(Business Lounge – Entrepreneurial News)
In the mood – that’s it I got it, in the mood …
Hmmmm selalu menggugah perasaan bila mendengar lantunan Andrews Sisters ini, seperti itulah jika Anda berkesempatan duduk di Intro Jazz Café & Bistro sambil menikmati secangkir kopi. Dapat dijamin Anda akan ikut bersenandung bahkan ikut mengetukkan jemari Anda perlahan. In the mood…
Unik memang menggabungkan konsep Jazz dan Kopi, demikian Ivan Tanuwijaya selaku pemilik Intro Jazz Café & Bistro memilih konsep café yang berbeda. Businesslounge.co Vibiz Media Network berkesempatan menyambangi Ivan di Café yang terletak di bilangan Bumi Serpong Damai. Café ini memang masih terbilang baru namun telah memiliki para pengunjung tetap, mereka para pencinta musik jazz. Café ini memang didedikasikan untuk musik jazz sehingga menggunakan elemen-elemen jazz di dalamnya. Apalagi jazz yang disajikan sangat selektif bahkan termasuk yang “old fashion” demikian istilah Ivan.
Memulai Konsep dari Amerika
Background Ivan yang menuntut ilmu di Amerika, sedikit banyak mempengaruhi keputusannya untuk memulai bisnis café. Ia melihat bagaimana di Amerika, café menjadi tempat daily meeting bagi banyak orang yang lebih suka dengan suasana yang informal dan yang lebih mengedepankan personal touch. “Jika di kantor kita sudah bekerja 8 jam, kita membutuhkan suasana yang lebih terbuka, sambil mendengar musik, makan enak mungkin akan lebih open minded. Itu yang banyak dilakukan para pebisnis sekarang,” demikian paparan Ivan.
Ketika memilih konsep jazz café ini, Ivan pun sangat optimis bahwa bisnis Food & Beverage memang akan semakin maju dan berkembang di Indonesia.
Memanfaatkan Peluang
Adalah penting untuk dapat menganalisa peluang bisnis ketika Anda akan menentukan dalam hal apa Anda akan berbisnis. Itu pulalah yang dilakukan Ivan ketika memutuskan memulai bisnis cafe-nya ini. Kepada businesslounge.co Vibiz Media Network, Ivan mengungkapkan 3 unsur yang dinilainya akan berkembang pesat di Indonesia dan berdampak kepada perekonomian masyarakat.
1. Wine
Wine selalu dikaitkan dengan gengsi juga pride sebab wine bukan sesuatu yang murah tetapi memberikan suatu image yang lebih berkelas. Ivan juga sempat melontarkan bahwa wine juga bukan hanya memberikan prestige tetapi juga memiliki manfaat kesehatan.
2. Cigar
Cigar juga menunjukan kelas yang berbeda terutama mereka yang membutuhkan suatu prestigious.
3. Coffee
Untuk kopi, ini dapat dinikmati oleh semua elemen masyarakat. Inilah yang Ivan pilih untuk membangun bisnisnya dan menggabungkannya dengan musik jazz. Demikian ia menemukan korelasi antara jazz dan kopi. Sebab banyak orang ingin menonton jazz sambil santai dan relax menikmati kopi.
Bisnis Coffee Shop Sebagai Sebuah Peluang
Ivan memandang bisnis coffee shop memiliki peluang besar di Indonesia seiring dengan produk F&B yang juga semakin maju dan menjadi unsur ekonomi yang kelak menunjang kehidupan masyarakat Indonesia.
Pria yang juga berbisnis property ini menyinggung angka PDB kita yang semakin tinggi mendorong banyak pihak yang menyisihkan pendapatannya untuk gaya hidup yang berbeda. Makan dan hang out di luar otomatis membutuhkan tempat-tempat yang dapat mengakomodir kebutuhan mereka.
Papua Coffee
Kenapa Papua? Ivan berkomiten untuk mengambil bagian dalam memajukan daerah-daerah yang tertinggal karena itu daerah Papua menjadi pilihannya. Selain itu sangat penting baginya untuk turut memberikan edukasi kepada masyarakat Indonesia tentang kopi yang sesungguhnya.
Kebanyakan kopi yang yang ditawarkan di banyak tempat umum adalah kopi yang dicampur dengan sirup misalnya hazelnut latte, vanilla latte, tetapi Ivan hendak mengedukasikan kopi asli milik bangsa sendiri. Seperti yang tersaji di Eropa.
Sebagai contoh ia menyebutkan espresso dengan cita rasa yang kuat. Pahit? “Ya, itulah khasnya minum kopi,” demikian dikatakannya. “Kita mau memberikan added value bahwa kopi Indonesia lebih enak dan lebih bagus dari kopi luar,” Ivan menegaskan. Ivan juga memiliki standar tersendiri untuk kopi yang disajikannya. Diambil langsung dari Papua dan umurnya tidak boleh mencapai 3 bulan ketika tiba di Jakarta.
Di luar negeri kebanyakan pengusaha kopi membeli biji kopi dari Indonesia kemudian me-roastin-nya dan mengirimkannya kembali ke Indonesia. Tetapi untuk Intro Jazz Café, Ivan melakukan semuanya sendiri.
Tempat Berkumpul
Saat ini, Intro Jazz Café & Bistro menjadi ajang berkumpul dari para mahasiwa serta kaum eksekutif muda. Lokasinya yang strategis dekat dengan beberapa kampus seperti Swiss German University, Prasetiya Mulya, dan UMN serta lokasi perkantoran telah menjadi nilai plus bagi Café ini.
Selain itu fasilitas wi-fi yang cukup “kencang” akan selalu tersedia mendukung para pebisnis yang akan selalu membutuhkannya.
uthe/Journalist/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana