Pemimpin Memiliki Passion Bukan Position

(Business Lounge – Lead & Follow) John Maxwell menyatakan A great leader’s courage to fulfill his vision comes from passion, not position. Pernyataan ini merupakan inspirasi bagi para pemimpin untuk senantiasa memimpin dengan ketulusan. Banyak para pemimpin dalam perjalanannya kehilangan ketulusannya dan memenuhi visi karena posisinya bukan lagi karena passion yang pernah menyala-nyala untuk memenuhi visi dalam dirinya.

Semua pemimpin besar yang pernah lahir di dunia ini mengejar visi nya karena passion dan pemimpin seperti ini justru semakin terangkat memiliki posisi yang diperlukan untuk visinya. Nama-nama pemimpin legendaris seperti Abraham Lincoln yang memiliki passion untuk menghapuskan perbudakan di Amerika Serikat telah berjuang dalam seluruh hidupnya untuk visinya dan dia berhasil mencapai posisi sebagai presiden Amerika Serikat. Abraham Lincoln sesudah itu tetap hidup dalam passion yang menggebu-gebu untuk mencapai visinya bukan karena posisi dia presiden Amerika Serikat  namun tetap karena passionnya. Mahatma Gandhi tokoh India yang menyuarakan anti kekerasan dan persaudaraan India, tetap berjuang dengan passion , sekalipun posisi juga diberikan kepada dia.

Seorang pemimpin ditentukan kualitasnya pada nilai yang ada didalam hatinya ini, sebab kerja keras yang sama bisa dilakukan namun alasan melakukannya  dapat lahir dari passion dan juga karena position. Pemimpin yang tetap memiliki passion disebut pemimpin besar karena akan melakukan segala sesuatu dengan ketulusan, tanpa upah, tanpa keinginan untuk dihargai, tanpa keinginan untuk dipuji. Pemimpin seperti ini sudah tentu akan memberikan pengaruh yang kuat kepada orang-orang di sekitarnya. Sebaliknya seorang pemimpin yang tidak lagi bergerak karena passion, bergerak karena position, kehilangan ketulusan, berjalan dalam keinginan untuk dipuji, keinginan untuk dihargai, semua menjadi pamrih. Ketika pemimpin bergerak dengan position, sedikit demi sedikit akan kehilangan pengaruh dan berujung ditinggalkan pengikutnya.

Banyak pemimpin yang sering memulai perjalanannya dengan passion, memulai perjalanan dengan ketulusan, dan tanpa keinginan untuk dihargai.  Namun ketika penghargaan datang dan ia mulai didudukan oleh para pengikutnya pada posisi yang tinggi, maka passion pada visi yang dimiliki diterpa setiap hari dengan keinginan mempertahankan posisi. Passion tergerus sudah dengan indikator-indikator position yang membawa seorang pemimpin dari passion kepada tolok ukur keberhasilan.

Memiliki passion yang menyala setiap hari kepada visi besar yang dimiliki seorang pemimpin adalah pekerjaan yang harus dilakukan setiap hari. Pengalaman saya tentang pemimpin yang besar adalah pemimpin yang tetap bergerak dengan mencintai dan menikmati pekerjaannya, inilah yang harus ada setiap pagi pada saat para pemimpin bangun maka yang patut terpikirkan adalah visi yang dimiliki bukan tolok ukur keberhasilan sebuah position, dengan kebiasaan seperti ini maka passion akan terus menyala apapun yang dihadapi.

Fadjar Ari DewantoFadjar Ari Dewanto /Managing Partner Vibiz Consulting Divisi Business Advisory

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x