(Business Lounge – Business Insight) Salah satu cara perusahaan untuk merajai pasar dan mendapatkan profit adalah dengan menjajaki lebih banyak kesempatan dari sektor yang berbeda, dengan modal yang ada, serta mencoba untuk melahirkan sebuah cabang bisnis yang baru.
Amazon, sebuah perusahaan ritel online terbesar di Amerika Serikat berupaya dari hari ke hari untuk semakin berkembang demi meraup keuntungan yang sebesar-besarnya. Melihat potensi pasar yang besar, maka amazon pun tidak lelah untuk terus berinovasi. Salah satu strateginya adalah dengan meluncurkan program business loan untuk pedagang kecil pada akhir tahun ini di lebih dari delapan negara termasuk Tiongkok dan India. Bagi Amazon pemberian kredit ini dapat menjadi faktor kunci dalam persaingan dengan vendor baru untuk meraih pangsa pasar.
Sampai sekarang, peritel online ini telah menawarkan layanan serupa namun hanya terbatas di Amerika Serikat dan Jepang. Amazon Lending, didirikan pada tahun 2012, dan kini berencana untuk menawarkan pinjaman modal kerja jangka pendek di negara-negara lain tempat Amazon berbisnis.
Meminimalkan Resiko
Memberikan pinjaman kepada usaha kecil bukanlah tanpa resiko namun dapat diminimalisir dengan memberikan persyaratan pinjaman yang sesuai. Amazon akan memberikan pinjaman hanya bagi mereka yang sudah terdaftar sebagai pedagang di amazon. Tidak hanya itu, amazon juga akan menganalisa feedback dari pelanggan para pedagang tersebut. Amazon pun akan memberikan penilaian dari mereka apakah usaha tersebut layak atau tidak.
Tapi satu hal yang perlu diketahui bahwa tidak semua pengusaha dapat mengajukan diri untuk megikuti program amazon loan ini, hanya yang dipilih oleh amazon saja yang dapat mengajukan kredit, tentunya mereka melihat dari database penjualan perusahaan. Hal ini salah satu cara yang baik untuk mengantisipasi adanya kredit macet di kemudian hari.
Adapun pinjaman yang ditawarkan sendiri berkisar dari US $1,000 (setara dengan 13 juta rupiah) hingga US $600,000 (setara dengan 7,8 miliar rupiah) dengan suku bunga yang lebih terjangkau dari rata-rata suku bunga kartu kredit yaitu sekitar 14% dengan cicilan 3 sampai 6 bulan.
Langkah yang dilakukan amazon ini merupakan salah satu langkah yang cukup berani karena untuk beberapa negara yang dipilih seperti Tiongkok dan India, memiliki resiko kegagalan yang lebih tinggi untuk usaha kecil, hal ini dikarenakan sesungguhnya pemberi pinjaman tidak begitu memahami keadaan pasar dari negara tersebut. Namun pada sisi lain, strategi pemberian pinjaman dari amazon ini akan memberikan nilai tambah bagi harga sahamnya serta branding amazon itu sendiri terutama di negara seperti Tiongkok dan India. Selain itu, amazon juga akan menerapkan strategi ini di Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Spanyol, dan Inggris.
Lalu bagaimana jika diterapkan di Indonesia?
Sah-sah saja jika hal ini diterapkan oleh amazon di Indonesia mengingat Indonesia memiliki prospek yang sangat baik untuk bisnis online. Adanya program pemberian pinjaman seperti ini bagi banyak pengusaha kecil akan memberikan bantuan melalui penambahan inventory, inovasi produk, serta pemasaran, terutama bagi para pebisnis online. Namun pada sisi lain, para pemilik usaha akan semakin terikat dengan amazon itu sendiri dan menyebabkan tidak adanya independency bagi si penjual, dalam hal ini dari segi promosi dari produk itu sendiri.
Di Indonesia sendiri ada beberapa toko retail online yang sedang tenar dan diminati banyak pedagang ritel karena jasanya yang memuaskan, seperti olx.com, blibli.com, tokopedia.com, dan sebagainya. Mungkin terobosan amazon ini dapat diadaptasi untuk menumbuhkan gairah persaingan di antara produk lokal.
Patriksen Derek /VMN/BL/Contributor
Editor: Ruth Berliana