(Business Lounge – News & Insight) Hampir 700 koala telah dibunuh oleh pihak berwenang di Australia tenggara karena kelebihan populasi yang menyebabkan banyak binatang kelaparan, demikian dikatakan seorang pejabat, pada Rabu (4/3) seperti dilansir oleh cctvnews.
Lisa Neville, menteri lingkungan setempat, mengatakan bahwa koala-koala tersebut menjalani eutanasia (suntik mati) di sekitar Cape Otway, dekat dengan tempat yang indah di Great Ocean Road, Australia. Dia juga mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tindakan itu diperlukan; jika hewan tidak akan dapat menemukan cukup makanan sendiri. Ia juga mengatakan bahwa 686 dari koala ini ditemukan dalam kondisi kesehatan yang buruk dan akhirnya dibunuh se-“manusiawi” mungkin.
“Kita perlu melihat pada strategi manajemen koala untuk melihat apakah kita dapat mengendalikan laju reproduksi, yang sangat tinggi,” katanya, tidak termasuk berbagai kegiatan serupa di masa mendatang. Berita itu memicu banyak netizen mengkritik tindakan tersebut, dan sejumlah besar netizens Tiongkok menyatakan keinginan kuat untuk memiliki mereka dibawa ke kebun binatang Tiongkok.
“Saya akan mengadopsi salah satu koala pribadi jika mereka bisa mengirimkannya ke Tiongkok,” kata salah seorang netizen.
Yang lain memiliki pandangan yang berbeda, mengatakan bahwa itu bahkan lebih sulit bagi kebun binatang Tiongkok untuk merawat mereka. “Australia jauh lebih luas daripada Tiongkok per kapita, itu bahkan lebih sulit untuk membesarkan mereka di sini”.
Namun, menteri Australia mengatakan pengiriman mereka ke tempat lain mungkin telah menyebabkan penderitaan besar.
uthe/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image: cctvnews