Seoul Menanggung Biaya Pyongyang Ikuti Asian Games

(Business Lounge – News & Insight) Juru bicara Kementerian Unifikasi Korsel, Park Soo-Jin, mengungkapkan pada Kamis (16/10) bahwa Korea Selatan akan melunasi lebih dari 70% biaya atas keberangkatan tim Asian Games dari Korea Utara, demikian seperti dilansir oleh AFP. “Meskipun kita menerapkan norma-norma internasional untuk sebuah acara seperti Asian Games, kami memperhitungkan bahwa Selatan dan Utara memiliki hubungan yang khusus,” demikian pernyataan Park.

Kehadiran tim Korea Utara pada Asian Games di Incheon memang menyita perhatian banyak orang. Bahkan Korea Selatan menurunkan ratusan petugas keamanan khusus untuk mengawal tim Pyongyang tersebut.

Adapun biaya yang dikeluarkan Korea Utara untuk berpartisipasi dalam Asian Games ini mencapai US $ 708.000 (8.5 miliar rupiah) dan Korea Selatan akan melunasi lebih dari 70%.

Menjelang Asian Games Incheon, masalah subsidi ini pernah diperdebatkan antara Selatan dan Utara. Seoul memang menyanggupi pembiayaan atas kehadiran Pyongyang sejak 19 September hingga 4 Oktober, namun Seoul melarang ikut sertanya para pendukung tim utara ini. Pyongyang sempat keberatan atas larangan Seoul dan kemudian mencabut keputusannya untuk mengirim tim pemandu sorak untuk menemani para atlet Korea Utara di Incheon.

Pada akhirnya, dicapailah kesepakatan bahwa Selatan menanggung tagihan biaya yang akan dibebankan kepada Seoul walaupun tidak seluruhnya seperti yang pernah terjadi di masa lalu.

Total tagihan Asian Games dari Korea Utara lebih dari 750 juta won (US $ 708.000 atau 8,5 miliar rupiah), seperti keterangan dari kementerian Unifikasi. Dengan perincian 200 juta won untuk biaya makan dan akomodasi tim ini selama di desa atlit dan 550 juta won untuk biaya siaran televisi dan transportasi. Delegasi Korut ini diberikan transportasi khusus selama Olimpiade untuk alasan keamanan. Park mengatakan uang itu akan diambil dari dana pemerintah sebagai dana pertukaran antar-Korea.

Dalam Asian Games Incheon kemarin, Korea Utara telah berhasil meraih 11 medali emas, 11 perak dan 14 perunggu. Hal ini telah melebihi harapan dan merupakan performa terbaik Pyongyang sejak Asian Games 1990.

Pada Asian Game ini pun secara mendadak tiga pejabat Korea Utara berkunjung untuk menyaksikan upacara penutupan. Pembicaraan formal yang diadakan selama kunjungan singkat menghasilkan kesepakatan untuk melanjutkan dialog tingkat tinggi yang sebelumnya ditangguhkan.

Konflik yang terjadi pada 1950 – 1953 diakhiri dengan perjanjian gencatan senjata dan bukan perjanjian damai. Sehingga secara teknis, kedua Korea ini masih berperang.

uthe/Journalist/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana
Image: youtube

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x