Tiongkok Bangun Mercusuar di Laut Cina Selatan

(Business Lounge – Global News) Di tengah ketegangan yang terjadi di Laut Cina Selatan, Tiongkok memutuskan untuk membangun dua buah mercusuar demikian seperti dilansir oleh Reuters. Sebuah upacara peletakan batu pertama pun diadakan dan dikuatirkan dapat meningkatkan ketegangan di wilayah sengketa tersebut. Menurut Kantor Berita Xinhua, Tiogkok beralasan bahwa pembangunan mercusuar ini adalah untuk meningkatkan keselamatan navigasi di Laut Cina Selatan. Ini tidak rumit.

Departemen Transportasi Tiongkok pun bertindak sebagai penyelenggara untuk membangun dua buah mercusuar multi-fungsional di Huayang Reef dan Chigua Reef demikian diberitakan kantor berita negara Xinhua. Kedua karang tersebut dikenal juga dengan nama Cuateron Reef dan Johnson Selatan Reef. Tindakan yang dilakukan Tiongkok ini dicoba untuk dihambat oleh Amerika Serikat dan Filipina, namun Tiongkok tetap memutuskan untuk melanjutkannya.

Dalam beberapa pekan terakhir, Amerika Serikat telah bersitegang dengan Tiongkok atas kegiatan konstruksi Beijing di Laut Cina Selatan. Pentagon percaya pekerjaan ini ditujukan untuk memperkuat klaim Tiongkok untuk sebagian besar Laut Cina Selatan yang diperkirakan memiliki cadangan energi yang signifikan dan lahan perikanan yang kaya. Washington sangat prihatin bahwa Tiongkok mungkin mendeklarasikan zona eksklusi di laut di beberapa titik yang dapat membatasi pergerakan bebas kapal dan pesawat. Pada sisi Tiongkok, pada hari Senin (25/5) kementerian luar negeri Tiongkok mengatakan telah mengajukan keluhan kepada Amerika Serikat atas pesawat mata-mata AS yang terbang di atas bagian Laut Cina Selatan.

Tiongkok telah mengklaim sebagian besar Laut Cina Selatan yang merupakan tempat transaksi perdagangan kapal-kapal besar dengan nilai US $ 5 triliun atau setara dengan 65,000 triliun rupiah. Namun tidak hanyaTiongkok, Filipina, Vietnam, Malaysia, Taiwan, dan Brunei masing-masing memiliki klaim untuk perairan ini.

Sejak tahun lalu Filipina telah menuduh Tiongkok melakukan reklamasi tanah di Johnson South Reef yang tampaknya untuk membangun sebuah lapangan terbang. Sedangkan pada Senin (25/5) Menteri Pertahanan Filipina mengatakan bahwa Manila sedang mencari “komitmen kuat” dari Amerika Serikat untuk membantu Filipana yang adalah sekutunya dalam kaitannya dengan kegiatan di Laut Cina Selatan.

Beijing mengatakan isu Laut Cina Selatan harus diselesaikan dengan pembicaraan langsung antara mereka yang terlibat dan telah siap menghadapi campur tangan AS yang menurut Tiongkok tidak beralasan.

uthe/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image: Antara

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x