Seni Mengambil Keputusan dan Memecahkan Masalah

(Business Lounge – Lead & Follow) Pada waktu Anda mulai menjabat sebagai seorang pemimpin, maka ada satu hal yang akan Anda hadapi yang tentunya akan sangat berdampak bagi kelanggengan karier Anda. Apakah yang saya maksudkan dengan satu hal tersebut? Ya, peranan Anda dalam mengambil sebuah keputusan untuk memecahkan masalah yang ada. Banyak pemimpin atau leader yang ternyata mengalami kesulitan untuk memutuskan sesuatu. Padahal pengambilan keputusan merupakan peran kunci dari seorang pemimpin.

Seorang pemimpin dianggap paling kompeten untuk mengambil keputusan mengingat posisinya yang berada lebih tinggi dari yang lain. Memang dalam pengambilan keputusan kita dapat memintakan pendapat atau masukan dari yang lain, bahkan dari anak buah atau tim kita. Tetapi tetap saja keputusan akhir ada di tangan pemimpin.

Seorang yang baru menjabat sebagai pemimpin, misalnya saja baru diangkat sebagai seorang manajer, maka seringkali mempunyai tren membuat keputusan dengan cepat dan seperti tanpa pertimbangan yang matang. Mereka merasa bahwa kecepatan keputusan adalah lebih penting daripada hasil jangka panjang. Adakalanya kita harus memutuskan sesuatu dengan cepat, namun alangkah baiknya keputusan yang datang tersebut berasal dari pertimbangan yang matang untuk hasil yang tepat. Hanya kita perlu berhati-hati supaya jangan masalah yang unsettle menjadi menumpuk. Anda harus menemukan keseimbangan pada waktu mengambil keputusan, apakah harus di putuskan dengan cepat dan segera, atau dapat meluangkan waktu untuk memikirkan dan mempertimbangkannya.

Jangan takut untuk berbicara dengan atasan Anda untuk sesuatu yang memang penting atau tentang suatu masalah yang memang membutuhkan perhatian dan keputusan. Kecuali Anda ingin dikenal sebagai manajer yang “suka menyimpan rahasia”, tetapi lebih baik open dan bersikap apa adanya, sikap nothing to lose sangat perlu. Mulailah untuk deskripsikan masalah atau kebutuhan sebelum membuat keputusan.

Berikut beberapa langkah yang dapat digunakan sebagai acuan ketika kita akan mengambil keputusan

1. Siapa yang harus membuat keputusan ?
Pastikan Anda tidak ‘menginjak kaki siapapun’, kalau Anda adalah orang yang membuat keputusan itu, lanjutkan ke langkah berikutnya .

2. Apa yang membuat Anda berpikir bahwa ada masalah yang perlu segera diambil keputusan?
Sebelum Anda membuat keputusan, Anda harus mengetahui dengan jelas masalah atau kebutuhan yang terjadi. Pastikan Anda mempertimbangkan orang-orang yang akan berpengaruh pada keputusan tersebut. Berbicaralah dengan beberapa anggota staf kunci untuk memastikan Anda dan staf Anda sepenuhnya memahami sifat dari masalah atau kebutuhan. Anda ingin orang yang akan berbicara, efisien, mengambil risiko yang diperlukan, memiliki pandangan yang agak berlawanan, dan sangat termotivasi. Anda dapat meluangkan waktu untuk benar-benar menyelidiki masalah atau kebutuhan. Sebagai contoh, muncul keluhan tentang situasi tertentu dari beberapa orang, maka apakah semua orang merasakan hal yang sama? Apakah ada keluhan umum dari pelanggan Anda atau hanya satu atau dua orang yang tidak puas yang tidak akan pernah puas? Apakah Anda benar-benar perlu untuk mengganti sesuatu berupa database baru atau Anda dapat bekerja dengan apa yang Anda miliki? Kita harus menggali lebih dalam untuk menemukan akar atau inti persoalan dan temukan cara memperbaikinya.

3. Dimana masalah atau kebutuhan terjadi?
Apakah persoalan dari dalam atau sebaliknya? Apakah pada unit kerja Anda atau pada unit lain ? Anda perlu tahu di mana letak permasalahan atau kebutuhannya sebelum Anda dapat mulai untuk membuat keputusan yang tepat untuk memperbaiki atau membeli.

4. Kapan hal itu terjadi atau dibutuhkan ?
Apakah setiap waktu? Apakah ketika ada yang melebihi kapasitas atau quota? Apakah selalu pada saat proses akhir bulan ? Apakah setiap kali ada release software baru ? Dengan mengetahui hal ini, sangat membantu menemukan inti penyebab kenapa terjadi masalah.

Apa yang menyebabkan masalah timbul? Kurangnya pelatihan? Komputer tua dan lambat menyebabkan proses lebih lama? Apakah karena kekurangan man power sehingga overload dalam bekerja? Apakah masalah quality control? Anda perlu mendapatkan gambaran yang jelas dan clear tentang permasalahan yang ada.

6. Seberapa kompleks masalah atau kebutuhan yang timbul ?
Ingat, semakin kompleks permasalahan semakin Anda akan harus menggali. Jangan takut untuk kembali menelusuri dari awal, sampai Anda benar-benar yakin dengan pilihan yang telah Anda buat.

Ria Felisha/VMN/BL/Contributor
Editor: Ruth Berliana

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x