(Business Lounge – Business Today) – Suatu perundingan baru disusul negosiasi kontrak baru dari PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) akan dilakukan pada awal minggu ini, demikian disampaikan oleh pemerintah. Ekspor mereka diharapkan oleh pemerintah akan lanjut bulan September ini setelah aduan ke pengadilan arbitrase internasional dicabut oleh NNT, yang meripakan unit dari Newmont Mining Corp di Indonesia.
Aduan tersebut terkait dengan pajak ekspor baru dari pemerintah yang menurut Newmont pajak tersebut bertentangan dengan kontrak jangka panjangnya. Seperti beberapa pertambangan lain di Indonesia, ketika bulan Januari dikenakan pajak yang lebih tinggi, maka ekspornya terpaksa dihentikan Newmont. Bulan Juni kemarin ditetapkan kondisi force majeure oleh Newmont dari kontrak yang ada.
Newmont adalah salah satu penghasil emas dan tembaga di Indonesia yang terbesar. Newmont sudah mencabut aduan arbitrasenya pada minggu lalu. Awal minggu ini perundingan dan negosiasi dengan pemerintah akan segera dimulai, disampaikan oleh Direktur Utama Martiono Hadiyanto, dilansir dari Wall Street Journal.
Negosiasi terbaru dengan pertambangan lain dari Amerika Serikat yaitu Freeport-McMoRan Gold & Copper akan diterapkan juga oleh pemerintah disampaikan oleh Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung pada wartawan. Freeport sendiri sudah beberapa bulan tidak melakukan ekspor sampai pada bulan Juli kemarin setelah lakukan perundingan bersama pemerintah maka dibayarlan antara lain pengurangan pajak ekspor juga disertai royalti yang lebih tinggi. Dengan adanya kesepakatan tersebut maka ekspor dapat dilanjutkan Freeport pada awal Agustus kemarin.
Newmont adalah salah satu penghasil emas terbesar ketiga di dunia berdasarkan nilai pasarnya. Pertambangan tersebut sudah beroperasi di beberapa lokasi negara termasuk salah satunya adalah Indonesia. Untuk Indonesia, pertambangan emas dan tembaga yang dioperasi Newmont adalah pertambangan Batu Hijau di Pulau Sumbawa.
Arum/Journalist/VM/BL