image : Calatrava