(Business Lounge – Do You Know?) Lee Kuan Yew, tokoh pembangunan Singapura telah tutup usia pada usianya yang ke-91. Jasanya memang atas Singapura memang tidak akan pernah dilupakan sebab karena jasanyalah maka Singapura dapat menjadi negara maju seperti sekarang ini. Berikut adalah beberapa fakta tentang Lee KuanYew.
1. Kakek Lee Kuan Yew, Lee Hoon Leong yang lahir di Singapura pada tahun 1871, menikah pada usianya yang ke-26 dengan seorang Tionghoa, Ko Liem Nio (16 tahun) yang tinggal di Semarang.
2. Lee sangat yakin bahwa hukuman fisik sangat manjur terutama dirotan. Pada tahun 1930-an, Lee pernah menjalani hukuman rotan di Raffles Institution oleh kepala sekolah karena keterlambatan yang parah.
3. Pendidikan universitas Lee tertunda oleh Perang Dunia II dan pendudukan Jepang 1942-1945 Singapura dan ia pun mempelajari bahasa Jepang.
4. Pekerjaan kedua Lee sebagai penyalin laporan kawat Sekutu untuk Jepang dengan mendengarkan stasiun radio Sekutu dan menuliskan apa yang mereka laporkan di kantor Hodobu. Ketika ia mendengarkan stasiun radio Sekutu dan menyadari Jepang akan kalah ia pun berencana untuk pindah ke sebuah peternakan di Cameron Highlands beserta keluarga. Tetapi seorang petugas membocorkan bahwa ia diikuti petugas keamanan Jepang sehingga ia pun menyelamatkan diri.
5. Lee lolos dari eksekusi Jepang.
Lee diminta oleh penjaga Jepang untuk bergabung dengan sekelompok orang Tiongkok. Merasa ada yang tidak beres, ia meminta izin untuk kembali ke rumah untuk mengumpulkan pakaiannya dan penjaga Jepang setuju. Ternyata mereka yang dipisahkan dibawa ke pantai untuk ditembak sebagai bagian dari pembantaian Sook Ching di Singapura.
6. Untuk mempertahankan hidup, Lee menjalankan usahanya dengan memproduksi lem alat tulis dengan merek yang dibuatnya sendiri ‘Stikfas’.
7. Lee Kuan Yew lahir dengan mana Harry.
Setelah perang, Lee pergi menuntut ilmu ke Inggris. Dia sebentar menghadiri London School of Economics sebelum pindah ke Universitas Cambridge, di mana ia membaca hukum di Fitzwilliam College dan lulus dengan langka ganda Berbintang (double First Class Honours). (Setelah meninggalkan Cambridge, Lee memutuskan untuk menghilangkan nama Inggris-nya, Harry, dan hanya dikenal sebagai Lee Kuan Yew, meskipun sampai akhir hidupnya, kawan lama dan teman-teman Inggris-nya masih akan merujuk kepadanya sebagai Harry Lee.) Lee kemudian menjadi anggota kehormatan Fitzwilliam College.
8. Lee, dalam pernah memiliki kewajiban harus menyanyikan empat lagu kebangsaan dalam hidupnya.
Pertama, God Save The King ketika Singapura adalah koloni Inggris; kedua, Kimigayo, lagu kebangsaan Jepang selama pendudukan Jepang; ketiga, lagu kebangsaan Malaysia Negaraku, ketika Singapura adalah bagian dari Malaysia selama dua tahun; keempat, Majulah Singapura, lagu kebangsaan saat ini Singapura.
9. Setelah Singapura mendapatkan ‘penolakan’ Malaysia sehingga Singapura pun merdeka menjadi sebuah negara, Lee merasa sangat gagal sehingga ia ditidak tidur dengan baik, dan jatuh sakit sehingga sempat dikatakan ‘mati suri’ Lee menghabiskan enam minggu berikutnya dalam isolasi.
10. Tahun 1983, Lee mencetuskan ‘Great Marriage Debate’ ketika ia mendorong pria Singapura untuk memilih wanita yang berpendidikan tinggi sebagai istri.
uthe/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana