(Business Lounge – News & Insight) Pekerja pada sistem kereta api bawah tanah London akan menggelar aksi mogok selama 48 jam yang akan dimulai pada Selasa (14/10) depan, demikian dikatakan oleh serikat pekerja transportasi seperti diberitakan oleh AFP. Hal ini mempertaruhkan kemungkinan dapat terjadinya resiko kekacauan oleh karena tutupnya kantor pembelian tiket.
Pemogokan yang akan dimulai pada Selasa depan ini akan bertepatan dengan pemogokan oleh petugas kesehatan, pegawai negeri dan pekerja dewan di seluruh Inggris berkaitan dengan pembayaran upah, dan adanya pengurangan anggaran.
Serikat pekerja RMT mengumumkan bahwa pemogokan minggu depan akan dimulai dari 14 Oktober pukul 9 malam hingga 16 Oktober waktu yang sama. Pemogokan ini dirancang untuk memaksa walikota untuk menginstruksikan para pejabat seniornya untuk tidak melanjutkan rencana yang telah berjalan ini serta melakukan negosiasi yang serius.
Perselisihan panjang yang telah terjadi sejak Februari lalu belum juga dapat diatasi. Loket pembelian tiket memang telah ditiadakan dan menggantikannya dengan mesin dan touch payment system. Dengan hal ini maka diharapkan dapat menghemat £ 50 juta sebagai dampak ditiadakannya para petugas penjaga tiket. Pada tahun 2020 diharapkan akan menghemat £ 4,2 miliar. Peniadaan loket pembelian tiket ini memang telah berdampak kepada ratusan pekerja yang sebelumnya bertugas.
Pihak RMT mengatakan bahwa belum adanya kemajuan yang cukup significant yang terjadi dalam pembicaraan selama system pembelian tiket ini berubah.
Sekarang RMT memiliki sekretaris jenderal yang baru, Mick Cash, serikat pekerja pun bermaksud untuk menolak perubahan besar yang sedang dilaksanakan saat ini. Cash berjanji bahwa di bawah kepemimpinannya tidak akan “ada penyimpangan” dari strategi Bob Crow (sekjen sebelumnya).
Sistem kereta bawah tanah London adalah yang tertua di dunia dan mengangkut sekitar tiga juta penumpang setiap harinya.
uthe/Journalist/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana
Image: wikipedia