Human Touch – Dr. Purnomo Prawiro, Dirut PT Blue Bird Tbk

(Business Lounge – Management Tips) Di dalam memimpin PT Blue Bird Tbk, Purnomo Prawiro mengakui bahwa permasalahan yang dihadapinya tidak lagi dari segi pendanaan sebab dana sudah jauh lebih mudah untuk diperoleh, dari segi pelanggan sebab Blue Bird sudah dikenal sehingga pelanggan pun sudah banyak. Tetapi tantangannya lebih kepada human touch.

Ia mengakui bahwa human touch yang diterapkannya pada masa sekarang saat jumlah pengemudinya mencapai 45,000 orang akan sangat berbeda dengan ketika pengemudinya hanya berjumlah 100 orang. Pada saat pengemudi yang dimilikinya hanya 100 orang maka dengan mudah ia mengenal mereka satu persatu, bahka ia tahu persis jika ada isteri pengemudi yang melahirkan kapan. Tidak hanyaitu, ia tahu kapan pengemudinya berulang tahun, ketika anak mereka masuk sekolah, dan sebagainya.

Tetapi saat ini, tidak mungkin baginya untuk mengetahui semua informasi tersebut dan baginya ini adalah salah satu kehilangan yang berat. Namun human touch haruslah tetap diterapkan namun dengan srategi yang berbeda. Tidak lagi langsung dari tangannya melainkan dialihkan lewat perantara atau tangan-tangan orang lain yang mewakilinya. Ada beberapa strategi yang diterapkannya:

1. Pemberian beasiswa bagi anak pengemudi dan karyawan.

Purnomo tetap berkeyakinan bahwa pendidikan itu penting disamping latar belakang keluarga Purnomo yang adalah akademisi. Karena itu beasiswa pun diberikan kepada 1200 anak. Tidak hanya untuk mereka yang IPK-nya baik tetapi juga kepada yang IPK-nya kurang baik karena alasan berikutnya pemberian beasiswa ini adalah untuk meringakan beban orang tua. 

Purnomo memang mengakui bahwa pemberian beasiswa ini ditimbulkan dari adanya rasa kekeluargaan yang tidak bisa tergantikan hanya dengan mengenal keluarga mereka secara baik.

2. Pemberian bantuan saat musibah.

Jika terjadi musibah pada salah satu pengemudi dan karyawan, ia memastikan dirinya atau atasan langsung dari orang tersebut akan datang menolong. “Dari a sampai z akan dibantu,” demikian Purnomo mematikannya.

3. Buka puasa bersama.

Setiap tahun pada waktu bulan puasa, Purnomo akan membuka rumahnya untuk buka puasa bersama selama 6 sampai 7 hari berturut-turut. Bukan untuk pihak managemen atau para tamu melainkan untuk seluruh karyawannya. Setiap hari sebanyak 1200 orang datang untuk berpuka puasa, mulai dari karyawan, pengemudi, tukang cuci, dan sebagainya. Hal inilah yang semakin menimbulkan rasa kekeluargaannya.

uthe/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x