(Business Lounge – Business Insight) Etihad Airways mengumukan peningkatan raihan revenue Q3 tahun ini pada Selasa (14/10) seperti dilansir oleh AFP. Revenue yang diperoleh Etihad Airways pada kuartal ketiga ini mencapai US $ 1,8 miliar (21.6 triliun rupiah) atau 29% dari revenue yang diperoleh pada periode yang sama tahun lalu. Peningkatan ini memang cukup significant. Ada dua faktor yang kemudian diidentifikasi sebagai penyebab peningkatan revenue Etihad. Pertama, adanya peningkatan jumlah penumpang sepanjang kuartal ketiga ini. Kedua, adanya peningkatan volume kargo yang diangkut oleh Etihad Kargo.
Terhitung sekitar 3,9 juta penumpang telah terbang bersama dengan Etihad Airways sejak bulan Juli hingga September lalu. Jumlah ini melonjak 30% dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu demikian data yang dilansir oleh AFP.
Sedangkan kargo yang diangkut oleh maskapai penerbangan milik Uni Emirate Arab ini mencapai 144.498 ton kargo dan surat atau meningkat sembilan persen dibandingkan kuartal ketiga tahun lalu.
Pertumbuhan ini dinilai cukup cepat dan sangat menggembirakan. Namun maskapai milik pemerintah ini tidak menjelaskan apakah maskapai ini tidak menjelaskan lebih lanjut apakah ada keuntungan atau kerugian yang dideritanya.
Dalam pernyataan yang dilansir oleh AFP, CEO Etihad Airways, James Hogan mengatakan, “Kami yakin dapat mempertahankan profitabilitas kami pada tahun 2014.” Ia juga mengatakan adanya kemitraan dengan perusahaan pengangkut lainnya serta penanaman investasi pada maskapai lain akan terus memperoleh hasil yang baik meskipun adanya beberbagai tantangan industri seperti harga minyak atsiri, ketidakstabilan ekonomi dan politik, kelebihan kapasitas di pasar, dan kendala akses.
Etihad Airways telah mengubah Abu Dhabi menjadi pusat wisata utama antara Eropa dan Asia serta Australia. Pada tahun lalu Etihad Airways telah membawa 11,5 juta penumpang dan mengalirkan revenue sebesar US $ 6,1 miliar (73.2 triliun), dengan keuntungan mencapai US $ 62 juta (744 miliar). Pada bula Juni lalu, perusahaan ini telah meneyetujui untuk mengakuisisi 49 persen dari saham maskapai penerbangan milik Italia, Alitalia. Hal ini dilakukan guna memperluas jangkauan sampai ke pasar Eropa.
Sejak diluncurkannya Etihad pada tahun 2003, perusahaan penerbangan ini berkembang pesat dan telah membeli saham-saham kecil di beberapa operator yang lebih kecil di seluruh dunia karena bersaing dengan maskapai yang lebih besar seperti Emirates dan Qatar Airways. Etihad memiliki 29 persen dari Air Berlin, 40 persen dari Air Seychelles, 19.9 persen dari Virgin Australia dan tiga persen dari Irlandia Aer Lingus. Selain itu, Etihad juga memiliki saham persen 24 per di India Jet Airways.
uthe/Journalist/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana
Image: Etihad

