Perdagangan Bebas AS-UE Dihadang 1 Juta Tanda Tangan

(Business Lounge – News & Insight) Uni Eropa dan Amerika memang sedang mematangkan sebuah rencana untuk perjanjian perdagangan bebas yang dikenal dengan Transatlantic Trade and Investment Partnership (TTIP). Sebelum dimatangkan lebih jauh draft perjanjian ini bocor pada Maret 2014 diikuti dengan tindakan Komisi Eropa yang melakukan konsultasi publik untuk beberapa klausa.

Sebenarnya hubungan perdagangan antara Eropa dan Amerika tidak memiliki hambatan yang berarti. Keduanya merupakan anggota dari World Trade Organization (WTO), juga adanya beberapa perjanjian yang telah disepakati seperti EU–US Open Skies Agreement juga sama-sama bagian dari Transatlantic Economic Council.

Transatlantic Trade and Investment Partnership (TTIP)

Dokumen yang dirilis oleh Komisi Eropa pada Juli 2014 maka ada 3 kelompok topik yang dibahas dalam tiga bidang: akses pasar; peraturan spesifik; dan aturan serta prinsip-prinsip juga cara kerjasama yang lebih luas.

Beberapa bentuk kesepakatan perdagangan bebas sudah dibicarakan sejak 1990-an setelah berakhirnya perang dingin antara blok timur dan barat, namun proteksionisme dari kedua pihak tampaknya menjadi penghalang.

Sedangkan TTIP sendiri telah dibahas sejak tahun lalu. Negosiator Eropa dan AS telah melakukan pembicaraan selama lebih dari satu tahun untuk membuat sebuah kesepakatan untuk perdagangan bebas dan investasi terbesar di dunia.

Mereka yang “Pro”

Para pendukung mengatakan bahwa dengan perjanjian tersebut maka diharapkan akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi multilateral juga antar blok. Sementara Pemerintah Amerika menganggap TTIP merupakan sebuah perjanjian pendamping untuk Kemitraan Trans-Pasifik (Trans-Pacific Partnership).

Mereka yang “Kontra”

Mereka yang mengkritik perjanjian tersebut mengatakan bahwa hal itu hanya akan meningkatkan kekuasaan perusahaan dan akan semakin sulit bagi pemerintah untuk mengatur pasar guna kepentingan publik.

Pakta yang dinilai ambisius ini memang akan menciptakan pasar tunggal berkonsumen mencakup setengah dunia ini, menyelaraskan peraturan dan menghapus tarif dari Alaska ke Baltik. Namun baru saja pembicaraan sampai kepada tahap ketujuh pada bulan Februari lalu, kritik pahit yang dilandaskan berbagai kekhawatiran diluncurkan. Termasuk apakah akan memperngaruhi hukum setempat. Selain itu pihak mempertanyakan oleh karena adanya kesan negosiasi berlangsung secara rahasia untuk kepentingan-kepentingan perusahaan.

1000 Tanda Tangan

Berdasarkan peraturan Uni Eropa, bila ada petisi yang ditandatangani lebih dari satu juta tanda tangan maka tidak bisa tidak, Komisi Eropa harus meninjau kembali kebijakannya dan mengadakan audiensi di Parlemen Eropa. Maka oleh karena pada Kamis (4/12) telah terkumpul lebih dari satu juta tanda tangan dalam STOP TTIP maka Komisi Eropa harus meninjau kembali TTIP.

Koalisi Stop TTIP terdiri dari LSM dan aktivis yang berasal dari 320 kelompok pada 24 negara anggota.

Kelanjutan TTIP 

Presiden Komisi Eropa yang baru, Jean-Claude Juncker telah membuat TTIP menjadi bagian yang penting dari agenda 5 tahunnya, meskipun ia juga telah berjanji untuk mengatasi berbagai kritik yang timbul.

Selama kunjungan ke Brussels pada hari Selasa (2/12), Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan TTIP adalah korban dari “kesalahpahaman bahwa kita perlu untuk mengatasi dan akan membahas dalam beberapa bulan mendatang”. “Ini adalah perjanjian yang bertujuan untuk meningkatkan praktek ke tingkat tertinggi bukan terendah,” demikian papar Kerry seperti dilansir oleh AFP.

Dalam upaya untuk menghidupkan kembali pembicaraan yang telah terlanjur macet setelah munculnya beberapa issu, termasuk maraknya issue penggunaan antibiotik dan rekayasa genetika dari organisme dalam produk makanan, Malmstroem Uni Eropa akan melakukan perjalanan ke Washington minggu depan untuk bertemu perwakilan perdagangan AS Michael Froman.

“TTIP adalah kesempatan bagi AS dan Uni Eropa, untuk berbagi nilai-nilai umum, untuk bekerja sama, untuk mempromosikan standar yang tinggi di seluruh dunia,” kata Froman pekan lalu menyambut akan diadakannya pembicaraan.

uthe/Journalist/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x