(Business Lounge – News & Insight) Pada tahun 2013, pemerintah India menjadi negara pertama yang mengklasifikasikan lumba-lumba sebagai hewan dengan hak-hak khusus sama dengan memberikan hak asasi kepada manusia. Oleh karena itu mengembangbiakan lumba-lumba di penangkaran telah dilarang di India. Pemberian hak-hak seperti ini telah diperjuangkan oleh organisasi seperti The Nonhuman Rights Project dan Dolphin Project yang kemudian diikuti oleh negara-negara lain seperti Malibu, California, dan Rumania yang telah mengadopsi hukum yang sama bagi lumba-lumba. Sedangkan pada akhir tahun lalu, Argentina mengakui orang utan sebagai mahluk bukan manusia yang diberikan kebebasan.
Bagi kedua organisasi ini, pemberian hak asasi kepada hewan juga merupakan suatu pemberian hak hukum sama seperti manusia memiliki hak asasinya yang dilindungi oleh hukum. Beberapa contoh seperti perlindungan dasar atas hak untuk bebas, hak untuk berevolusi, dan beberapa hak-hak lainnya. Selain itu kedua organisasi ini membantu untuk memberikan pengertian seberapa dekat hewan dengan manusia.
Beberapa larangan dan aturan yang telah dibuat memang berdasarkan beberapa hal yang telah dipelajari yang akan membuat kita sadar bahwa dalam beberapa hal manusia memiliki kesamaan dengan lumba-lumba:
1. Sama-sama Mahluk Sosial
Seperti manusia, lumba-lumba memiliki keluarga, serta kelompok-kelompok sosial yang tidak akan pernah bosan untuk ditemui. Kita mungkin menyebutnya sebagai kelompok kami, tapi ada istilah ilmiah untuk kelompok-kelompok lumba-lumba. Disebut “pods,” lumba-lumba bergerak dalam kelompok dengan jumlah yang beragam, mulai dari 2 ekor hingga 1.000 ekor.
2. Sama-sama Memiliki Bahasa dalam Dialek yang berbeda
Tergantung pada pod dan wilayah geografisnya. Orcas (lumba-lumba dengan klasifikasi terbesar) dapat “berbicara” dalam dialek yang berbeda. Seperti mereka yang di Amerika akan memiliki dialek yang berbeda dengan Inggris atau Australia. Bahkan dalam suatu penelitian, Orcas dan lumba-lumba dapat belajar bahasa masing-masing, dengan cara yang sama dengan manusia belajar bahasa lain – tetapi mereka melakukan semuanya tanpa Rosetta Stone.
3. Sama-sama Dapat Diberi Nama
Dolphins memang tidak saling memanggil sebuah nama di laut, namun penelitian telah menunjukkan bahwa mereka memiliki panggilan masing-masing dengan jenis siulan untuk setiap anggota pod mereka.
4. Sama-sama Memiliki Aktifitas Seksual untuk Kesenangan
Ada beberapa mamalia yang memiliki aktifitas seksual, sementara wanita tidak berovulasi. Bonobo (simpanse kerdil) adalah salah satu dari golongan ini, begitu juga lumba-lumba dan manusia.
5. Sama-sama Memiliki Berbagai Identitas Seksual
Dalam sebuah penelitian di Australia pada 120 lumba-lumba selama lima tahun untuk mengamati lebih dekat kehidupan sosial lumba-lumba maka ditemukan bahwa ada hubungan homoseksual dan biseksual dalam kelompok ini, terutama terjadi antara lumba-lumba jantan.
6. Adanya Kemiripan Otak
Ilmuwan Lori Marino untuk tesis PhD-nya, membandingkan tengkorak lumba-lumba dan paus bergigi kera dan berkesimpulan bahwa lumba-lumba memiliki otak yang lebih besar. Bahkan otak terbesar kedua tepat di bawah manusia. Tetapi bukan hanya tentang ukuran otak, melainkan apa yang dapat dilakukan lumba-lumba yaitu beberapa hal cukup rumit bila dibandingkan dengan otak mereka. Dalam studi, telah ditemukan bahwa lumba-lumba sebenarnya memiliki komunikasi yang lebih baik daripada manusia. Dengan kemampuan mereka untuk memproduksi dan menerima suara, lumba-lumba mampu mengirim dan menerima informasi 20 kali lebih cepat dari manusia.
7. Sama-sama dapat Mengenali Diri Sendiri di Cermin
Mungkin kita pernah memperhatikan anjing dan kucing yang bingung ketika melihat dirinya sendiri di cermin. Tetapi lumba-lumba tahu persis apa yang mereka lihat di cermin dan ia pun dapt menyadari perubahan dalam penampilan mereka, menunjukkan bentuk kompleks dari kesadaran diri.
8. Sama-sama Memiliki Kemiripan Genetika
Sepanjang penelitian, ahli genetika telah menemukan bahwa gen manusia dan gen lumba-lumba pada dasarnya sama. Ilmuwan Texas A & M Dr David Busbee menjelaskan, “Hanya saja ada beberapa penataan ulang kromosom yang telah mengubah cara gen tersebut bersatu.”
Semoga menambah pengetahuan Anda.
uthe/Journalist/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana
Image: onegreenplanet.org
Source: onegreenplanet.org