(Business Lounge Journal -Global News) Tiongkok sedang berjuang melawan pencemaran danau guna menyelamatkan kelangsungan hidup sekelompok burung langka yang akan segera melakukan migrasi ke Danau Caohai.
Danau Caohai yang juga bernama “lautan rumput” merupakan danau tektonik karst terbesar di Tiongkok. Danau ini memiliki ekosistem lahan basah lengkap yang dihuni sekitar 1.939 spesies binatang yang berbeda. Setiap tahunnya, sekitar 100.000 burung migran tinggal di sini selama musim dingin, termasuk juga brung crane berleher hitam, sebagai salah satu satwa yang paling dilindungi pemerintah Tiongkok.
Itulah sebabnya pada Rabu (28/10) kemarin, pemerintah Guizhou meluncurkan sebuah proyek perlindungan ekologi yang besar dengan tujuan melindungi dan membangun kembali daerah musim dingin bagi burung-burung yang akan bermigrasi ke danau tersebut termasuk crane berleher hitam. Untuk itu, pemerintah pun menyiapkan dana hingga 10,99 miliar yuan (1,73 miliar dolar AS).
Danau Caohai memang memainkan peranan penting dalam hal ini ini sebab telah menjadi tempat tinggal bagi banyak spesies. Namun danau ini kini telah dihadapkan dengan masalah berat seperti pencemaran air dan degradasi ekosistem. Sekitar 8.000 ton limbah dialirkan langsung ke danau setiap hari. Lebih dari 700 ton pupuk juga digunakan di daerah sekitar danau setiap tahunnya.
Chen Bo, petugas kepala distrik Weining Provinsi Guizhou, mengatakan kepada media Xinhua, “Sebuah pabrik pengolahan limbah akan mulai digunakan pada akhir tahun ini. Juga, kami akan mengembalikan lahan pertanian menjadi hutan dan melakukan pekerjaan konservasi keanekaragaman hayati.” Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah setempat untuk mengembalikan fungsi danau.
“Tahun ini, sebelum crane datang, kami memulai proyek penghijauan yang terbesar yang pernah ada, berharap untuk memberikan manfaat besar bagi spesies burung langka itu,” demikian ditambahkan Chen.
Selain membuat proyek, pemerintah pun menyisihkan lebih dari sepuluh miliar yuan untuk melindungi burung migran Tiongkok tersebut.
nancy/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image : cctvnews