(Business Lounge – Global News) Yunani telah mendapatkan kesepakatan dengan negara-negara di zona Eropa yang memberikan dana bantuan baginya senilai € 86 miliar (sekitar 1,246 triliun rupiah) yang bertujuan menolong Yunani untuk tidak keluar dari zona eropa. Namun sesuai kesepakatan pula, Yunani menetapkan kenaikan pajak secara luas untuk berbagai hal, mulai dari gula dan kakao, transportasi taksi bahkan hingga pemakaman. Ini sebenarnya merupakan bagian yang tersulit dari paket reformasi yang telah disepakati pekan lalu.
Pada Senin (20/7), Yunani telah membayar sejumlah € 86 miliar kepada ECB dan sejumlah € 2 miliar kepada IMF. Selain itu, aktivitas perbankan pun sudah kembali normal setelah 3 minggu tidak aktif untuk menghindari adanya penarikan dana tunai yang akan dapat meruntuhkan perekonomian Yunani. Namun layanan bank masih tetap dibatasi.
Pemberlakukan Pajak Baru
Value-added tax (VAT) atau PPN telah dinaikkan dari 13 persen menjadi 23 persen pada berbagai barang dan jasa, meskipun pajak pada obat-obatan, buku, dan surat kabar menurun dari 6,5 persen menjadi 6,0 persen. Tryphon Alexiadis, wakil menteri keuangan baru yang bertanggung jawab atas pajak, berjanji bahwa “tidak satu euro pun dari kenaikan pajak ini akan lari ke kas negara.” Akan terus dilakukan inspeksi untuk mencegah penggelapan pajak untuk menghindarkan terjadinya masalah.
Seiring dengan kenaikan pajak, pemerintah Yunani, yang dipimpin oleh partai Syriza radikal, juga akan mengatur perombakan sistem pensiun juga sebagai bagian dari reformasi kesepakatan, dan meluncurkan privatisasi yang sebelumnya ditentang.
Louka Katseli, kepala asosiasi perbankan Yunani mengatakan bahwa sejumlah € 40 miliar (sekitar 579 triliun rupiah) telah ditarik dari bank-bank di Yunani sejak Desember oleh karena timbulnya kecemasan pada nasabah atas keselamatan deposito mereka. Hal ini benar-benar merusak kemampuan bank untuk berfungsi secara normal.
Perbankan Kembali Beraktifitas
Kini Katseli mendesak rakyat untuk kembali menyimpan dananya di bank untuk mendukung sistem keuangan yang dilanda krisis. Rakyat Yunani kini bisa menarik dana tunai maksimal sebesar € 300 (sekitar 4,3juta rupiah) secara sekaligus hingga Jumat (24/7), kemudian batasan akan diubah menjadi € 420 (sekitar 6 juta rupiah. Mereka juga dapat menggunakan kartu kredit mereka untuk pembelian di luar negeri, dan pengecualian tertentu untuk mengontrol modal yang telah diperkenalkan untuk membantu orang-orang Yunani yang belajar atau yang sedang menjalani perawatan medis di luar negeri.
Kebanyakan orang tetap dapat mengambil uang dalam jumlah besar, mentransfer uang ke negara-negara lain atau membuka rekening bank baru. Sedangkan kontrol modal telah menjadi korban pada bisnis Yunani, dengan 23 persen dari perusahaan mengatakan mereka sedang mencari cara untuk memindahkan dana mereka ke luar negeri untuk meningkatkan stabilitas dan arus kas, menurut sebuah survei yang dirilis Senin oleh kelompok nirlaba Endeavour Yunani.
Paket penghematan menyebabkan pemberontakan di kalangan anggota parlemen dari partai yang berkuasa Syriza. Hal ini memaksa Perdana Menteri Alexis Tsipras untuk melaksanakan reshuffle kabinet terbatas pada hari Jumat (24/7). Namun demikian banyak pendapat yang mengtakan bahwa dapat terjadi “crash test” yang dapat mengakibatkan pengunduran diri Tsipras ini. “Jika ada kerugian baru, dalam bentuk apapun, (Tsipras) akan menyerahkan kembali mandatnya,” demikian dikatakan sebuah harian lokal.
citra/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image : Antara

