Myanmar Menjadi Tuan Rumah KTT ASEAN ke-25

(Business Lounge – News & Insight)  KTT ASEAN ke-25 dibuka hari ini (Rabu 12/11) di Naypyidaw, Myamar. Presiden Joko Widodo pun bertolak selepas menghadiri APEC di Beijing dan telah tiba di Myanmar bersama dengan para pemimpin negara lainnya. Selain negara-negara Asia Tenggara, hadir juga negara-negara Asia Timur.

Pertemuan ini merupakan pertemuan terbesar dari para pemimpin dunia sejak berakhirnya kekuasaan junta militer Myanmar sekaligus menjadi puncak dari tahun diplomatik bagi Myanmar setelah sekian lama berada di bawah kekuasaan militer. Hadir juga pada KTT ASEAN ini, Presiden AS Barack Obama, Perdana Menteri India Narendra Modi, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, dan Perdana Menteri Cina Li Keqiang.

Ketegangan di Laut Cina Selatan yang semakin bertambah akan menjadi isu penting di antara beberapa negara anggota ASEAN serta Tiongkok. Isu lainnya adalah integrasi ekonomi yang lebih besar menjelang serikat perdagangan Asia Tenggara yang masih dibicarakan untuk 2015. Belum lagi masalah keamanan di Timur Tengah dan kasus Ebola yang diharapkan juga dibahas oleh para pemimpin dunia yang hadir.

KTT ASEAN yang hanya berlangsung satu hari, yakni Rabu (12/11) akan dimanfaatkan oleh para pemimpin untuk merilis sebuah pernyataan yang mengungkapkan “keprihatinan atas perkembangan terakhir di Laut Cina Selatan, yang telah meningkatkan ketegangan di daerah-daerah”, demikian dilansir oleh AFP.

Ketegangan di laut Cina Selatan telah melonjak pada tahun ini dengan munculnya kemarahan Vietnam dan Filipina oleh karena serangkaian manuver yang dilakukan Tiongkok di perairan yang diklaimnya menjadi milik Tiongkok. Tiongkok memang telah mengatakan bahwa sebagian besar dari laut yang berada pada wilayahnya (termasuk laut yang berbatasan dengan negara-negara tetangganya) adalah kepunyaan Tiongkok. Tiongkok memang enggan untuk menandatangani perjanjian yang bresifat mengikat serta kode etik multilateral yang mengatur sengketa atas air dan sumber daya.

Dalam pernyataan yang diungkapkan sebagai sebuah rancangan, pemimpin Asia Tenggara, termasuk dari Indonesia dan Malaysia yang mayoritas penduduknya Muslim, juga berkomitmen untuk menolak “semua langkah yang diperlukan untuk mencegah warganya untuk bepergian dari negara-negara anggota ASEAN dan bergabung dengan grup teroris”.

Presiden Myanmar Thein Sein dalam kata sambutannya ketika membuka KTT ASEAN mengatakan bahwa Myanmar adalah negara yang reformis. Thein pun memuji kemajuan pengintegrasian pasar di kawasan Asia Tenggara serta pengurangan hambatan perdagangan dan tarif dengan tujuan kesatuan ekonomi akhir-2015 yang semakin dekat. Pada hari Rabu (12/11) blok ASEAN juga akan mengadakan pertemuan dengan India, Jepang, dan PBB sebelum bertemu dengan Presiden Obama pada malam hari.

Selain bertemu dengan presiden Myanmar, Obama juga akan bertemu para pemimpin oposisi serta para pemenang Nobel seperti Aung San Suu Kyi. Myanmar telah kembali ke dalam lingkupan internasional setelah memberlakukan reformasi termasuk melakukan pembebasan sebagian tahanan politik dan janji pemilu yang bebas dan adil tahun depan.

Dengan reformasi sebagian sanksi pun dicabut, sementara investasi asing telah dituangkan ke dalam pasar dengan pemain hampir sekitar 60 juta orang. Obama dalam dua tahun telah menjadi yang pertama menduduki presiden AS untuk mengunjungi Myanmar, dalam upaya awal untuk mendorong reformasi.

Namun, dalam komentar hanya beberapa hari sebelum kedatangan Obama, Suu Kyi berusaha untuk menghimbau AS untuk tidak “over-optimisme” atas proses reformasi Myanmar.

uthe/Journalist/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana
Image: Antara

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x