Menderita Kerugian, Sony Lakukan Restrukturisasi

(Business Lounge – Business Insight) Sony Corp telah mengumumkan bahwa perusahaan tersebut akan menderita kerugian tahunan yang melebihi prediksi. Kerugian raksasa elektronik ini diperkirakan akan mencapai empat kali lipat lebih besar dari prediksi awal atau sebesar 230 milyar yen (sekitar 25 triliun rupiah) demikian dilansir oleh New York Times. Sedangkan kerugian yang diprediksikan sebelumnya sebesar 50 milyar yen (sekitar 5,5 triliun). Akibatnya, untuk pertama kalinya Sony pun tidak akan membayarkan dividen akhir tahunnya kepada para pemegang saham.

Sony memang telah kalah dari pesaingnya Samsung dan Apple dalam pasar smartphone global. Hal ini jelas memukul Sony dan memaksa perusahaan Jepang ini untuk menelan kerugian besar. Perusahaan telah mengalami banyak hambatan dalam meningkatkan keuntungannya serta tidak dapat menghindari kerugian terutama pada divisi smartphone.

Sebenarnya kesulitan bersaing dalam pasar smartphone menurut beberapa pendapat tidak hanya dihadapi oleh Sony. Banyak perusahaan lainnya yang bergerak dalam produk smartphone telah mengalami kondisi yang sama dengan Sony pada persaingan pasar smartphone global.

Lakukan Restrukturisasi

Sony berencana untuk bertindak cepat dalam menyelesaikan kondisi yang diakibatkan divisi smartphone yang semakin memburuk. Oleh karena itu, perusahaan ini pun segera melakukan restrukturisasi besar-besaran untuk membendung kerugian perusahaan dengan menjual sebagian bisnisnya yang dirasa bukanlah bisnis utama dari perusahaan ini. Salah satunya adalah bisnis personal computer.

Sony juga telah menjual gedung perkantorannya di New York, Amerika Serikat seharga lebih dari $1 milyar. Selain itu Sony juga telah menjual Sony City Osaki di Tokyo yang telah menjadi kantor pusat dari perusahaan tersebut selama lebih dari enam dekade.

Tidak hanya itu, Sony juga telah memotong karyawannya sebanyak 5.000 orang pekerja dari unit komputer dan televisi. Akan tetapi unit komputer dan televisi tidak dijual oleh Sony karena dianggap masih termasuk bisnis utama dari Sony. Rencannya Sony akan mengurangi jumlah karyawan hingga 15% untuk mengurangi biaya. Dengan restrukturisasi dan fokus terhadap produk tertentu diharapkan akan memberikan dampak yang positif bagi Sony.

Afif Bahar/Analyst Vibiz Research Vibiz Consulting/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana
Image: wikipedia

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x