(Business Lounge – News) Hanya lebih dari dua minggu setelah ribuan tewas dalam gempa berskala besar, Nepal kembali diguncang gempa pada Selasa (12/5) dengan getaran yang kuat yang telah menewaskan puluhan orang dan lebih dari 1.000 orang. Gempa ini pun meruntuhkan beberapa bangunan juga melongsorkan tanah. Hal ini menyisakan trauma bagi negara-negara di sekitarnya dan Nepal pun dilanda kengerian bilamana terjadi gelombang gempa susulan.
Gempa yang terjadi kemarin (12/5) benar-benar membuat kepanikan yang luar biasa, bahkan ketika getarannya telah berhenti, masih terdengar teriakan-teriakan kepanikan di daerah sekitar gempa, demikian seperti dilansir oleh CNN. Mereka bergegas keluar ke jalan-jalan di Kathmandu dan seolah-olah mereka berada di dalam sebuah mimipi yang menakutkan. Sebenarnya bukan hal yang mudah menemukan area terbuka sebab daerah ini termasuk daerah padat penduduk sehingga orang-orangpun berjejal-jejal untuk dapat berada di daerah terbuka.
Gempa yang berkekuatan 7,3 SR pada Selasa (12/5) terjadi pada kedalaman sekitar 9,3 mil (15 kilometer), demikian dikatakan US Geological Survey. Sebagai perbandingan itu, gempa pada tanggal 25 April memiliki kekuatan 7,8 SR dan menewaskan lebih dari 8.000 orang serta berpusat di timur Kathmandu dan sedikit lebih jauh (50 mil). Getaran sebelumnya juga tiga kali lebih besar dan 5,6 kali lebih kuat, dalam hal energi yang dilepaskan, menurut USGS.
Memang tidak lebih buruk namun bukan berarti tidak berbahaya. Sedangkan area terbuka telah menjadi hal yang berharga di Kathmandu pada Selasa (12/5) oleh karena dipenuhi orang-orang. Bahkan beberapa yang menyatakan tidak yakin apakah akan kembali lagi ke rumahnya, demikian seperti dilansir oleh CNN. Mereka pun melakukan berbagai aktivitas di luar rumah seperti memasak di halaman dan tidur di mobil.
Gempa juga menyebabkan kekacauan di bandara Kathmandu. Tiang yang bergoyang, begitu juga bangunan yang ada di sekitarnya. Sedangkan tanah longsor juga terjadi di sekitar Sindupalchowk, distrik yang mengalami begitu banyak kerusakan bulan lalu. Daerah lainnya yang juga mengalami goncangan kuat adalah Lukla, sebuah kota yang berfungsi sebagai pintu gerbang menuju kawasan Gunung Everest. Penduduknya segera bergegas ke bandara untuk bisa berada di daerah terbuka. Sedangkan bangunan-bangunan di Lukla pun berguncang keras hingga mengalami kerusakan. Satu-satunya cara untuk mengakses Chaurikharka dan desa-desa Sherpa lainnya adalah dengan berjalan kaki. Tenda-tenda pun langsung didirikan tersebar di ruang-ruang terbuka.
Adanya gempa besar berikutnya yang melanda Nepal hanya dalam waktu beberapa minggu membuat semua masyarakat dilanda ketakutan bilamana gempa lainnya akan terjadi. Memang tidak ada yang tahu tetapi kemungkinan tersebut dapat terjadi dan membangkitkan sebuah ketakutan. Gempa bukannya mereda melainkan disusul oleh gempa dengan kekuatan besar lainnya dan ini menimbulkan ketakutan. Untuk saat ini pemerintah terfokus untuk melakukan evakuasi dan bagaimana aktivitas dapat tetap berjalan dengan baik.
uthe/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image: Antara