(Business Lounge – World News) – Para ahli kesehatan kemarin sedang membicarakan beberapa obat yang mereka harap bisa mengubah gelombang mematikan dari virus Ebola ini, suatu pembahasan penting yang dapat mendesak supaya dana diberikan untuk perawatan krisis di beberapa negara termiskin di dunia.
Pada hari kedua dan hari yang terakhir dari pembicaraan di Jenewa, kelompok yang dipimpin World Health Organization (WHO) ini membahas dua vaksin potensial dan delapan terapi potensial, termasuk obat ZMapp yang telah digunakan pada beberapa pekerja garis depan. Tanpa pengujian yang terbukti sudah menyembuhkan Ebola, WHO sendiri tidak bisa segera merilis obat yang potensi seperti ZMapp – sesuai permintaan dari para dokter Afrika dalam memerangi epidemi yang sejauh ini telah menewaskan sekitar 1.900 jiwa.
“Semua orang terus bertanya mengapa obat ini tidak tersedia bagi orang-orang kita di luar sana?” pertanyaan Samuel Kargbo, dari pelayanan kesehatan Sierra Leone.
WHO mengatakan telah dilakukan “tindakan luar biasa” untuk dapat mempercepat laju uji klinis – tetapi mereka mengatakan bahwa sepertinya tidak memungkinkan dapat “digunakan secara luas sebelum akhir 2014”, dilansir dari Shanghaidaily.
Abdulsalami Nasidi, direktur proyek di Nigeria Center for Disease Control, mengatakan bahwa bagaimanapun diskusi Jenewa “memberikan banyak harapan bagi rakyat Afrika yang terkena dampaknya dan mereka yang dalam kepanikan.”
ZMapp telah diberikan kepada sekitar 10 petugas kesehatan yang terinfeksi, termasuk Amerika dan Eropa, di antaranya tiga orang telah pulih. Persediaan saat ini habis, namun WHO mengatakan beberapa ratus dosis sudah akan siap pada akhir tahun ini.
Tapi di luar obat eksperimental, kunci untuk mengendalikan wabah Ebola yang dimulai dari Guinea dan telah menyebar ke Liberia, Sierra Leone, dan Nigeria ini adalah adanya tenaga kerja yang cukup dan memiliki dasar-dasar medis yang kuat.
Uni Eropa kemarin merilis € 140 juta (US $ 181 juta) dalam bantuannya untuk memerangi penyakit, sehari setelah Amerika Serikat menawarkan tambahan sebesar US $ 75 juta untuk membeli tempat tidur dan meningkatkan pusat pengobatan.
“Kita perlu pusat pengobatan, terutama di Liberia. Kita perlu orang-orang yang akan berada di pusat-pusat pengobatan, tetapi ada juga kebutuhan untuk persediaan,” kata juru bicara WHO Tarik Jasarevic kemarin.
Badan bantuan Amerika mengatakan pada hari Kamis akan menyumbangkan US $ 75 juta untuk mendanai 1.000 tempat tidur lebih di pusat-pusat perawatan Ebola di Liberia dan membeli 130.000 lainnya baju pelindung bagi petugas kesehatan.
Sistem kesehatan di Afrika Barat saat ini begitu tertekan dengan adanya wabah Ebola. Perawat di Liberia mengenakan kain di atas kepala mereka untuk melindungi diri dari penyakit ini, di tengah kekhawatiran bahwa mereka kekurangan alat pelindung di kawasan tersebut. Kawasan yang sangat berisiko dengan tingginya angka kematian di antara petugas kesehatan disana.
Arum/Journalist/VM/BL