Keunggulan Perusahaan Agile

(Business Lounge – Manage Your Business) Bisnis saat ini semakin bersaing dengan ketat, bergesernya pemasaran ke dunia online, membuat supply chain dituntut lebih sederhana karena permintaan pelanggan yang cepat dalam hal waktu pengiriman barang. Saya pernah membeli barang melalui dunia maya, sebagai pembeli maka yang saya percaya adalah mereka yang memiliki standard waktu yang cepat dan dijamin barang yang dikirimkan sesuai dengan pesanan serta tidak rusak.

McKinsey melakukan analisa dengan mewawancarai 250 eksekutif dari perusahaan global yang melakukan assessment untuk 10 kapabilitas supply chain untuk melihat seberapa agile sebuah perusahaan yaitu:  forecasting, the ability to shape demand, risk management, modularization and postponement, integrated planning, labor and asset flexibility, network agility, lean fulfillment, inventory placement, and disruption-response planning.

Setelah melakukan penilaian 1 sampai dengan 5, Mc Kinsey membandingkannya dengan tingkat pelayanan juga jumlah hari persediaan yang diperlukan. Hasilnya perusahaan-perusahaan yang agile memerlukan hari perputaran persediaan yang lebih sedikit dari perusahaan yang disebut Mc Kinsey laggards atau malas. Perusahaan laggards memerlukan perputaran persediaan lebih banyak, sebesar 108 hari sedangkan yang agile 85 hari. Hal ini berarti bahwa ada efisiensi yang ditimbulkan karena perusahaan lebih gesit (agile). Selain itu tingkat pelayanan yang diberikan kepada pelanggan lebih tinggi 7 persen untuk perusahaan agile dibandingkan perusahaan-perusahaan laggards dalam ukuran pengiriman on time and in full (OTIF).

Perusahaan Agile

Perusahaan-perusahaan yang agile juga memiliki nilai yang tinggi dalam lima kapabilitas supply chain, dalam gambar terlihat bahwa perusahaan akan lebih fleksibel dalam penanganan tenaga kerja dan harta tetap, mempunyai kapabilitas dalam melakukan manajemen resiko, juga lebih tepat dalam mengukur seberapa besar kebutuhan persediaan, memiliki perencanaan yang terintegrasi dan mahir dalam melakukan forecasting.

Perusahaan Agile 2

Melalui analisa yang dilakukan oleh Mc Kinsey terlihat pentingnya perusahaan memiliki organisasi yang agile, semua indikator yang disampaikan memberikan dampak dari sisi pendapatan dan biaya. Lamanya perputaran persediaan menimbulkan kebutuhan modal kerja yang lebih besar. Sedangkan rendahnya tingkat pelayanan OTIF menurunkan pendapatan karena pelanggan yang semakin tidak berminat bertransaksi akibat pelayanan yang rendah.

Bila perusahaan ingin menjadi agile, sudah disampaikan sepuluh indikator yang terdiri dari: forecasting, the ability to shape demand, risk management, modularization and postponement, integrated planning, labor and asset flexibility, network agility, lean fulfillment, inventory placement, and disruption-response planning. Melalui sepuluh indikator ini maka perusahaan akan berubah sangat gesit dan memberikan respon yang cepat pada permintaan pelanggan. Menjadi perusahaan yang agile berarti membentuk perusahaan menjadi tangguh dan memiliki daya saing yang tidak mudah untuk dikalahkan. Sebaliknya setiap perusahaan wajib untuk memonitor sepuluh indikator kalau tidak akan terjebak menjadi perusahaan laggards yang akan terimbas dalam persaingan.

Fadjar Ari DewantoFadjar Ari Dewanto/VMN/BD/Regional Head-Vibiz Research Center

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x