(Business Lounge – News) Zimbabwe telah mengekspor 20 gajah ke taman permainan pribadi di Tiongkok sebagai bagian dari upaya konservasi dan di tengah meningkatnya perburuan di Afrika Selatan. “Gajah-gajah tiba dengan selamat di Tiongkok kemarin,” demikian dikonfirmasikan oleh Menteri Lingkungan Hidup Saviour Kasukuwere pada awal minggu ini. Ke-20 gajah tersebut juga dikonfirmasikan dalam keadaan selamat dan diterbangkan dari Bandara Internasional Harare pada akhir minggu lalu.
Zimbabwe pada bulan lalu juga menerbangkan lima badak hitam ke Botswana, serta juga mencari rumah baru untuk beberapa hewan sedang ada dalam perburuan dan selain itu mereka juga sudah melanggar batas pemukiman manusia.
Seekor gajah, yang dapat menghabiskan makanan seberat 136 kilogram setiap harinya, telah dituduh menghancurkan vegetasi di taman nasional Hwange dan merusak tanaman dan mata pencaharian masyarakat sekitar.
“Tidak ada yang tidak teratur dengan ekspor ini, sebab ini adalah bagian dari konservasi gajah,” demikian dikatakan Kasukuwere. “Semuanya sejalan dengan hukum.”
Penjualan gajah, yang menurut para pejabat taman dapat menghasilkan antara $ 40.000 dan $ 60.000 rupiah masing-masing. Ini telah dikritik oleh kelompok-kelompok hak hewan yang bersangkutan tentang stres hewan bertahan ketika tertangkap dan dipisahkan dari unit keluarga serta kesejahteraan mereka di rumah baru mereka.
Pejabat satwa liar Zimbabwe akan mengunjungi Tiongkok selama tiga minggu ke depan untuk menilai seberapa baik gajah beradaptasi dengan rumah baru mereka. Sementara gajah Afrika dianggap terancam punah, dengan sekitar 470.000 tersisa di alam liar di 37 negara, sekitar 300.000 dari mereka tinggal di negara-negara Afrika selatan Namibia, Botswana, Zimbabwe, dan Afrika Selatan, menurut Afrika Wildlife Foundation.
nancy/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image : Antara

